5 Fakta Gaduh Makan Siang Gratis untuk Para Siswa: Potong Subsidi BBM Hingga Naikkan Inflasi?

18 February 2024, 15:30

TEMPO.CO, Jakarta – Program makan siang gratis dan distribusi susu gratis bagi para siswa yang jadi andalan pasangan capres-cawapres Prabowo Subianto dan Gibran Rakabumi Raka tengah menjadi sorotan.Hasil perhitungan cepat atau quick count Pilpres 2024 oleh beberapa lembaga survei menunjukkan bahwa pasangan Prabowo-Gibran, yang bertarung dengan nomor urut dua, berhasil meraih lebih dari separuh suara. Data ini menunjukkan keunggulan Prabowo-Gibran atas dua pasangan kandidat lainnya dalam Pilpres, yaitu Anies Baswedan – Muhaimin Iskandar, serta Ganjar Pranowo – Mahfud Md.Salah satu program utama Prabowo-Gibran selama kampanye adalah penyediaan makan siang gratis dan distribusi susu gratis bagi anak-anak yakni para siswa dan santri di seluruh Indonesia. Prabowo percaya bahwa program ini dapat mengatasi masalah stunting yang masih banyak dialami oleh anak-anak di Indonesia.Prabowo menyampaikan bahwa ide tersebut muncul dari pengalamannya sebagai seorang komandan pasukan yang sering kali menyaksikan orang meninggal karena kelaparan. Oleh karena itu, Prabowo berprioritas untuk mengedepankan sektor pangan bila menang menjadi presiden. Namun, program kerja tersebut telah menimbulkan kegaduhan. 1. Subsidi BBM dialihkan untuk makan siang dan susu gratis
Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran Eddy Soekarno menyebutkan bahwa rencananya pendanaan program makan siang dan susu gratis ini akan bersumber dari pemangkasan subsidi BBM. Ia mengatakan alokasi anggaran subsidi solar dan LPG 3 kilogram senilai Rp350 triliun lebih banyak dimanfaatkan oleh masyarakat dengan pendapatan menengah dan tinggi. Oleh karena itu, menurutnya, alokasi subsidi BBM tidak tepat sasaran, yang menyebabkan rencana pemotongan anggaran untuk program makan siang gratis.2. Diprediksi berujung utang luar negeri
Yusuf Rendy Manilet, seorang ekonom dari Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia, memberikan tanggapan terhadap rencana pemotongan subsidi BBM untuk mendanai program makan siang gratis. Menurut Yusuf, pendanaan utama dari pajak dalam waktu dekat belum mencukupi untuk membiayai program makan siang gratis yang diperkirakan membutuhkan Rp 400 triliun. Iklan

Rencana pemotongan anggaran subsidi BBM, menurutnya, akan menyebabkan kenaikan inflasi. Akibatnya, potensi pemerintah untuk menambah utang akan cukup besar. Oleh karena itu, ia memperkirakan bahwa dalam waktu dekat, rasio utang belum akan mampu ditekan hingga mencapai 30 persen terhadap produk domestik bruto (PDB).3. Picu lonjakan inflasi
Ekonom dan Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira menentang rencana dari kubu Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka untuk mengurangi subsidi BBM sebagai bagian dari program makan siang gratis. Bhima mengatakan bahwa pemotongan subsidi BBM untuk mendukung program makan siang gratis bukanlah langkah yang bijaksana. “Khawatir bisa memicu lonjakan inflasi, khususnya kenaikan harga bahan pangan,” ujar Bhima.4. Dapat meningkatkan angka kemiskinan
Bhima Yudhistira juga mengatakan bahwa mengurangi subsidi BBM untuk mendukung program makan siang gratis bukanlah kebijakan yang tepat. Langkah ini dapat menyebabkan penurunan daya beli masyarakat yang masih membutuhkan subsidi energi. Dia juga menekankan bahwa peningkatan angka kemiskinan bisa menjadi ancaman lainnya sebagai dampak dari kebijakan tersebut.5. Ditanggapi oleh Gibran
Kegaduhan soal rencana dan teknis program unggulan ini ditanggapi oleh Gibran. Cawapres nomor urut 2 itu mengatakan bahwa timnya sedang melakukan evaluasi terhadap kemungkinan pemangkasan subsidi energi untuk melaksanakan program makan siang gratis yang diusung oleh calon presiden Prabowo Subianto.Dia mengajak masyarakat untuk tetap tenang, karena saat ini dia dan calon presiden, Prabowo Subianto, belum dilantik. Menurutnya, fokus saat ini adalah mengawal penghitungan suara riil (real count) oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI. “Tenang saja nggih. Saya belum dilantik sudah pada ribut. Ya, tenang saja nggih,” ucapnya santai ihwal makan siang gratis itu.SUKMA KANTHI NURANI | SEPTHIA RYANTHIE | RIRI RAHAYU | RIANI SANUSI PUTRI | HAN REVANDA PUTRA | ANDIKA DWI
Pilihan editor: Ekonom Sebut Subsidi BBM Idealnya Dipangkas untuk Beralih ke Energi Bersih Bukan Makan Siang Gratis