Rincian Gratifikasi Rp 1 Triliun yang Buat Zarof Ricar Divonis 16 Tahun Penjara
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Mantan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan, Pendidikan dan Pelatihan Hukum dan Peradilan Mahkamah Agung (MA),
Zarof Ricar
, divonis 16 tahun penjara oleh Majelis Hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor), Jakarta, dalam sidang yang digelar Rabu (18/6/2025).
Majelis hakim menilai, Zarof terbukti melanggar Pasal 6 Ayat (1) juncto Pasal 15 dan Pasal 12 B jo Pasal 18 Undang-Undang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.
Zarof Ricar dinyatakan terbukti bersalah melakukan pemufakatan jahat percobaan suap hakim agung dan menerima gratifikasi dengan nilai Rp 1 triliun lebih.
“Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara selama 16 tahun,” kata Ketua Majelis Hakim Rosihan Juhriah Rangkuti dalam sidang di Pengadilan Tipikor Jakarta, Rabu.
Mantan pejabat MA ini juga dinilai terbukti bermufakat dengan pengacara pelaku pembunuhan Gregorius
Ronald Tannur
, Lisa Rachmat, untuk menyuap Hakim Agung Soesilo.
Selain pidana badan, Zarof juga dihukum membayar denda Rp 1 miliar. Dengan kententuan, jika tidak dibayar, maka hukumannya akan ditambah enam bulan kurungan.
Lantas, apa saja gratifikasi senilai lebih dari Rp 1 triliun yang diterima Zarof Ricar?
Zarof Ricar disebut menerima gratifikasi berbentuk valuta asing (Valas) yakni, 74.494.427 dollar Singapura, 1.897.362 dollar Amerika Serikat (AS), 71.200 euro, 483.320 dollar Hong Kong, dan Rp 5.725.075.000. Selain itu, ada 51 kilogram emas Antam.
Berikut rincian uang dan emas yang diterima Zarof Ricar:
Sebelumnya, dalam dakwaan, Jaksa menyebut bahwa uang dan emas itu disimpan di rumah Zarof Ricar di Kelurahan Rawa Barat, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Negara: Amerika Serikat
-
Mantan Penasihat Trump Sarankan Tarif Pajak RI Turun agar Penerimaan Naik
Bisnis.com, JAKARTA — Mantan Penasihat Presiden Amerika Serikat Donald Trump sekaligus ekonom, Arthur Luffer, menyarankan pemerintah dapat menurunkan tarif pajak untuk mendapatkan penerimaan yang lebih tinggi.
Secara prinsip, Luffer memperkenalkan teorinya—Luffer Curve—yakni meningkatkan penerimaan dengan kebijakan low rate, broad based, flat tax atau tarif rendah, cakupan luas, dan rata alias sama untuk seluruh kelas masyarakat.
Luffer memandang dengan pajak datar dan tarif rendah, serta cakupan luas yang tidak mendiskriminasi satu kelompok atau melawan satu kelompok, menjadikannya netral.
“Pajak itu ada secara eksklusif untuk mengumpulkan pendapatan, untuk membiayai program pemerintah yang perlu dibiayai. Anda perlu melakukannya,” ujarnya dalam CNBC Economic Update 2025 di Hotel Borobudur, Rabu (18/6/2025).
Menurutnya, pajak ada agar mendorong kelompok bawah dapat meningkatkan taraf hidupnya tanpa menarik turun kelas atas karena pajak yang tinggi.
Untuk dapat membiayai program-program prioritas pun, Luffer menyarankan pemerintah untuk mengendalikan belanja negara di samping menurunkan tarif pajak.
Mengacu teorinya, bahwa tarif pajak yang tinggi tidak serta merta memberikan penerimaan yang tinggi pula. Misalnya, kenaikan tarif sebesar 10% akan memberikan tambahan pendapatan sebesar 10% pula.
“Itu tidak benar. Jika Anda menaikkan tarif pajak sebesar 10%, Anda mungkin hanya meningkatkan pendapatan sebesar 9%, 8%, atau 6%. Anda bahkan mungkin kehilangan pendapatan,” lanjutnya.
Luffer menuturkan saat tarif pajak suatu negara naik, justru pelaku usaha atau Wajib Pajak (WP) akan menyewa pengacara dan spesialis bahkan lebih jauh lagi meninggalkan negara tersebut.
