Tempat Fasum: Masjid Istiqlal

  • Mengenang Jasa Soekarno di Bulan Bung Karno 2025

    Mengenang Jasa Soekarno di Bulan Bung Karno 2025

    Surabaya: Bulan Juni dikenal sebagai “Bulan Bung Karno” karena menyimpan beberapa tanggal penting yang berkaitan dengan kehidupan Presiden Pertama Republik Indonesia, Soekarno. Berkaitan dengan momen ini, DPP PDI Perjuangan akan memperingati Bulan Bung Karno di makam Sang Proklamator pada 20-21 Juni 2025.

    Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Timur, Said Abdullah, mengatakan, kegiatan ini diniatkan untuk merawat api perjuangan yang diwariskan melalui ajaran ajaran Bung Karno yang menjadi jalan perjuangan politik PDI Perjuangan. Sekaligus mendoakan agar arwah beliau diberikan pahala kebaikan, di beri kemudahan saat yaumul hisab menuju jannatul firdaus.

    Dalam rangkaian Puncak Bulan Bung Karno, DPP PDI Perjuangan pada tanggal 20 Mei 2025 mengundang, KH Ahmad Muwawiq, ulama muda kharismatik dari Yogyakarta untuk memberikan tausiah.

    “Kami mengundang Gus Muwafiq karena selain ulama beliau juga memiliki kedalaman ilmu sejarah yang sangat kuat. Gus Muwafiq akan menjelaskan keislaman Bung Karno, dan pikiran pikiran Bung Karno bagi kemajuan peradaban Islam, serta sejarah perjuangan Bung Karno untuk dunia Islam, Indonesia dan dunia,” kata Said Abdullah.

    Sehari setelahnya, pada tanggal 21 Juni 2025, seluruh jajaran Partai yang dipimpin oleh Ibu Ketua umum Prof. Dr. Hj Megawati Soekarnoputeri dan para santri dari berbagai pondok pesantren akan mengelar doa bersama di makam Bung Karno. Puncak acara akan di isi Pidato Prof. Dr. Hj Megawati Soekarnoputeri.

    “Kami juga mengundang Bapak Prof Dr KH Nazarudin Umar, MA selaku Menteri Agama sekaligus Imam Besar Masjid Istiqlal untuk memberikan tausiah, seputar Islam, Nasionalisme dan Agenda Pembangunan Peradaban Bangsa dan Dunia,” lanjut pria yang menjabat ketua Banggar DPR itu.

    Said menjelaskan, dipilihnya tanggal 21 Juni sebagai hari puncak peringatan Bulan Bung Karno dikarenakan tanggal tersebut merupakan hari wafatnya Soekarno yakni pada 21 Juni 1970. Selain itu, bulan Juni juga identik dengan Soekarno karena sang Proklamator lahir pada tanggal 6 Juni, juga pada tanggal 1 Juni diperingati sebagai hari lahir Pancasila yang digagas oleh Soekarno.

    Peringatan Bulan Bung Karno juga sebagai pengingat jasa-jasa Soekarno, tidak hanya untuk bangsa Indonesia, tapi juga di berbagai belahan dunia. Seperti diketahui, nama Bung Karno bukan hanya harum di Indonesia, tapi juga di seluruh dunia lewat pemikiran dan ideologinya yang terus relevan dengan dinamika zaman.

    Nama Soekarno dicatat di Rusia, Saint Petersburg Mosque yang dulunya difungsikan sebagai gudang, Bung Karno meminta Nikita Kruschev, pemimpin tertinggi Uni Soviet saat itu untuk mengembalikan fungsinya menjadi masjid, dan kemudian dikenal dengan Masjid Soekarno. 

    Di Aljazair, pemerintah setempat membangun monumen besar Bung Karno dengan telunjuk ke atas sebagai dukungan pembebasan dan kemerdekaan Aljazair dari Perancis.  Monumen Bung Karno di didirikan oleh Pemerintah Meksiko. Di tengah tengah taman kota berdiri gagah patung Bung Karno. 

    Rakyat dan Pemerintah Maroko mengingat jasa dan nama besar Bung Karno, mereka memberi kehormatan melalui pemberian jalan utama dengan nama Sharia Al-Rais Ahmed Soekarno.

    Di Pakistan, rakyat dan pemerintah disana mengingat perjuangan Bung Karno melalui penamaan Soekarno Square yang ada di Peshawar, dan Soekarno Bazar yang berlokasi di Gunj Lahore, keduanya di Pakistan. Demikian halnya di Mesir dan Turki, jalan Ahmed Soekarno ditempatkan di salah satu jalan utama di kedua negara tersebut.

    Masih dalam momen mengingat Bung Karno, pada tahun 2008 Pemerintah Kuba menerbitkan perangko edisi tokoh penting, salah satunya bergambar Bung Karno. 

    Terbaru, KBRI Tokyo memberikan penghormatan kepada Bung Karno, dengan membangun monumen Bung Karno yang baru saja diresmikan oleh Mbak Puan Maharani, selaku cucu Bung Karno dan Ketua DPR pada akhir Mei 2025 lalu.

