Joe Biden Respons Seruan Mundur dari Pilpres AS

Jakarta, CNBC Indonesia – Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden buka suara terkait tuntutan yang menginginkan ia mundur dari pemilihan presiden November mendatang. Diketahui, seruan itu bahkan datang dari pendukung Partai Demokrat.

“Saya mungkin seharusnya tidak mengatakannya … Saya tidak akan ke mana-mana,” tegas Biden dalam sambutan perayaan Hari Kemerdekaan AS tahunan di Gedung Putih Kamis waktu setempat seperti dikutip Reuters, Jumat (5/7/2024).

Desakan untuk Biden mundur dari pilpres dipicu atas penampilan Demokrat berusia 81 tahun yang “goyah” pada debat pertama tanggal 27 Juni lalu. Ia kala itu menunjukan performa buruk ketika melawan calon dari Partai Republik Donald Trump.

Pasca penampilannya tersebut, banyak pemilih Demokrat khawatir tentang apakah Biden masih bisa bekerja cepat. Termasuk apakah ini tak akan lelah selama beberapa tahun ke depan, bahkan empat tahun mendatang. 

Abigail Disney, cucu perempuan Walt Disney sekaligus donor utama Demokrat misalnya, menyerukan agar Biden mundur dari pemilihan presiden. Ia bahkan mengancam menghentikan sumbangan ke Partai Demokrat sampai Biden melakukannya.

Sementara itu, Wakil Presiden Kamala Harris disebut-sebut alternatif utama untuk menggantikan posisi Biden dari kursi presiden AS. Hal ini disampaikan oleh tujuh sumber senior di tim kampanye Biden, Gedung Putih, dan Komite Nasional Demokrat yang mengetahui diskusi terkini tentang topik tersebut, masih dilaporkan Reuters.

Beberapa anggota Demokrat berpengaruh juga telah mengajukan alternatif untuk Biden selain Harris, termasuk anggota kabinet populer dan gubernur Demokrat seperti Gavin Newsom dari California, Gretchen Whitmer dari Michigan, dan Josh Shapiro dari Pennsylvania. Namun, sumber-sumber yang tidak ingin disebutkan namanya tersebut menyebut mencoba untuk menyingkirkan Kamala adalah angan-angan dan hampir mustahil.

“Jika ditetapkan sebagai calon partai, Kamala yang berusia 59 tahun, akan mengambil alih uang yang dikumpulkan oleh kampanye Biden dan mewarisi infrastruktur kampanye,” kata sumber tersebut.

“Ia juga memiliki pengenalan nama tertinggi di antara semua alternatif, dan jajak pendapat tertinggi di antara Demokrat yang secara serius dapat dianggap sebagai kandidat,” tambahnya.

Dalam jajak pendapat Reuters/Ipsos yang diterbitkan Selasa, Kamala membuntuti Trump dengan satu poin persentase pada 42% berbanding 43%.  Perbedaan yang jauh di dalam margin kesalahan jajak pendapat sebesar 3,5 poin persentase, sebuah pertunjukan yang secara statistik sama kuatnya dengan Biden.

Selain itu, Kamala telah diperiksa untuk jabatan nasional dan telah selamat dari pengawasan ketat dari Partai Republik. Selain itu, Perwakilan AS Jim Clyburn, orang yang menjadi kunci kemenangan Biden tahun 2020, mengatakan kepada MSNBC bahwa ia akan mendukung Kamala untuk menjadi calon Demokrat jika Biden mengundurkan diri.

(sef/sef)