Di Indonesia, pemerintah sendiri membutuhkan tambahan pendapatan untuk membiayai belanja negara yang cukup jumbo.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati melaporkan penerimaan pajak Rp683,3 triliun per Mei 2025. Angka tersebut turun 10,13% secara tahunan (year on year/YoY) dari realisasi pajak Mei 2024 senilai Rp760,38 triliun.
Sementara itu, realisasi penerimaan kepabeanan dan cukai mencapai Rp122,9 triliun per Mei 2025 atau setara 40,7% dari target APBN 2025 senilai Rp301,6 triliun.
Total penerimaan perpajakan, yang terdiri dari pajak dan bea cukai, mencapai Rp806,2 triliun per Mei 2025 atau setara 32,4% dari target APBN 2025 sebesar Rp2.490,9 triliun. Angka tersebut turun 7,2% dibandingkan realisasi penerimaan perpajakan per Mei 2024 senilai Rp869,50 triliun.
-
Tanda Kiamat Sudah Dekat, Anak Kelahiran 2020 Dihantui Petaka Besar
Jakarta, CNBC Indonesia – Perubahan iklim membawa petaka besar bagi kelangsungan Bumi. Studi terbaru yang dipublikasikan di jurnal Nature menyebut anak-anak kelahiran tahun 2020 menghadapi tanda ‘kiamat’ yang kian parah akibat krisis iklim.
Adapun risiko petaka yang dihadapi mencakup bencana iklim ekstrem seperti gelombang panas, banjir, kekeringan, kebakaran hutan, dan gagal panen dalam frekuensi yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Para ilmuwan memperkirakan bahwa anak-anak yang lahir pada tahun 2020 memiliki kemungkinan 2 hingga 7 kali lipat lebih besar untuk mengalami peristiwa iklim langka, yang sebelumnya hanya terjadi satu kali dalam 10.000 tahun, dibandingkan generasi kelahiran 1960.
Ini terjadi jika dunia tetap pada jalur kebijakan saat ini, yang diproyeksikan akan meningkatkan suhu global sebesar 2,7°C pada tahun 2100. Jika pemanasan terus memburuk hingga 3,5°C, risiko meningkat drastis. Pertama, 92% anak usia lima tahun akan mengalami gelombang panas mematikan. Lalu 29% akan menghadapi gagal panen besar. Dan 14% terancam banjir skala ekstrem
Menurut pimpinan studi, Luke Grant dari Canadian Centre for Climate Modeling and Analysis, ketimpangan generasi ini sangat mencolok.
“Dengan menstabilkan suhu pada 1,5°C di atas era pra-industri, sekitar 52% anak hari ini masih akan terpapar jumlah gelombang panas yang belum pernah terjadi sebelumnya. Jika mencapai 3,5°C, lebih dari 90% anak akan mengalami paparan ini sepanjang hidup mereka,” jelasnya, dikutip dari Live Science, Rabu (18/6/2025).
Tak hanya soal generasi, ketimpangan sosial-ekonomi turut memperburuk dampaknya. Di bawah skenario saat ini, 92% anak dari kelompok berpendapatan rendah akan terpapar risiko seumur hidup, dibanding 79% dari kalangan berpenghasilan lebih tinggi.
Anak-anak di wilayah tropis seperti Sub-Sahara Afrika, Asia Timur, dan Amerika Selatan akan menjadi yang paling terdampak. Studi ini juga menemukan bahwa ketidakadilan iklim lintas generasi berpotensi memperlebar jurang antara kaya dan miskin.
Dalam artikel pendamping di Nature, dua akademisi dari Universitas Bologna, Rosanna Gualdi dan Raya Muttarak, memperingatkan bahwa ketimpangan antar-generasi dalam paparan krisis iklim menjadi semakin nyata. Mereka menyerukan aksi cepat untuk mengurangi emisi, mendorong transisi adil menuju nol emisi, dan menjaga masa depan anak-anak dunia.
“Jika gas rumah kaca terus dilepaskan ke atmosfer dengan laju seperti saat ini, pemanasan global akan semakin meningkat dan anak-anak masa kini akan terpapar pada bahaya iklim yang semakin sering dan parah,” tulis jurnal tersebut.
