Bukit Asam Dapat Fasilitas Kredit Rp 19,2 Triliun dari Bank Mandiri

Jakarta

PT Bukit Asam Tbk, melalui anak usahanya PT Huadian Bukit Asam Power (HBAP) mengantongi fasilitas kredit sebesar US$ 1,27 miliar atau setara Rp 19,2 triliun (kurs Rp 15.134) dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Hal ini ditandai dengan penandatanganan Perjanjian Kredit Investasi antara Bank Mandiri dengan Huadian Bukit Asam Power.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan fasilitas pendanaan ini sebagai salah satu cara untuk bersaing secara kompetitif dengan bank-bank global. Dia menyebut sebelumnya Bukit Asam memperoleh pendanaan dari bank luar negeri. Karena bunganya tinggi, pendanaan tersebut dialihkan ke Bank Mandiri.

“Saya tentu menyambut bagaimana ketika Bank Mandiri bisa memberikan fasilitas pendanaan yang kompetitif dibandingkan juga bank-bank global. Karena kita tahu proyek ini kan didanai sebelumnya dari pendanaan luar negeri. Nah kita competitiveness, ternyata kita bisa memberikan pendanaan yang lebih baik,” kata Erick saat ditemui di Plaza Mandiri, Jakarta Selatan, Senin (30/9/2024).

Dia menjelaskan langkah ini menjadi salah satu signifikan untuk mencapai target Bank Mandiri menjadi bank yang memberikan pendanaan terbaik di Asia Tenggara. Selain Bank Mandiri, pendanaan ini juga dapat memberikan Bukit Asam berkelanjutan untuk proyeknya, seperti membangun suplai bahan baku.

“Tadi salah satunya dengan refinancing proyek yang nilainya signifikan. Untuk Bukit Asam mungkin ini hal yang bagus, bagaimana membangun supply chain antara bahan baku, batu bara, lalu juga menjadi tentu investasi di power plant. Nah ini yang memang kalau kita lihat ini sebuah pembangunan yang bisa menjadi sebuah bagian pengembangan dari perusahaan PT Bukit Asam,” jelas Erick Thohir.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama Bukit Asam (PTBA) Arsal Ismail mengatakan PTBA sebagai salah satu pemegang saham Huadian Bukit Power merasa bangga dengan pencapaian ini. Dia menjelaskan total investasi untuk PLTU Mulut Tambang (MT) Sumatera Selatan (Sumsel) 8 mencapai US$ 1,68 miliar dengan kapasitas 1.320 MW. Dari total tersebut, sebanyak US$ 1,27 miliar atau setara Rp 19,2 T diambil alih oleh Bank Mandiri.

“Total nilai investasinya secara dolar-nya, US$ 1,68 miliar dolar dengan 2×660 MW atau kurang lebih 1.320 MW. Yang di-takeover (oleh Bank Mandiri) karena ini kan loan-nya kan 75%, 25%. Nah itu sekitar US$ 1,27 miliar,” katanya.

Dia menyebut proyek PLTU MT Sumsel-8 mempunyai peranan penting dalam mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis, salah satunya PLTU. Dia menyebut pembangunan PLTU ini menjadi salah satu tonggak dalam pasokan listrik di wilayah Sumatera.

“(PLTU) Sumsel-8 ini dibangun dengan teknologi superkritikal yang ramah lingkungan. Dan penerapan energinya menggunakan blue gas distilled purification. Artinya ya, di dalam pembangunan ini kita menekan emisi sulfur dioksida yang merupakan wujud nyata dari komitmen kami terhadap keberlanjutan. Jadi lebih jauh lagi kami berharap ke depan PLTU ini dapat menghasilkan negatif emisi sehingga tidak hanya mengurangi dampak lingkungan, tetapi juga memberikan kontribusi positif bagi target emisi karbon yang lebih rendah,” imbuhnya.

Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Darmawan Junaidi melihat pihaknya mempunyai potensi sangat besar dalam kolaborasi ini. Dia menilai kerja sama ini membuka gerbang pembiayaan investasi bagi lembaga keuangan di Indonesia.

“Kita dapat menyelenggarakan acara yang sangat penting pada hari ini, yaitu Seremonial Penandatanganan Perjanjian Kredit Investasi yang kita ketahui totalnya cukup besar karena memang investasi dari PT Bukit Asam ini bekerja sama dengan China Huadian Investment yang nantinya akan kita refinancing. Dan ini jumlahnya dapat kami laporkan sebesar US$ 1,27 miliar,” katanya.

Selain memberikan kredit investasi, Darmawan menyebut pihaknya juga memberikan transaksi keuangan di PTBA dengan ekosistem keuangan Bank Mandiri.

“Dan itu Mandiri sekarang tidak hanya memberikan lending atau bank loan atau kredit, tapi juga satu paket. Jadi semua solusi transaksi keuangan juga kita siapkan dengan mengembangkan kemampuan untuk membantu semua nasabah meng-cover ekosistemnya dengan digitalisasi. Jadi semuanya sudah kita lengkapi semua,” imbuhnya.

(kil/kil)