Tak Ada Modal Elektabilitas, Dharma-Kun Dianggap Sulit Bersaing di Pilkada Jakarta

Tak Ada Modal Elektabilitas, Dharma-Kun Dianggap Sulit Bersaing di Pilkada Jakarta
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
Pengamat Politik dari Citra Institute, Efriza mengatakan, elektabilitas bakal calon gubernur dan wakil gubernur jalur perseorangan Dharma Pongrekun dan Kun Wardana, masih kurang untuk bisa melaju dalam Pilkada Jakarta 2024.
Efriza pun menilai Dharma-Kun akan kesulitan memenuhi kekurangan 538.178 data dukungan warga Jakarta tanpa modal elektabilitas itu.
“Memenuhi kekurangan persyaratan ini ditengarai sulit karena elektabilitas Dharma-Kun sejak mengajukan diri untuk pengecekan persyaratan sebagai paslon independen tidak membuat mereka berada dalam berbagai survei elektabilitas,” ujarnya saat dikonfirmasi, Jumat (26/7/2024).
Efriza berpendapat, saingan Dharma-Kun dalam Pilkada nanti cukup berat mengingat ada nama besar yang berpotensi maju sebagai bakal calon gubernur.
“Warga Jakarta masih lebih memilih calon dengan rekam jejak gubernur Jakarta dari berbagai survei elektabilitas, seperti calon lama, petahana Anies Baswedan dan mantan Gubernur Jakarta Ahok,” kata dia.
Karena itu, Efriza menilai Dharma-Kun akan kesulitan memperbaiki data dukungan yang hanya diberi waktu tiga hari oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta.
“Rasanya juga percuma waktunya sangat sempit tiga hari. Warga Jakarta juga merupakan pemilih perkotaan yang tingkat pemahaman politiknya baik,” imbuhnya.
Hasil survei terbaru dari Indikator Politik, pasangan Dharma-Kun tidak masuk dalam
top of mind
responden.
Dalam simulasi terbuka atau
top of mind,
 mantan Gubernur Jakarta Anies Baswedan berada di peringkat teratas diikuti oleh mantan Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dan mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
Anies tercatat memiliki elektabilitas 39,7 persen, Ahok 23,8 persen, dan Ridwan Kamil 13,1 persen.
Sebagai informasi, Dharma-Kun masih kekurangan 538.178 data dukungan berdasarkan hasil verifkasi faktual yang dilakukan oleh KPU secara door to door ke rumah warga.
Dari 721.221 data yang diserahkan Dharma-Kun pada tahap verifikasi administrasi, hanya 183.043 yang memenuhi syarat.
Sebab itu, Dharma-Kun harus mengumpulkan data dukungan yang masih kurang dan diunggah melalui Silon dalam waktu tiga hari.
Namun, data dukungan tersebut tidak boleh sama dengan data dukungan yang sebelumnya telah diunggah.
“Perlu 538.178 data lagi dan itu merupakan data baru. Karena data sebelumnya sudah diverifikasi,” ujar Ketua Divisi Teknis Penyelenggara Pemilu KPU Provinsi DKI Jakarta Dody Wijaya.
Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.