    Surabaya: Bulan Juni dikenal sebagai “Bulan Bung Karno” karena menyimpan beberapa tanggal penting yang berkaitan dengan kehidupan Presiden Pertama Republik Indonesia, Soekarno. Berkaitan dengan momen ini, DPP PDI Perjuangan akan memperingati Bulan Bung Karno di makam Sang Proklamator pada 20-21 Juni 2025.
     
    Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Timur, Said Abdullah, mengatakan, kegiatan ini diniatkan untuk merawat api perjuangan yang diwariskan melalui ajaran ajaran Bung Karno yang menjadi jalan perjuangan politik PDI Perjuangan. Sekaligus mendoakan agar arwah beliau diberikan pahala kebaikan, di beri kemudahan saat yaumul hisab menuju jannatul firdaus.
     
    Dalam rangkaian Puncak Bulan Bung Karno, DPP PDI Perjuangan pada tanggal 20 Mei 2025 mengundang, KH Ahmad Muwawiq, ulama muda kharismatik dari Yogyakarta untuk memberikan tausiah.

    “Kami mengundang Gus Muwafiq karena selain ulama beliau juga memiliki kedalaman ilmu sejarah yang sangat kuat. Gus Muwafiq akan menjelaskan keislaman Bung Karno, dan pikiran pikiran Bung Karno bagi kemajuan peradaban Islam, serta sejarah perjuangan Bung Karno untuk dunia Islam, Indonesia dan dunia,” kata Said Abdullah.
     
    Sehari setelahnya, pada tanggal 21 Juni 2025, seluruh jajaran Partai yang dipimpin oleh Ibu Ketua umum Prof. Dr. Hj Megawati Soekarnoputeri dan para santri dari berbagai pondok pesantren akan mengelar doa bersama di makam Bung Karno. Puncak acara akan di isi Pidato Prof. Dr. Hj Megawati Soekarnoputeri.
     
    “Kami juga mengundang Bapak Prof Dr KH Nazarudin Umar, MA selaku Menteri Agama sekaligus Imam Besar Masjid Istiqlal untuk memberikan tausiah, seputar Islam, Nasionalisme dan Agenda Pembangunan Peradaban Bangsa dan Dunia,” lanjut pria yang menjabat ketua Banggar DPR itu.
     
    Said menjelaskan, dipilihnya tanggal 21 Juni sebagai hari puncak peringatan Bulan Bung Karno dikarenakan tanggal tersebut merupakan hari wafatnya Soekarno yakni pada 21 Juni 1970. Selain itu, bulan Juni juga identik dengan Soekarno karena sang Proklamator lahir pada tanggal 6 Juni, juga pada tanggal 1 Juni diperingati sebagai hari lahir Pancasila yang digagas oleh Soekarno.
     
    Peringatan Bulan Bung Karno juga sebagai pengingat jasa-jasa Soekarno, tidak hanya untuk bangsa Indonesia, tapi juga di berbagai belahan dunia. Seperti diketahui, nama Bung Karno bukan hanya harum di Indonesia, tapi juga di seluruh dunia lewat pemikiran dan ideologinya yang terus relevan dengan dinamika zaman.
     
    Nama Soekarno dicatat di Rusia, Saint Petersburg Mosque yang dulunya difungsikan sebagai gudang, Bung Karno meminta Nikita Kruschev, pemimpin tertinggi Uni Soviet saat itu untuk mengembalikan fungsinya menjadi masjid, dan kemudian dikenal dengan Masjid Soekarno. 
     
    Di Aljazair, pemerintah setempat membangun monumen besar Bung Karno dengan telunjuk ke atas sebagai dukungan pembebasan dan kemerdekaan Aljazair dari Perancis.  Monumen Bung Karno di didirikan oleh Pemerintah Meksiko. Di tengah tengah taman kota berdiri gagah patung Bung Karno. 
     
    Rakyat dan Pemerintah Maroko mengingat jasa dan nama besar Bung Karno, mereka memberi kehormatan melalui pemberian jalan utama dengan nama Sharia Al-Rais Ahmed Soekarno.
     
    Di Pakistan, rakyat dan pemerintah disana mengingat perjuangan Bung Karno melalui penamaan Soekarno Square yang ada di Peshawar, dan Soekarno Bazar yang berlokasi di Gunj Lahore, keduanya di Pakistan. Demikian halnya di Mesir dan Turki, jalan Ahmed Soekarno ditempatkan di salah satu jalan utama di kedua negara tersebut.
     
    Masih dalam momen mengingat Bung Karno, pada tahun 2008 Pemerintah Kuba menerbitkan perangko edisi tokoh penting, salah satunya bergambar Bung Karno. 
     
