Ramai Komentar soal Jokowi Dukung Prabowo di Pilpres

9 November 2022, 7:23

Presiden Joko Widodo dan sejumlah elite Partai hadiri HUT Perindo. Foto: Dok. PerindoPresiden Jokowi menuai sorotan karena ucapannya dalam HUT ke-8 Partai Perindo pada Senin (7/11). Jokowi berselorih dirinya sudah 2 kali memenangkan Pilpres termasuk 2 kali memenangkan Pilwalkot Solo dan sekali di Pilgub DKI.Ia menambahkan, bisa saja Pilpres 2024 akan menjadi jatah dari Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto.“Tadi Pak Hary (Ketum Perindo) menyampaikan saya ini dua kali wali kota di Solo menang, kemudian ditarik ke Jakarta gubernur sekali menang. Kemudian dua kali di Pemilu Presiden juga menang. Mohon maaf Pak Prabowo,” kata Jokowi.”Kelihatannya setelah ini jatahnya Pak Prabowo,” imbuh Jokowi disambut riuh tepuk tangan dan tawa.Mendengar itu, Prabowo yang turut hadir di lokasi langsung berdiri dan memberi hormat.Presiden Joko Widodo didampingi Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa menghadiri pembukaan pameran industri pertahanan Indo Defence 2022 Expo & Forum di JIExpo Kemayoran Jakarta Pusat, Rabu (2/11). Foto: M Risyal Hidayat/ANTARA FOTOJokowi: Diartikan Sinyal Boleh SajaSetelah acara HUT Perindo, Jokowi ditanya apakah pernyataannya itu merupakan sinyal dukungan untuk Prabowo.“Ya, diartikan sinyal, ya, boleh. Tapi, kan, saya ngomong juga enggak apa-apa,” kata Jokowi.Jokowi menekankan, capres-cawapres itu disiapkan oleh partai atau gabungan partai. Nanti yang akan memilih adalah rakyat.“Partai atau gabungan partai, yang milih rakyat sehingga sekali lagi hati-hati memilih capres dan cawapres,” tutur Jokowi.Soal kapan waktu yang tepat mendeklarasikan capres, Jokowi mengatakan yang penting setiap parpol tetap menjaga kondusivitas politik. Sebab, keadaan global tidak sedang baik-baik saja.“Ya, wong pemilunya tinggal Februari 2024, awal, lho, berarti. Tinggal setahun praktis, ya, kan? Tetapi menjaga kondusivitas politik karena didukung oleh keadaan global yang kita tahu semuanya. Hati-hati. Keadaan ini tidak sedang normal saja dunia,” ucap dia.Presiden Joko Widodo bersama Menteri Pertahanan Prabowo Subianto (kiri) bersiap melaksanakan Salat Idul Adha di Masjid Istiqlal, Jakarta, Minggu (10/7/2022). Foto: Muchlis Jr/Biro Pers Sekretariat PresidenMakna Pernyataan Dukungan Jokowi untuk Prabowo di Pilpres 2024Pengamat Politik dari Universitas Al Azhar Indonesia (UAI), dr Ujang Komarudin, berpandangan tak ada yang istimewa dari pernyataan Jokowi tersebut.Sebab menurutnya, Jokowi bermain di banyak kaki di pilpres 2024 dengan memberikan dukungan kepada semua calon.”Maknanya saya sih melihat Jokowi bisa saja akan main di banyak kaki, akan mendukung ke semua capres cawapres. Bisa saja ketika prabowo meminta restu ya direstui didukung begitu Puan jadi capres minta restu didukung,” kata Ujang.”Ganjar juga sama misal Anies Airlangga pun akan sama didukung. Saya sih maknanya bukan sesungguhnya,” lanjutnya.Ujang menuturkan jika Jokowi mengumbar dukungannya terhadap satu calon tertentu, tentu akan merugikan karena langkah politik sudah terbaca. Karena itu, ia menyebut pernyataan Jokowi hanya gimmick politik belaka.”Tentu kalau dukungannya benar bagus, tapi saya melihatnya sekadar gimmick. Justru kalau politisi Jokowi mengumbar statementnya membuka dukungan kepada Prabowo itu artinya langkah politiknya sudah kebaca sudah tidak bagus. Justru akan merugikan Jokowi,” tutur dia.Ujang pun meminta Prabowo jangan terlalu