Hal ini kembali menjadi pengingat bagi pemerintah di seluruh dunia untuk mengatasi masalah iklim dengan mengeluarkan kebijakan-kebijakan konkrit. Generasi saat ini memiliki utang besar untuk memberikan masa depan yang aman bagi generasi mendatang. Semoga informasi ini bermanfaat!
(fab/fab)
[Gambas:Video CNBC]
-
Perusahaan Dubai EDGNEX Bangun Data Center AI, Investasi Rp37,5 Triliun di Indonesia
Bisnis.com, JAKARTA — Perusahaan infrastruktur digital global, EDGNEX Data Centers by DAMAC mengumumkan pengembangan pusat data (data center) yang didukung teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) di Jakarta dengan total investasi mencapai US$2,3 miliar atau sekitar Rp37,54 triliun (asumsi kurs Rp16.323 per dolar AS).
Proyek milik perusahaan yang berkantor pusat di Dubai, Uni Emirat Arab itu menjadi salah satu pengembangan khusus AI terbesar di kawasan Asia Tenggara dengan kapasitas tambahan di masa mendatang sebesar 144 Megawatt (MW).
Untuk diketahui, EDGNEX beroperasi di 11 negara, yakni Uni Emirat Arab, Amerika Serikat, Arab Saudi, Turki, Thailand, Malaysia, Yunani, Spanyol, Finlandia, Italia, termasuk Indonesia.
Pendiri DAMAC Group Hussain Sajwani mengatakan setelah proses akuisisi lahan yang diselesaikan pada Maret lalu oleh DAMAC, lokasi ini telah memasuki tahap awal konstruksi dengan fase pertama yang diperkirakan siap beroperasi pada Desember 2026.
Nantinya, pusat data ini akan mengadopsi rak AI berdensitas tinggi, sehingga menetapkan standar baru untuk infrastruktur generasi berikutnya di kawasan Asia Tenggara.
“Ini adalah pembangunan kedua kami di Indonesia, yang semakin menegaskan komitmen kami untuk menjembatani kesenjangan digital di pasar yang sedang berkembang pesat di Asia Tenggara, termasuk Indonesia,” kata Sajwani dalam keterangan tertulis, Rabu (18/6/2025).
Sajwani mengungkap proyek ini akan berperan penting dalam mempercepat transisi dari basis analog ke ekonomi digital berbasis AI yang tangguh.
“Indonesia tetap menjadi pasar dengan potensi tinggi di kawasan ini, namun masih menghadapi kesenjangan infrastruktur digital, keterbatasan infrastruktur skala besar, dan tantangan latensi yang terus meningkat,” ujarnya.
Meski begitu, menurut Sajwani, dengan pesatnya adopsi AI di berbagai sektor, proyek ini hadir untuk memenuhi kebutuhan akan infrastruktur yang skalabel dan hemat energi.
Lebih lanjut, dia mengungkap bahwa proyek pusat data yang mengadopsi AI ini dirancang untuk mendukung gelombang inovasi dan pertumbuhan digital berikutnya.
“Dengan meningkatnya skala beban kerja AI, kebutuhan akan infrastruktur generasi baru yang lebih kuat dan efisien pun tumbuh dan proyek ini merupakan bagian dari komitmen besar kami di Asia Tenggara, di mana kami telah menginvestasikan lebih dari US$3 miliar untuk pengembangan infrastruktur digital,” ungkapnya.
Adapun, pusat data ini menargetkan power usage effectiveness (PUE) sebesar 1,32, yang secara signifikan akan meningkatkan efisiensi energi dan selaras dengan standar keberlanjutan global EDGNEX.
Dia menambahkan bahwa pembangunan kedua di Jakarta ini memperkuat kehadiran EDGNEX yang terus berkembang di Thailand, Malaysia, dan pasar-pasar utama lainnya di Asia Tenggara.
Untuk diketahui, pada 2024, EDGNEX mengumumkan pusat data perdananya di Indonesia dengan kapasitas terencana sebesar 19,2 MW yang akan dibangun di kawasan MT Haryono, Jakarta.