    Terbaru, KBRI Tokyo memberikan penghormatan kepada Bung Karno, dengan membangun monumen Bung Karno yang baru saja diresmikan oleh Mbak Puan Maharani, selaku cucu Bung Karno dan Ketua DPR pada akhir Mei 2025 lalu.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ACF)

  • Bakal Revitalisasi Pasar Baru, Pramono: Akan Jadi Simbol Baru Kota
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        19 Juni 2025

    Bakal Revitalisasi Pasar Baru, Pramono: Akan Jadi Simbol Baru Kota Megapolitan 19 Juni 2025

    Bakal Revitalisasi Pasar Baru, Pramono: Akan Jadi Simbol Baru Kota
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Gubernur Jakarta
    Pramono Anung
    berencana merevitalisasi kawasan Pasar Baru, Jakarta Pusat.
    Hal ini disampaikannya saat meninjau langsung kawasan
    Pasar Baru
    pada Kamis (19/6/2025).
    “Kami akan melakukan pembenahan di Pasar Baru, akan membuat Pasar Baru menjadi tempat simbol atau hub baru bagi masyarakat Jakarta,” ucap Pramono di lokasi, Kamis.
    Pramono menjelaskan, revitalisasi Pasar Baru akan mengikuti keberhasilan penataan kawasan Blok M yang kini telah kembali ramai dikunjungi masyarakat.
    Ia pun menegaskan, pembenahan tidak akan dilakukan secara setengah-setengah.
    Menurut Pramono, tampilan Pasar Baru saat ini masih terkesan kuno dan tidak tertata. Oleh karena itu, pembenahan akan difokuskan pada aspek visual dan kenyamanan pengunjung.
    “Sehingga dengan demikian secara khusus nanti saya sudah meminta minggu depan ini kita akan mengadakan rapat khusus untuk bagaimana pembenahan Pasar Baru kedepannya,” kata dia.
    Selain itu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta juga berencana membuka trayek transportasi baru dari wilayah selatan Jakarta ke Pasar Baru, di antaranya dari Blok M dan Tebet.
    Hal ini dilakukan untuk mempermudah akses masyarakat ke kawasan tersebut.
    “Saya kan tadi tanya, dari mana yang paling banyak orang datang ke Pasar Baru? Ternyata orang dari selatan dan untuk itu ya dibuat trayek, misalnya lah, dari Blok M ke Pasar Baru atau dari Tebet ke Pasar Baru,” lanjut dia.
    Pramono juga menyampaikan bahwa Pasar Baru akan diarahkan sebagai pusat oleh-oleh dan tempat belanja berbagai produk khas Jakarta.
    Ia menilai, lokasi Pasar Baru yang dekat dengan kawasan wisata, di antaranya Gedung Kesenian Jakarta, Masjid Istiqlal, Gereja Katedral, dan Istana Merdeka, menjadi nilai tambah.
    “Sehingga ini merupakan tempat yang saya yakin pasti akan menjadi tempat yang menarik,” ungkap Pramono.
    Terkait anggaran, Pramono memastikan bahwa rencana revitalisasi sudah masuk dalam perencanaan dan tidak sepenuhnya akan menggunakan APBD.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Bertolak ke Tanah Air, Menag Imbau Jemaah Haji Gelombang II Tak Paksakan Ibadah Sunah di Madinah

    Bertolak ke Tanah Air, Menag Imbau Jemaah Haji Gelombang II Tak Paksakan Ibadah Sunah di Madinah

    Bisnis.com, JEDDAH — Menteri Agama Nasaruddin Umar bersama beberapa anggota Amirulhajj bertolak ke Tanah Air dari Bandara King Abdulaziz, Jeddah, Arab Saudi, Selasaa (17/6/2025). Dalam pesannya sebelum kepulangan, Nasaruddin mengimbau kepada jemaah haji yang akan bergerak dari Makkah ke Madinah, untuk tidak memaksakan ibadah sunah saat tinggal 8 sampai 9 hari di Kota Nabi itu.

    Seperti diketahui, sebagaimana fase kedatangan, kepulangan jemaah ke Tanah Air dibagi ke dalam dua gelombang. Gelombang pertama sudah mulai kembali ke Tanah Air sejaak 11 Juni 2025 melalui Bandara Jeddah. Adapun, jemaah gelombang kedua akan terlebih dahulu berada di Madinah sebelum bertolak ke Indonesia mulai 26 Juni 2025.

    “Saya juga mengimbau kalau jemaah kelelahan, tidak perlu ambil [ibadah] arbain, kalau memang ada gangguan kesehatannya ya,” kata Nasaruddin di Bandara Jeddah, Selasa (17/6/2025).

    Arbain adalah istilah yang merujuk pada pelaksanaan salat wajib berjamaah di Masjid Nabawi sebanyak 40 waktu secara berturut-turut. Ibadah ini biasanya dilakukan oleh jemaah haji atau umrah yang sedang berada di Madinah.

    Nasaruddin mengatakan, terutama bagi jemaah lanjut usia (lansia) atau dengan risiko tinggi (risti) sebaiknya mengutamakan kondisi kesehatan daripada memaksakan untuk beribadah sunah. Pasalnya, perjalanan kembali ke Tanah Air masih membutuhkan tenaga ekstra dengan waktu penerbangan yang cukup panjang.