senang mendengar pernyataan Jokowi. Justru ia meminta Menhan itu berhati-hati.”Jadi ya di politik mesti waspada mesti hati-hati karena apa yang disampaikan di depan belum tentu sama di belakang,” kata dia.Sebab, Ujang menambahkan bisa saja Jokowi hanya menghargai Prabowo yang memutuskan kembali maju di 2024.Presiden Joko Widodo (kiri) berbincang dengan Menhan Prabowo Subianto usai meninjau kapal selam di hanggar PT PAL Indonesia di Surabaya, Rabu (2/6/2021). Foto: Laily Rachev/Biro Pers Sekretariat PresidenJokowi Dinilai King Maker 2024 dan Ingin Program BerlanjutTercatat sudah dua kali Jokowi memberikan sinyal dukungan terhadap Prabowo Subianto maju di Pilpres 2024. Pertama, saat acara Indodefence Expo, Rabu (2/10) yang menyatakan telah memberikan restunya sejak awal untuk Prabowo.Direktur Eksekutif Trias Politika Strategis (TPS), Agung Baskoro, menilai setidaknya ada 3 hal yang bisa dicermati soal sinyal dukungan Jokowi untuk Prabowo sebagai capres.”Pertama, secara rasional, ia mengakui peluang Prabowo bersama Koalisi Indonesia Raya (KIR) yang digagas Gerindra dan PKB sementara ini unggul dibanding koalisi lainnya yang masih tarik ulur di internal partai/koalisi dalam menentukan nama capres atau cawapres,” kata Agung.Lebih lanjut, Agung juga menilai pernyataan Jokowi itu semakin memperkuat peran Jokowi yang ingin menjadi king maker di Pemilu 2024.”Kedua, dalam konteks elektoral, semakin memperkuat peran Presiden Jokowi sebagai salah satu king maker dalam Pilpres 2024 karena pengalamannya yang belum tersentuh kekalahan saat terlibat dalam pemilihan dalam berbagai tingkat pemerintahan mulai, kota, provinsi, hingga negara,” lanjut Agung.”Artinya, Ia ingin terlibat dalam penentuan capres/cawapres dan memenangkannya, bukan saja sebatas bagi koalisi pemerintahan saat ini, namun juga dalam konteks PDIP yang selama ini mempercayakan otoritas tersebut kepada Ketum Megawati,” ujarnya.Agus melihat melalui sisi personal Jokowi, dia ingin siapa pun yang mendapat restunya maju dalam Pilpres 2024.Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto memberikan keterangan pers usai melakukan pertemuan dengan Ketua DPP PDIP Puan Maharani di Hambalang, Bogor, Minggu (4/9). Foto: Aditia Noviansyah/kumparanDukungan Jokowi Pengakuan atas Kemampuan Prabowo Pimpin IndonesiaJubir Pemenangan Pemilu Gerindra, Budisatrio Djiwandono, mengatakan pernyataan Presiden Jokowi tersebut merupakan bentuk pengakuan bahwa Prabowo bisa melanjutkan estafet kepemimpinan Indonesia.”Kami percaya dukungan yang telah disuarakan Presiden Joko Widodo adalah bentuk apresiasi serta pengakuan beliau terhadap kemampuan Pak Prabowo untuk melanjutkan tongkat estafet kepemimpinan di Indonesia,” kata Budi.”Kami menyambut positif dukungan Presiden Joko Widodo. Ini akan menjadi modal kuat sekaligus menambah semangat bagi Partai Gerindra untuk bekerja lebih keras lagi. Semoga pernyataan Pak Jokowi menjadi kenyataan di 2024,” lanjutnya.Budi menyebut, Prabowo merupakan sosok yang paling tepat untuk melanjutkan kepemimpinan dan program-program Jokowi ke depannya.Menurut Budi, kinerja Prabowo sebagai Menhan di bawah kepemimpinan Presiden Jokowi, diklaim dapat memberikan terobosan dan diakui negara lain.”Kerja dan prestasi beliau sebagai Menteri Pertahanan terbukti melalui berbagai terobosan yang telah terealisasi di sektor pertahanan, bahkan banyak diakui dan diapresiasi oleh negara negara tetangga,” ucapnya.Sedangkan di bidang ekonomi, lanjut Budi, Prabowo memiliki pemahaman yang sangat mumpuni. Ia menyebut, sejak lama Prabowo bicara soal membangun ekonomi yang didasari nilai-nilai kerakyatan, Pancasila dan UUD 1945.Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menyampaikan pidato saat acara puncak HUT ke-58 Partai Golkar di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Jumat (21/10/2022). Foto: Hafidz Mubarak A/ANTARA FOTOArilangga Tidak Mempermasalahkan Pernyataan Jokowi untuk PrabowoKetum Golkar Airlangga Hartarto mengaku santai dengan pernyataan Jokowi itu. Ia tak ingin menanggapi lebih jauh terkait hal tersebut.”Iya santai, santai,” kata Airlangga.Airlangga menuturkan, setiap orang yang memenuhi persyaratan dan memiliki dukungan parpol berhak menjadi capres.”Ya namanya kontestasi kan kontestan. Jadi artinya sesuai dengan apa KPU saja, siapa yang eligible untuk mendaftar, siapa yang punya dukungan suara, jadi kontestasi kan seperti itu,” tutur Menko Perekonomian itu.Airlangga menuturkan, sebenarnya ia juga mendapatkan dukungan dari Jokowi sebagai capres pada HUT ke-58 Golkar.”Ha..ha.. waktu ultah Golkar kan jelas. Nanti lah itu. Ya tentunya kan Presiden selalu bilang salah satu calon, nah,” tutup dia.Indikator soal Jokowi Dukung Prabowo: Satu Telur Tak Ditaruh di Satu KeranjangPeneliti Utama Indikator, Bawono Kumoro, ikut mengomentari sinyal dukungan Jokowi kepada Prabowo yang disampaikan dalam HUT ke-8 Partai Perindo kemarin. Bawono melihat ada makna tersendiri dari pernyataan itu.“Tentu saja sebagai kader PDI Perjuangan Presiden Joko Widodo akan juga turut memberikan dukungan terhadap bakal calon presiden dari PDI Perjuangan itu,” kata Bawono.“Jadi, dalam hal memberikan dukungan terhadap bakal calon presiden, mantan wali kota Solo itu tidak akan menaruh telur dalam satu keranjang saja,” tegas Bawono.Bagi Bawono, secara tersirat apa disampaikan oleh Presiden Jokowi memang bentuk sokongan terhadap Prabowo Subianto, baik dalam konteksi menteri pertahanan maupun juga bakal calon presiden mendatang.Pilihan memberikan endorse kepada Prabowo Subianto sebagai presiden mendatang merupakan pilihan politik rasional bagi presiden Joko Widodo.Lebih jauh, meski pernah menjadi rival presiden Joko Widodo pada dua kali Pilpres, tapi Prabowo telah membuktikan kinerja dan kesetiaan terhadap presiden selama menjadi menteri pertahanan di dalam kabinet pemerintahan Joko Widodo-Maruf Amin.Selain itu, menurut hasil temuan survei Indikator sepanjang tahun lalu dan juga di tahun ini Prabowo Subianto selalu masuk dalam tiga besar bakal calon presiden dengan elektabilitas dua digit tinggi selain juga Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo.Hinca Panjaitan terkait penyelenggaraan kongres V Partai Demokrat di Kantor DPP Partai Demokrat, Cikini, Jakarta, Jumat (13/3). Foto: Jamal Ramadhan/kumparanElite Demokrat Sindir Jokowi yang Sibuk Copras CapresKetua Dewan Kehormatan DPP Partai Demokrat, Hinca Panjaitan, meminta Presiden Jokowi tidak terlalu jauh terlibat dalam bursa pencapresan Pemilu 2024.”Karena itu, saya kira presiden tidak mesti terlalu jauh ikut meramaikan bursa pencapresan, justru sebaliknya mengajak para menteri-menteri bekerja serius mengurus pemerintahan dan negara ini,” kata Hinca.Hinca mengatakan, baru kali ini dia merasakan Presiden terlihat aktif dalam percaturan pencapresan dalam Pemilu 2024.”Menarik memang membaca percaturan pencapresan kita menuju 2024, karena baru kali ini saya merasakan Presidennya aktif betul, presiden aktifnya selain