Dia menjelaskan fasilitas ini dirancang untuk menjawab permintaan yang terus meningkat dari penyedia layanan cloud, node edge, dan potensi penerapan kecerdasan buatan. Fase pertama dijadwalkan rampung pada kuartal III/2026.
Adapun secara regional, Sajwani menyatakan EDGNEX menargetkan kapasitas operasional lebih dari 300 MW di Asia Tenggara pada tahun mendatang.
-
Rupiah terhadap Dolar AS Hari Ini 18 Juni 2025 Lesu Gara-Gara Perang Iran Israel – Page 3
Sebelumnya, Bank Indonesia (BI) membocorkan salah satu strateginya dalam menjaga kestabilan nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) di tengah ketidakpastian pasar global.
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Ramdan Denny Prakoso mengungkapkan, salah satu strategi andalan Bank Indonesia saat ini adalah kebijakan smart intervention, yaitu melalui intervensi cermat dan terukur yang difokuskan pada pasar non-deliverable forward (NDF) dan pasar offshore. Denny mengungkapkan, pendekatan ini mulai menunjukkan hasil yang positif.
Rupiah (IDR) terus menunjukkan penguatan dalam beberapa hari terakhir, ketika pasar global tengah dilanda ketidakpastian. Data Bloomberg pada Senin, 26 Mei 2025 menunjukkan, Rupiah telah menguat hingga 5,50 poin atau 0,03 persen ke level Rp 16.212 per dolar AS (USD).
“BI akan all out untuk membuat rupiah itu lebih stabil, dan tentunya BI sudah akan mengoptimalkan instrumen yang ada, melakukan intervensi di pasar offshore, melakukan intervensi di pasar sport, pasar DNDF, dan juga apabila diperlukan BI akan melakukan transaksi, terutama pembelian di pasar SBN di dalam negeri,” ungkap Denny.
-
Video: Trump Sesumbar Tahu Lokasi Ayatollah Khamenei, Minta Menyerah!
Jakarta, CNBC Indonesia- Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengaku mengetahui lokasi persembunyian Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei. Bahkan Trump sesumbar, Ayatollah Ali Khamenei adalah target mudah.
Selengkapnya dalam program Squawk Box CNBC Indonesia (Rabu, 18/06/2025) berikut ini.
-
Samkok Fantasy, Game Bergaya Anime Jepang bakal Rilis di Indonesia – Page 3
Liputan6.com, Jakarta – Pencinta game mobile di Indonesia akan kedatangan judul game baru, Samkok Fantasy. Game berjenis RPG ini cukup unik karena menampilkan gaya anime Jepang.
Kehadirannya di Indonesia bakal dipublikasikan oleh VNGGames dalam beberapa waktu ke depan. Sekadar informasi, game Samkok Fantasy ini sebelumnya mendapatkan sambutan di berbagai negara, mulai dari Jepang, Korea Selatan, Amerika Serikat, dan Eropa.
Samkok Fantasy telah diunduh lebih dari 6 juta unduhan dan masuk masuk nominasi Google Play Best of 2022 di wilayah Jepang.
Perwakilan Tim Samkok Fantasy mengatakan, pihaknya antusias pengalaman anime RPG terbaru yang karakternya memiliki potensi untuk ditingkatkan hingga tier tertinggi, yakni Ultra Rare.
“Hal ini memungkinkan pemain tidak hanya menikmati gaya visual anime yang khas, namun juga merasakan kepuasa dari gameplay strategi yang mendalam dan progresi karakter yang fleksibel,” kata Perwakilan Tim Samkok Fantasy.
-
Donald Trump Kemungkinan Akan Perpanjang Tenggat Waktu Penjualan TikTok Lagi
JAKARTA – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, pada Selasa 17 Juni, menyatakan bahwa ia kemungkinan akan kembali memberikan perpanjangan waktu kepada ByteDance, perusahaan asal China, untuk menjual operasi TikTok di Amerika Serikat.
Trump sebelumnya telah menyatakan pada bulan Mei bahwa ia terbuka untuk memperpanjang tenggat waktu yang sebelumnya ditetapkan pada 19 Juni 2025, terutama setelah TikTok membantu meningkatkan dukungannya dari pemilih muda selama Pemilu 2024.
