Saat Harga Emas Naik, Kenapa Nilai Tukar Rupiah Turun? Ini Penyebab dan Penjelasannya

Jakarta, Beritasatu.com – Harga emas pada perdagangan Kamis, (3/10/2024) naik sebesar Rp 5.000 per gram. Kenaikan tersebut membuat nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) melemah atau terdepresiasi dibandingkan perdagangan sebelumnya.

Data Bloomberg menyatakan, rupiah pukul 09.35 WIB di pasar spot exchange berada di level Rp 15.361 per dolar AS atau melemah 93,5 poin (0,61%) dibandingkan perdagangan sebelumnya. Adapun harga emas terbilang moncer di level tertinggi yakni Rp 1,46 juta per gram. Adapun harga emas yang terkecil ukuran 0,5 gram sekarang berada di angka Rp 784.000.

Mengapa kenaikan harga emas selalu diiringi nilai tukar rupiah yang lemah? Hal itu disebabkan  oleh beberapa faktor yang berkaitan dengan dinamika ekonomi global, berikut penjabarannya:

1. Penguatan dolar AS
Harga emas di pasar internasional diukur dalam dolar AS. Ketika harga emas naik, sering kali ini berkaitan dengan melemahnya dolar AS atau penguatan permintaan emas. Ketika dolar AS menguat sebagai respons terhadap ketidakpastian pasar, mata uang lain seperti rupiah bisa tertekan.

Hal itu disebabkan karena komoditas internasional, termasuk emas, diperdagangkan dalam dolar, sehingga ketika dolar menguat, biaya impor emas dalam mata uang lokal meningkat, dan nilai tukar mata uang tersebut melemah.

2. Ketidakpastian ekonomi global
Kenaikan harga emas sering kali merupakan respons terhadap ketidakpastian ekonomi global, seperti krisis keuangan, geopolitik, atau inflasi yang tinggi. Emas dianggap sebagai safe haven atau aset aman bagi para investor.

3. Kondisi ekonomi domestik
Kenaikan harga emas dapat mencerminkan penurunan nilai mata uang domestik seperti rupiah jika negara tersebut sedang menghadapi masalah ekonomi internal, seperti defisit perdagangan, penurunan cadangan devisa, atau ketidakpastian kebijakan ekonomi.

Hal tersebut tentunya mengakibatkan aliran modal keluar dari negara yang bersangkutan dan melemahkan nilai tukarnya.

4. Persepsi terhadap inflasi
Emas sering digunakan sebagai pelindung nilai terhadap inflasi. Ketika harga emas naik, hal itu bisa menjadi indikasi bahwa investor khawatir tentang potensi inflasi yang tinggi.