aktif dia jadi presiden, tapi aktif betul merespons, menggagas, mendorong untuk mempersiapkan diri menuju 2024 dari sisi itu,” ucapnya.Hinca menjelaskan, sikap dukungan Jokowi terhadap Prabowo sah-sah saja untuk mengajak masyarakat aktif dalam berdemokrasi.”Di sisi lain, saya kira pemerintahan ini harus diurus secara serius oleh menteri-menterinya dan karena itu serius juga lah mengurus rakyat ini. Bukan semata-mata mau Pilpres,” kata Hinca.Presiden ke 6 Susilo Bambang Yudhyono dan Wakilnya Boediono tiba di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Minggu (20/10). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan Hinca menyinggung saat Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) saat menjadi presiden yang tak pernah ikut campur terkait pencapresan selama dia menjabat sebagai presiden.”Tetapi era kami, eranya pak SBY sama sekali tidak pernah mau ikut cawe-cawe. Apalagi menentukan, siapalah ini, siapa itu. Nggak pernah ikut campur sampai selesai,” ucapnya.Hinca menilai, yang menjadi tugas presiden adalah menjalankan tugasnya sebagai kepala negara dengan semestinya.”Karena memang tugas presiden ya menjalankan pemerintahan sampai selesai, tuntas, dateng tampak muka, pulang tampak punggung. Siapa yang akan menggantikan, biarkan alam itu yang kemudian bekerja,” tutup dia.Presiden Joko Widodo bersama Anies Baswedan memberikan keterangan pers setelah tinjau proyek pembangunan Sirkuit Formula E di Ancol, Jakarta, Senin (25/4/2022). Foto: Rusman/Biro Pers Sekretariat PresidenNasDem Yakin Jokowi Tak Dukung Satu CapresKetua DPP Partai NasDem Willy Aditya santai menanggapi pernyataan Presiden Jokowi yang mendukung Prabowo Subianto untuk maju Capres di 2024.Menurut Willy, Jokowi pasti mendukung semua anak bangsa yang serius untuk maju sebagai pemimpin. Dukungan Jokowi pada Prabowo yang eksplisit dinilainya tak menjamin Presiden tidak mendukung calon lain.Ia mengingatkan bakal capres NasDem, Anies Baswedan, juga pernah diundang langsung ke Istana untuk menemui Jokowi.”Ekspresi seorang orang tua kepada anak itu pusparagam. Ya tentu ada eksplisit kepada Pak Prabowo, ada yang kayak Mas Anies kan kemarin sudah diterima Pak Jokowi juga [di Istana]. Kan realitas media dengan realitas real politiknya kan ada yang terbuka, ada yang kita enggak tahu. Air beriak tanda tak dalam,” kata Willy.”NasDem yakin Pak Jokowi Bapak Bangsa, berdiri di atas semua kepentingan dan memberikan restu kepada semua putra-putri yang maju. Kita melihat Pak Jokowi menerima Pak Anies, banyak hal yang dibicarakan. Dan NasDem adalah partai yang mendukung Pak Jokowi juga, tentu ada komunikasi dan diskusi,” imbuh dia.Willy melanjutkan, wajar apabila dukungan tersebut disampaikan lebih terbuka pada Prabowo. Sebab Prabowo adalah Menteri Pertahanan yang selama ini membantu Jokowi.”Masing-masing kan punya ceruk yang berbeda, dan wajar Pak Jokowi memberikan kode itu kepada Pak Prabowo. Kan Pak Prabowo pembantu beliau, justru aneh itu [dukungan] kalau tidak diberikan. Kan day to day bersama Pak Prabowo. Itu hal yang wajar,” ujar dia.”Itu respons karena bicara proximity dan bagaimana Pak Prabowo sudah berkali-kali maju. Dan Pak Prabowo sudah mendeklarasikan diri. Sejauh ini kan yang sudah deklarasi [capres] baru dua, Pak Prabowo dan Mas Anies dari NasDem,” tambahnya.Willy memastikan NasDem tidak khawatir dukungan eksplisit Jokowi akan berdampak pada pemilih Anies. Menurutnya, masing-masing calon sudah punya ceruk pendukung tersendiri.