Berbicara kepada wartawan di Air Force One, Trump mengatakan bahwa ia mempertimbangkan perpanjangan waktu tersebut, dan mengisyaratkan bahwa kesepakatan tersebut kemungkinan memerlukan persetujuan dari pemerintah China. Namun, ia yakin Presiden China, Xi Jinping, pada akhirnya akan menyetujui penjualan tersebut.
“Kemungkinan besar, ya,” ujar Trump ketika ditanya apakah ia akan memperpanjang tenggat waktu. “Kemungkinan perlu mendapat persetujuan dari China, tapi saya rasa kita akan mendapatkannya. Saya pikir Presiden Xi pada akhirnya akan menyetujuinya,” tambahnya.
Selama masa jabatan pertamanya, Trump sempat berupaya untuk melarang TikTok di AS. Namun, sikapnya berubah pada pemilu 2024, dengan alasan bahwa platform tersebut membantu menyeimbangkan dominasi Meta (perusahaan induk Facebook dan Instagram).
Trump diketahui memiliki hubungan yang tegang dengan CEO Meta, Mark Zuckerberg, yang pernah menangguhkan akun Trump setelah insiden penyerbuan Capitol pada 6 Januari 2021. Trump bahkan sempat menyatakan akan memenjarakan Zuckerberg. Pada Januari lalu, Meta sepakat untuk membayar 25 juta dolar AS (sekitar Rp408 miliar) untuk menyelesaikan gugatan yang diajukan Trump terkait penangguhan tersebut.
Tenggat waktu penjualan TikTok ini muncul di tengah negosiasi perdagangan baru antara Amerika Serikat dan China. Sebelumnya, Trump sempat menaikkan tarif impor terhadap barang-barang asal China, namun kemudian menundanya. Laporan menyebut bahwa pemerintah China awalnya bersedia menyetujui kesepakatan TikTok, namun berubah pikiran setelah Trump mengumumkan tarif baru pada April lalu.
Trump mengatakan bahwa penjualan TikTok kemungkinan besar hanya akan terjadi setelah AS dan China mencapai kesepakatan dagang.
Sebelumnya, pada era Presiden Joe Biden, ByteDance menegaskan bahwa mereka tidak berniat menjual TikTok. Namun, pada April 2025, perusahaan itu mengonfirmasi bahwa mereka telah mulai berdialog dengan pemerintahan Trump untuk mencari solusi atas operasi bisnisnya di AS. ByteDance juga menekankan bahwa setiap kesepakatan akan memerlukan persetujuan resmi dari pemerintah China.
-
Donald Trump Kemungkinan Akan Perpanjang Tenggat Waktu Penjualan TikTok Lagi
JAKARTA – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, pada Selasa 17 Juni, menyatakan bahwa ia kemungkinan akan kembali memberikan perpanjangan waktu kepada ByteDance, perusahaan asal China, untuk menjual operasi TikTok di Amerika Serikat.
Trump sebelumnya telah menyatakan pada bulan Mei bahwa ia terbuka untuk memperpanjang tenggat waktu yang sebelumnya ditetapkan pada 19 Juni 2025, terutama setelah TikTok membantu meningkatkan dukungannya dari pemilih muda selama Pemilu 2024.
Berbicara kepada wartawan di Air Force One, Trump mengatakan bahwa ia mempertimbangkan perpanjangan waktu tersebut, dan mengisyaratkan bahwa kesepakatan tersebut kemungkinan memerlukan persetujuan dari pemerintah China. Namun, ia yakin Presiden China, Xi Jinping, pada akhirnya akan menyetujui penjualan tersebut.
“Kemungkinan besar, ya,” ujar Trump ketika ditanya apakah ia akan memperpanjang tenggat waktu. “Kemungkinan perlu mendapat persetujuan dari China, tapi saya rasa kita akan mendapatkannya. Saya pikir Presiden Xi pada akhirnya akan menyetujuinya,” tambahnya.
Selama masa jabatan pertamanya, Trump sempat berupaya untuk melarang TikTok di AS. Namun, sikapnya berubah pada pemilu 2024, dengan alasan bahwa platform tersebut membantu menyeimbangkan dominasi Meta (perusahaan induk Facebook dan Instagram).