    Adapun, kepada jemaah haji yang telah kembali dari Tanah Suci, Imam Besar Masjid Istiqlal itu turut mengajak untuk merawat kemabruran haji sampai sepanjang hayat.

    “Insya Allah kemabruran haji kita dikunci nanti setelah kita pulang ke Tanah Air, apakah kita berubah karakternya atau tidak, itu ditentukan oleh kita semua,” katanya.

    Menurut Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) hingga Selasa (17/6/2025) pukul 22:15 Waktu Arab Saudi (WAS) jemaah haji yang tiba di Tanah Air sebanyak 40.973 orang yang terbagi ke dalam 105 kloter. Jumlah itu mencakup 20% dari total rencana pemulangan sebesar 525 kloter.

    Sementara pemulangan jemaah haji gelombang pertama terus berlangsung, jemaah gelombang kedua akan mulai digerakkan dari Makkah ke Madinah mulai Rabu (18/6/2025). Kelompok jemaah haji gelombang kedua akan terlebih dahulu tinggal di Madinah selama 8 hingga 9 hari, sebelum bertolak ke Tanah Air mulai 26 Juni 2025.

  • Meriahkan Ajang Balap Mobil Formula E, IMI Gelar Fun Rally Heritage di Jakarta – Page 3

    Meriahkan Ajang Balap Mobil Formula E, IMI Gelar Fun Rally Heritage di Jakarta – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Ikatan Motor Indonesia (IMI) menggelar acara fun rally heritage di Jakarta, Minggu (15/6/2025). Menurut Ketua Penyelenggara Acara, Ronny Arifudin, kegiatan digelar bertujuan untuk memeriahkan ajang Formula E atau Jakarta E-Prix di mana balap mobil listrik tercepat di dunia akan digelar pada akhir pekan depan, 21 Juni 2025.

    “Alhamdulilah acara ini sudah selesai. Ini kita fun rally, tadi fun rally kita judulnya E-Rallytage yaitu kita rally mobil-mobil listrik dengan melewati pos-pos tempat-tempat yang heritage,” kata Ronny di Ancol, lokasi di mana kejuaraan Jakarta E-Prix akan dihelat, Minggu (15/6/2025).

    Ronny menjelaskan, sejumlah lokasi yang dilalui oleh para peserta rally hari ini adalah Museum Nasional, Gedung Gajah, kemudian Gedung Juang, Museum Sumpah Pemuda, Gereja Katedral dan Masjid Istiqlal.

    “Nah itu tempat-tempat yang bersejarah. Itu adalah salah satu tujuan kita,” tutur dia.

    Ronny meyakini, semangat Formula E dapat dirasakan oleh 52 peserta yang ikut kegiatan fun rally pada pagi sampai siang hari ini. Dia berharap, Formula E dapat menjadi kebanggaan semua pihak, khususnya bagi mereka yang ada di komunitas IMI.

    “Karena Formula E ini IMI menjadi salah satu penyelenggara event internasional Formula E. Jadi kita ikut memeriahkan, selain daripada itu juga kita adalah untuk juga mengampanyekan mobil-mobil listrik ini ke depan,” yakin dia.

    Selain itu, lanjut Ronny, ada pesan khusus yang disampaikan Ketua Umum IMI Bambang Soesatyo (Bamsoet) saat membuka acara fun rally hari ini. Dia mengatakan, walaupun judulnya fun rally namun semua peserta tetap harus menaati aturan rally nasional yang berlaku.

    “Ya pesan dari Pak Bamsoet ini ya kita ini di IMI selain daripada mengurusi kompetisi, kompetisi balap mobil, balap motor juga kita mengurusi mengenai mobilitas. Nah ini, dengan kita punya mobilitas, komunitas-komunitas, nah ini diharapkan dengan kalau misalnya anggota IMI kita bisa membuat kegiatan-kegiatan yang bermanfaat,” kata dia.

  • Penulisan Ulang Sejarah Indonesia, DPR Tekankan Pentingnya Perspektif Gender – Page 3

    Penulisan Ulang Sejarah Indonesia, DPR Tekankan Pentingnya Perspektif Gender – Page 3

    Menteri Kebudayaan (Menbud) Fadli Zon mengatakan, masyarakat tidak perlu khawatir terkait program penulisan ulang sejarah nasional.

    Dia menyebut, yang menulis itu merupakan sejarawan, bukan aktivis ataupun politisi.

    “Jadi saya kira tidak perlu ada kekhawatiran semacam itu. Karena yang menulis sejarah ini adalah para sejarawan. Jadi yang menulis ini bukan aktivis, bukan politikus. Yang menulis sejarawan, sejarawan ini punya keahlian. Mereka dokternya di bidang itu, profesornya di bidang itu. Jadi kita tidak perlu khawatir, pasti punya kompetensi di dalam menulis sejarah itu,” kata Fadli Zon, di Masjid Istiqlal, Jakarta, Jumat (6/6/2025).

    Dia menjelaskan, penulisan ulang sejarah sebenarnya adalah bagian dari proses penulisan sejarah secara umum yang memang sudah lama tidak dilakukan oleh negara.

    “Jadi penulisan ulang sejarah, sebenarnya penulisan sejarah. Jadi saya tegaskan sekali lagi bahwa ini sudah berlangsung. Kita sudah bentuk, ini sudah bulan Januari. Dan sebelumnya saya sudah mengarahkan dari awal saya menjadi Menteri. Karena kita ini sudah lama tidak menulis sejarah,” jelasnya.

    Menurut Fadli, terakhir kali pemerintah menulis sejarah secara resmi adalah pada masa Presiden Habibie.

    “Terakhir itu ditulis di era Pak Habibie sebagai Presiden. Jadi kalau anda lihat sejarah yang ditulis oleh pemerintah, kapan terakhir? Pemilu aja tahun 97 bayangin,” tuturnya.

  • Idul Adha Penuh Berkah, Masjid Istiqlal Gandeng Le Minerale Berbagi Kurban dan Santunan untuk 2.000 Anak Yatim – Page 3

    Idul Adha Penuh Berkah, Masjid Istiqlal Gandeng Le Minerale Berbagi Kurban dan Santunan untuk 2.000 Anak Yatim – Page 3

    Bagi Masjid Istiqlal, Le Minerale sudah menjadi bagian dari keluarga besar, bersatu dengan pengurus dan umat. Hal ini disampaikan dengan jelas oleh H. Abu Hurairah Abdul Salam, Kepada Bidang Sosial & Pemberdayaan Umat BPMI/ Ketua Panitia Pelaksanaan Idul Adha Masjid Istiqlal. Ia memberikan apresiasi atas kepedulian Le Minerale dalam mendukung pelaksanaan Idul Adha tahun ini. 

    “Kalau bicara Le Minerale bagi kami pengurus sudah tidak perlu diragukan lagi. Pihak Le Minerale sudah seperti bagian dari jamaah dengan pengurus masjid. Le Minerale senantiasa membantu kegiatan-kegiatan yang ada di masjid Istiqlal. Bukan hanya tahun ini, beberapa tahun ke belakang bahkan mungkin di antara perusahaan-perusahaan yang mendukung kami, Le Minerale yang paling dominan, itu bisa dibuktikan. Kami ucapkan terimakasih sebesar-besarnya kepada Le Minerale,” kata Abu Hurairah pada Kamis (5/6/2025).

    Menurut Abu, dukungan tersebut juga memperkuat makna gotong royong dan solidaritas sosial dalam momen suci Idul Adha. Ia menambahkan, kolaborasi antara institusi keagamaan dan produk asli milik Indonesia seperti ini mencerminkan sinergi yang ideal dalam mewujudkan kemaslahatan umat.

    “Kolaborasi seperti ini tentu sangat kami hargai ini sangat menyenangkan kami. Kolaborasi dalam hal syiar, dalam kebaikan. Nah, sebenarnya kalau kita lihat makna dari kurban itu penyembelihan kurban itu yang sampai ke Tuhan itu adalah ketakwaan kita, keikhlasan kita, ketulusan kita dalam memberi itu yang sampai ke atas. Sekarang kami sebagai panitia memiliki amanah titipan hewan kurban dari Le Minerale bagaimana hewan ini kami teruskan kepada yang berhak menerimanya,” jelasnya.

    Pada momen ini, Abu turut menjelaskan peran serta Le Minerale dalam mendukung perayaan Hari Raya Idul Adha 1446 H, yang meliputi penyediaan hewan kurban sapi berkualitas, pelaksanaan proses pemotongan, hingga penyaluran santunan kepada 2.000 anak yatim.

  • Pernyataan Lengkap Jokowi usai Gibran Digoyang Isu Pemakzulan

    Pernyataan Lengkap Jokowi usai Gibran Digoyang Isu Pemakzulan

    Bisnis.com, JAKARTA — Presiden ke 7 Joko Widodo (Jokowi) akhirnya angkat bicara mengenai wacana pemakzulan putra sulungnya, Gibran Rakabuming Raka, sebagai wakil presiden. Wacana itu diketahui disuarakan oleh sejumlah purnawirawan TNI.

    “Negara ini kan negara besar yang memiliki sistem ketatanegaraan. Ya diikuti saja proses sesuai sistem ketatanegaraan kita,” tutur Jokowi sebagaimana dilansir dari Solopos, Senin (9/6/2025).

    Jokowi menyatakan adanya pihak yang melayangkan surat usulan pemakzulan Gibran ke DPR merupakan dinamika demokrasi. Artinya, lanjut dia, hal tersebut merupakan hal yang wajar atau biasa dalam negara demokrasi.