Trump diketahui memiliki hubungan yang tegang dengan CEO Meta, Mark Zuckerberg, yang pernah menangguhkan akun Trump setelah insiden penyerbuan Capitol pada 6 Januari 2021. Trump bahkan sempat menyatakan akan memenjarakan Zuckerberg. Pada Januari lalu, Meta sepakat untuk membayar 25 juta dolar AS (sekitar Rp408 miliar) untuk menyelesaikan gugatan yang diajukan Trump terkait penangguhan tersebut.
Tenggat waktu penjualan TikTok ini muncul di tengah negosiasi perdagangan baru antara Amerika Serikat dan China. Sebelumnya, Trump sempat menaikkan tarif impor terhadap barang-barang asal China, namun kemudian menundanya. Laporan menyebut bahwa pemerintah China awalnya bersedia menyetujui kesepakatan TikTok, namun berubah pikiran setelah Trump mengumumkan tarif baru pada April lalu.
Trump mengatakan bahwa penjualan TikTok kemungkinan besar hanya akan terjadi setelah AS dan China mencapai kesepakatan dagang.
Sebelumnya, pada era Presiden Joe Biden, ByteDance menegaskan bahwa mereka tidak berniat menjual TikTok. Namun, pada April 2025, perusahaan itu mengonfirmasi bahwa mereka telah mulai berdialog dengan pemerintahan Trump untuk mencari solusi atas operasi bisnisnya di AS. ByteDance juga menekankan bahwa setiap kesepakatan akan memerlukan persetujuan resmi dari pemerintah China.
-
Harga Minyak RI Turun Jadi US$ 65,29 per Barel, Ini Pemicunya
Jakarta, CNBC Indonesia – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menetapkan Harga Rata-Rata Minyak Mentah Indonesia (Indonesian Crude Price/ICP) bulan Mei 2025 sebesar US$ 62,75 per barel.
Hal itu seperti yang tertuang dalam Keputusan Menteri ESDM Nomor 208.K/MG.03/MEM.M/2025 tentang Harga Minyak Mentah Bulan Mei 2025 yang ditandatangani pada 10 Juni 2025. Angka tersebut terpantau turun dibandingkan ICP bulan April 2025 sebesar US$ 65,29 per barel.
Plt. Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas) Kementerian ESDM Tri Winarno mengungkapkan penurunan harga minyak mentah RI bulan Mei 2025 seiring dengan penurunan harga minyak mentah utama di pasar internasional.
Hal itu disebabkan oleh kesepakatan negara-negara penghasil minyak (OPEC +) untuk meningkatkan suplai sebesar 410 ribu barel per hari (bph). Tri mengatakan terdapat pula informasi potensi OPEC+ juga akan kembali meningkatkan produksi di bulan Juli 2025 hingga 411 ribu barel per hari.
“Faktor lain yang menyebabkan penurunan harga minyak mentah bulan Mei 2025 adalah stok minyak mentah komersial Amerika Serikat (AS) di akhir Mei 2025 yang mengalami peningkatan sebesar 2,8 juta barel bila dibandingkan akhir April 2025,” kata Tri dalam keterangan resmi, dikutip Rabu (18/6/2025).
Selain itu, untuk kawasan Asia Pasifik, penurunan harga minyak mentah selain disebabkan oleh faktor yang sama, juga dipengaruhi oleh proyeksi penurunan permintaan minyak di kawasan Asia Pasifik yang berlanjut ke loading atau periode pengiriman di bulan Juli karena kilang memasuki periode turn around atau berhenti operasi sementara waktu.
Adapun rincian perkembangan harga minyak mentah utama pada Mei 2025 dibandingkan April 2025 sebagai berikut:
1. Dated Brent turun sebesar US$ 3,56/barel dari US$ 67,79/barel menjadi US$ 64,22/barel.
2. WTI (Nymex) turun sebesar US$ 2,03/barel dari US$ 62,96/barel menjadi US$ 60,94/barel.
3. Brent (ICE) turun sebesar US$ 2,45/barel dari US$ 66,46/barel menjadi US$ 64,01/barel.
4. OPEC Basket turun sebesar US$ 5,34/barel dari US$ 68,98/barel menjadi US$ 63,64/barel.
5. Rata-rata ICP minyak mentah Indonesia turun sebesar US$ 2,54/barel dari US$ 65,29/barel menjadi US$ 62,75/barel
(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]