    “Bahwa ada yang menyurati seperti itu ya itu dinamika demokrasi kita. Biasa saja. Dinamika demokrasi kan,” ujar dia. Jokowi menjelaskan Pilpres 2024 memilih satu paket Presiden dan Wapres.

    Kondisi itu, menurut dia, berbeda dengan apa yang terjadi di Filipina. “Pemilihan Presiden kemarin kan satu paket. Bukan sendiri-sendiri. Di Filipina kan sendiri-sendiri. Di kita ini satu paket,” kata dia.

    Sehingga Jokowi menyatakan penting untuk mengikuti mekanisme ketatanegaraan yang ada. “Jadi sekali lagi sistem ketatanegaraan kita punya mekanisme, harus diikuti,” terang dia.

    Jokowi menerangkan pemakzulan Presiden atau Wapres bisa dilakukan bila yang bersangkutan terjerat korupsi atau melakukan perbuatan tercela atau melakukan pelanggaran kategori berat.

    “Kita punya mekanisme yang harus diikuti, bahwa pemakzulan itu Presiden atau Wakil Presiden misalnya korupsi atau melakukan perbuatan tercela atau melakukan pelanggaran berat,” kata dia.

    Sebelumnya, Forum Purnawirawan Prajurit TNI mengirimkan surat usulan pemakzulan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka dan telah resmi sampai ke meja Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).

    Sekjen DPR RI Indra Iskandar mengonfirmasi surat itu telah sampai ke Senayan. Surat itu juga telah diteruskan ke pimpinan MPR-DPR. “Iya, benar kami sudah terima surat tersebut dan sudah kami teruskan ke pimpinan,” ujar Indra pada Selasa (3/6/2025).

    Respons Pimpinan MPR

    Sementara itu, Ketua MPR Ahmad Muzani akhirnya merespons ihwal surat kiriman dari Forum Purnawirawan TNI yang mengusulkan pemakzulan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.

    Akan tetapi, Muzani hanya irit bicara dan mengaku hingga hari ini belum masuk kantor lantaran bertepatan menjelang Hari Raya Iduladha 1446 H.

    “Saya belum masuk kantor beberapa hari ini karena mau lebaran ini,” ujarnya di Masjid Istiqlal, Jakarta, Jumat (6/6/2025).

    Lebih lanjut, Sekjen Gerindra ini enggan menjawab apakah surat itu akan segera dibahas di pihaknya atau tidak.

    Adapun, Wakil Ketua MPR RI Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul menjelaskan skema tindak lanjut surat yang masuk ke sekretariat MPR. Termasuk, surat dari Forum Purnawirawan TNI terkait usulan pemakzulan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.

    Dia menjelaskan, bilamana surat yang masuk ke sekretariat MPR itu dianggapnya penting, maka pihaknya akan segera melakukan rapat pimpinan (rapim) MPR.

    “Di sekretariat itu kalau itu dianggap penting, baru kita lakukan Rapim, Rapat pimpinan MPR untuk memutuskan bagaimana terhadap masukan surat tersebut begitu. Nah, ini rapimnya belum ada,” terangnya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (4/6/2025).

  • Di Depan Fadli Zon, Megawati ‘Sentil’ Rencana Penulisan Ulang Sejarah

    Di Depan Fadli Zon, Megawati ‘Sentil’ Rencana Penulisan Ulang Sejarah

    GELORA.CO – Rencana pemerintah menulis ulang sejarah jadi sorotan Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri. Di hadapan, Menteri Kebudayaan Fadli Zon, Ketum PDIP ini sedikit menyentil soal rencana ini.

    Mulanya, Megawati membahas soal TAP MPRS Nomor 33 Tahun 1967 yang menjatuhkan ayahnya, sang Presiden Pertama Indonesia Soekarno. Dia juga heran, keberadaan TAP MPRS ini jarang sekali jadi pertanyaan orang, seolah mereka lupa akan sejarah.

    Megawati mengatakan tidak gampang menjadi Indonesia. Menurutnya, sejarah seolah dipotong dan hanya diingat ketika zaman Orde Baru.

    “Menjadi Indonesia itu bukannya gampang, tapi sekarang sepertinya sejarah itu hanya dipotong, cap, diturunkan TAP ini, lalu yang namanya sejarah itu hanya ketika zaman Orde Baru,” kata Megawati dalam acara pembukaan pameran foto Guntur Soekarnoputra di Galeri Nasional Indonesia, Jakarta Pusat, Sabtu (7/6/2025).

    “Saya bisa menerangkan bahwa ini adalah aliran sejarah yang namanya Negara Kesatuan Republik Indonesia, yang seharusnya sebagai insan republik ini, tahu apa dan bagaimana sejarah kita,” imbuhnya.

    Megawati lalu menyapa Fadli Zon yang juga hadir dalam acara ini. Ia berkata kepada Fadli bahwa berbeda itu diperbolehkan, seperti konsep Bhinneka Tunggal Ika.

    “Ini kebetulan ada Pak Menteri Kebudayaan, kita boleh berbeda, Bung Karno juga bilang begitu, malah dibuat namanya Bhinneka Tunggal Ika, bermacam-macam, tapi satu jua, tapi jangan, jangan sepertinya, terus ada bagian dari manusia Indonesia, sepertinya dibedakan,” ujarnya.

    Dia mengatakan semangat pancasilais harus digaungkan dengan lantang dengan ucapan dan tindakan. Dia menyoroti apakah semangat pancasilais hanya dilakukan secara lisan.

    “Jadi padahal kita katanya, katanya, kalau saya pasti pancasilais, yang hadir saya tidak tahu, apakah hanya verbal Pancasila, atau memang pancasilais,” ujarnya.

    Sebelumnya, Menteri Fadli Zon memastikan penulisan ulang sejarah dengan mengambil hal-hal positif, bukan sebuah pelanggaran selama tidak mencari-cari kesalahan-kesalahan di masa lalu.

    Pernyataan itu dilontarkan setelah usulan Kementerian Kebudayaan yang ingin menulis ulang sejarah Indonesia menuai kritik dari sejumlah pihak, yang khawatir ada politisasi.  

    “Saya kira tidak ada masalah selama itu tonenya positif, di mana kami tidak mencari-cari kesalahan. Masa-masa sejarah perjuangan Indonesia itu pasti ada kelebihan, ada kekurangannya. Kami ingin menonjolkan pencapaian, prestasi-prestasi, prioritas-prioritas dan juga peristiwa-peristiwa pada zaman itu,” tutur Fadli Zon ditemui di kawasan Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Jumat (6/6/2025).

    Menurut Fadli fungsi sejarah adalah mempersatukan kebenaran bangsa demi menghindari terjadinya pecah belah. Dia pun meyakinkan masyarakat tak perlu khawatir dengan proses penulisan ulang sejarah yang hendak dilakukan Kementerian Kebudayaan karena ditulis oleh sejarawan, bukan aktivis apalagi politikus.

    “Jadi kita tidak perlu khawatir, pasti punya kompetensi di dalam menulis sejarah itu. Justru yang kami khawatir kalau sejarah itu ditulis oleh para aktivis yang punya perspektif masing-masing. Sejarah tidak bisa ditulis oleh politikus, tapi kalau orang mau menulis sejarahnya sendiri-sendiri juga bebas karena ini negara demokrasi,” ujar dia.

  • Megawati Colek Fadli Zon soal Sejarah dan Kebudayaan: Kita Boleh Berbeda…
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        7 Juni 2025

    Megawati Colek Fadli Zon soal Sejarah dan Kebudayaan: Kita Boleh Berbeda… Nasional 7 Juni 2025

    Megawati Colek Fadli Zon soal Sejarah dan Kebudayaan: Kita Boleh Berbeda…
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Presiden ke-5 RI
    Megawati
    Soekarnoputri beberapa kali mencolek Menteri
    Kebudayaan

    Fadli Zon
    dalam sambutannya di acara pameran foto milik sang kakak, Guntur Soekarnoputra yang bertajuk ‘Pameran Foto Gelegar Foto Nusantara 2025: Potret
    Sejarah
    dan Kehidupan di Galeri Nasional (Galnas) Indonesia, Jakarta Pusat, Sabtu (7/6/2025).
    Diketahui, Fadli Zon turut hadir dalam acara pembukaan pameran foto karya Guruh Soekarnoputra tersebut.
    Megawati menyapa Menteri Kebudayaan saat berbicara mengenai
    sejarah
    yang dipotong karena adanya TAP MPRS Nomor 33 Tahun 1967 tentang Pencabutan Kekuasaan Pemerintah Negara dari Presiden Soekarno.
    Menurut dia, turunnya TAP MPRS itu membuat sejarah dimulai hanya saat zaman Orde Baru. Meskipun, aturan itu akhirnya sudah dicabut pada 2024.
    Untuk itu, Megawati menyebut, tengah mengumpulkan ahli sejarah guna mengetahui sejarah lahirnya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
    “Saya sedang mengumpulkan ahli-ahli sejarah, ini kebetulan sudah Pak Menteri Kebudayaan,” kata Megawati.
    “Kita boleh berbeda, Bung Karno juga bilang begitu, malah dibuat namanya Bhineka Tunggal Ika, bermacam-macam, tapi satu jua. Tapi jangan, jangan sepertinya, terus ada bagian dari manusia Indonesia, sepertinya dibedakan,” ujarnya melanjutkan.
    Kemudian, Megawati kembali mencolek Fadli Zon saat sedang bicara mengenai sejarah penjajahan oleh Belanda dan bagaimana Wakil Presiden pertama RI Bung Hatta mengenyam pendidikan di Belanda.
    “Setelah itu, Bung Karno, dengan teman-temannya, Bung Hatta dari Belanda, dia merasa meskipun sekolah di sana, dia punya nurani. Enggak bisa, biar saya sekolah di Belanda dengan teman-temannya, pulang dia,” katanya.
    “Mana ada tahu sejarah seperti ini? Ayo, Pak Menteri Kebudayaan, jangan asal berbicara soal
    kebudayaan
    saja. Kebudayaan Indonesia begitu tingginya, mari kita pelajari, kalau mau kita disebut namanya orang Indonesia,” ujar Megawati lagi.
    Terakhir, putri Presiden Pertama RI Soekarno ini kembali mencolek Fadli Zon saat mengungkapkan kekagumannya terhadap Amerika dan China dengan ideologi yang tinggi.
    “Saya melihat Amerika, saya melihat China, saya betul-betul iri mereka bisa menanamkan terus menerus, terserap ideologinya tapi terus menerus regenerasi
    for the future
    dengan sebuah visioner ke depan, tidak seperti sekarang ini, terpotong-potong, itu bapak budaya (Menteri Kebudayaan),” kata Megawati.
    Megawati menegaskan bahwa budaya dan sejarah tidak boleh terpotong-potong. Dia mengibaratkan dengan tarian yang disebutnya selalu ada roh dari setiap tarian.
    Diketahui, pemerintah tengah mengerjakan proyek
    penulisan ulang sejarah nasional
    Indonesia.
    Menteri Kebudayaan, Fadli Zon sebelumnya mengatakan, penulisan ulang sejarah bakal menekankan tone atau nuansa positif agar sejarah menjadi instrumen pemersatu bangsa, bukan pemicu konflik atau perpecahan.
    “Jadi, kita tentu tone-nya itu adalah dalam sejarah untuk mempersatukan kebenaran bangsa. Untuk apa kita menulis sejarah untuk memecah-belah bangsa,” kata Fadli Zon di Masjid Istiqlal, Jakarta pada Jumat, 6 Juni 2025.
    Namun, Fadli Zon menyebut bahwa yang paling utama dari penulisan ulang sejarah adalah menonjolkan pencapaian dan prestasi di masa lampau.
    Dengan kata lain, menurut dia, penulisan sejarah tidak mencari-cari kesalahan masa lalu.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Fadli Zon Minta Publik Tak Cemas Soal Penulisan Sejarah Indonesia

    Fadli Zon Minta Publik Tak Cemas Soal Penulisan Sejarah Indonesia

    Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Kebudayaan (Menbud) RI Fadli Zon meminta supaya publik tidak khawatir ihwal penulisan sejarah Indonesia yang saat ini sedang digodok pemerintah. 

    Terkhusus, kepada publik yang khawatir bila penulisan sejarah itu sudah usai maka ada potensi sejarah yang lain dianggap tidak resmi atau bahkan tidak sah.

    “Saya kira tidak perlu ada kekhawatiran semacam itu, karena yang menulis sejarah ini adalah para sejarawan. Jadi yang menulis ini bukan aktivis, bukan politikus,” tegasnya di Masjid Istiqlal, Jakarta, dikutip Sabtu (7/6/2025).

    Dia beranggapan bahwa para sejarawan yang saat ini mengerjakan hal tersebut tentu memiliki kompetensi dalam menulis sejarah. Pasalnya, merekalah ‘dokter’ dan ‘profesor’ dalam bidang itu.

    “Justru yang kita khawatir kalau sejarah itu ditulis oleh para aktivis yang punya perspektifnya masing-masing. Sejarah tidak bisa ditulis oleh politikus, apalagi yang resmi atau yang semacam itu, tidak bisa ditulis oleh [siapa] misalnya,” jelas politisi Gerindra tersebut.

    Meski demikian, dia juga berpendapat bilamana seseorang ingin menulis sejarah kehidupannya sendiri itu sah-sah saja dilakukan.

    “Tapi kalau orang mau menulis sejarahnya sendiri-sendiri juga bebas, kan ini negeri demokrasi gitu,” tuturnya.

    Lebih jauh, Fadli Zon juga mengemukakan tone atau nuansa positif dalam penulisan sejarah Indonesia dimaksudkan untuk persatuan bangsa, bukan untuk memecah belah bangsa.

    “Jadi kita tentu tone-nya itu adalah dalam sejarah untuk mempersatukan kebenaran bangsa. Untuk apa kita menulis sejarah untuk memecah belah bangsa,” bebernya.

    Adapun beberapa waktu lalu, eks Wakil Ketua DPR RI ini juga pernah menyinggung perdebatan yang ada di media sosial tentang penulisan ulang sejarah Indonesia merupakan ‘pepesan kosong’ alias sesuatu yang diperdebatkan sebenarnya tidak sesuai dengan kenyataan. 

    Dia menyebut, seharusnya ditunggu dulu saja progress penulisan ulang sejarah itu. Jangan hanya memperdebatkan draf atau kerangka yang beredar. 

    “Banyak yang diperdebatkan itu ‘pepesan kosong’ gitu loh, yang diperdebatkan ‘pepesan kosong’ yang tidak ada ya. Tunggu dulu bukunya atau sampai progress saya sampaikan tadi mungkin 70 persen, 80 persen,” ujarnya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (26/5/2025).