Polemik di Balik Jokowi Dukung Prabowo Capres

10 November 2022, 8:28

Presiden Joko Widodo bertolak ke Kamboja hadiri KTT Asean. Foto: Muchlis Jr/Biro Pers Sekretariat PresidenPresiden Jokowi dalam beberapa kesempatan mulai menyinggung soal Pilpres 2024 dan capres 2024. Di depan berbagai elite parpol, Jokowi meminta partai untuk hati-hati dalam mendeklarasikan dukungan terhadap tokoh politik.Tak hanya itu, Jokowi juga beberapa kali menyatakan dukungan kepada Menhan sekaligus Ketum Gerindra Prabowo Subianto.’Manuver’ Jokowi itu kontraproduktif sebab dianggap mempengaruhi partai dan pemilih. Ketua Dewan Kehormatan DPP Partai Demokrat, Hinca Panjaitan, membandingkan dengan era SBY yang tak pernah cawe-cawe soal Pilpres.”Tetapi era kami, eranya pak SBY sama sekali tidak pernah mau ikut cawe-cawe. Apalagi menentukan, siapalah ini, siapa itu. Nggak pernah ikut campur sampai selesai,” ucap HincaBerikut 4 titah Jokowi jelang Pilpres 2024:Presiden Joko Widodo dan sejumlah elite Partai hadiri HUT Perindo. Foto: Dok. Perindo1. Hati-hati, Pilih Capres yang Benarokowi saat menghadiri HUT ke-8 Perindo di iNews Tower, Jakarta Pusat, Senin (7/11) berpesan kepada Ketum Hary Tanoesoedibjo untuk berhati-hati dalam menentukan capres yang akan diusung.”Tetapi yang kedua, juga hati-hati, milih capresnya juga harus benar, Pak Hary. Karena nanti akan membantu partai mengejar threshold. Hati-hati,” kata Jokowi.Menurut Jokowi, kehati-hatian diperlukan karena presiden selanjutnya harus memimpin 270 juta rakyat Indonesia.”Ya, memang harus hati-hati. Ini menakhodai 270 juta rakyat Indonesia. 270 juta lebih rakyat Indonesia. Kenapa selalu saya ulang-ulang, ya, memang harus hati-hati,” jelasnya.”Jangan sembrono,” tegasnya.Presiden Joko Widodo disambut Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak saat tiba di Bandara Internasional Juanda, Kabupaten Sidoarjo. Foto: Laily Rachev/Biro Pers Sekretariat Presiden2. Partai Jangan Lama-lama DeklarasiSaat menghadiri puncak HUT ke-58 Golkar pada Jumat (21/10) di JIExpo, Jokowi menyoroti kemesraan Ketum Golkar Airlangga Hartarto dengan Plt Ketum PPP Mardiono dan Ketum PAN Zulkifli Hasan yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).”Tapi saya tetap pesan juga jangan terlalu lama-lama [tentukan capres-cawapres]. Saya melihat tiap hati itu Pak Airlangga Hartarto rangkulan terus dengan Pak Mardiono dari PPP dan Pak Zulkifli Hasan dari PAN, jangan hanya rangkulan terus,” ujarnya.Jokowi menyarankan agar mereka bertiga tidak hanya sekadar rangkul-merangkul jelang Pemilu 2024. Menurutnya, KIB sudah harus bergerak serius menentukan capres yang akan mereka usung.”Jangan hanya rangkul-rangkulan terus. Tapi saya meyakini sebentar lagi pasti akan segera mengerucut. Kita tunggu saja,” tuturnya.Presiden Joko Widodo didampingi Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa menghadiri pembukaan pameran industri pertahanan Indo Defence 2022 Expo & Forum di JIExpo Kemayoran Jakarta Pusat, Rabu (2/11). Foto: M Risyal Hidayat/ANTARA FOTO3. Jokowi: Sejak Awal Saya Sampaikan Dukung PrabowoJokowi sudah beberapa kali menyampaikan dukungannya kepada Prabowo untuk maju sebagai capres di 2024. Ketika disinggung mengenai hal itu, Jokowi mengatakan sejak awal sudah mendukung Prabowo.”Sudah sejak awal, kok, restu-restu, sejak awal saya menyampaikan mendukung beliau [Prabowo],” kata Jokowi usai mendampingi Prabowo di acara Indodefence Expo, Rabu (2/11).Presiden Joko Widodo didampingi Menko Polhukam Mahfud MD, Menhan Prabowo Subianto, dan mantan Wakil Presiden Try Sutrisno mengikuti Upacara Parade Senja di Lapangan Bela Negara, Kementerian Pertahanan, Jakarta, Selasa (4/10/2022). Foto: Akbar Nugroho Gumay/ANTARA FOTO4. Jokowi Sebut Pilpres 2024 Jatahnya PrabowoDi HUT Perindo, Jokowi sempat berkelakar dirinya dua kali terpilih menjadi Wali Kota Solo lalu terpilih menjadi Gubernur DKI, hingga dua kali terpilih menjadi presiden.”Tadi Pak Hary (Ketum Perindo) menyampaikan saya ini dua kali wali kota di Solo menang, kemudian ditarik ke Jakarta gubernur sekali menang. Kemudian dua kali di Pemilu Presiden juga menang. Mohon maaf, Pak Prabowo,” kata Jokowi.Jokowi kemudian menyebut, bisa saja 2024 giliran Prabowo yang terpilih menjadi Presiden.”Kelihatannya setelah ini jatahnya Pak Prabowo,” imbuh Jokowi disambut riuh tepuk tangan dan tawa.Kalo itu Sekjen PDIP, Hasto. Foto: Dok. PDIPHasto soal Jokowi Dukung Prabowo: Itu Pujian, Capres Rakyat yang TentukanSekjen PDIP Hasto Kristiyanto merespons pernyataan Jokowi yang menyebut Pilpres 2024 adalah jatah Prabowo Subianto. Pernyataan ini menuai ragam reaksi dari sejumlah elite parpol.Hasto memandang, apa yang disampaikan Jokowi itu bagian dari memuji Prabowo dan partai politik untuk membangun harapan yang baik dalam Pilpres 2024.”Pak Jokowi menaungi dan tentunya partai politik untuk saling memuji, saling membangun harapan dalam kontestasi menuju Pilpres 2024,” kata Hasto.Hasto juga menerangkan, dalam kesempatan HUT Perindo itu Jokowi mengungkapkan proses pemenangan di hadapan Prabowo Subianto. Hasto menilai, hal itu bagian dari upaya Presiden Jokowi memuji Prabowo.”Jadi itu sebagai bagian dari upaya untuk saling memuji, itu yang dilakukan Pak Jokowi, tapi semua kita tahu bahwa untuk menjadi presiden itu rakyat yang menentukan,” ucap dia.Presiden Joko Widodo dan sejumlah elite Partai hadiri HUT Perindo. Foto: Dok. PerindoSMRC: Dukungan untuk Prabowo itu Kelakar, Bagaimanapun Jokowi Kader PDIPPeneliti SMRC, Saidiman Ahmad, menilai dukungan Presiden Jokowi pada Prabowo Subianto belum sungguh-sungguh. Menurutnya, pernyataan ‘2024 jatah Prabowo’ juga dilontarkan untuk mencairkan suasana.”Saya, sih, lihat itu lebih ke kelakar, konteksnya ada Pak Prabowo dan dia sedang menceritakan pengalaman dia ikut pemilu dari walkot, gubernur, presiden, diawali minta maaf karena dia dua kali kalahkan Prabowo. Memang itu kelakar cukup penting untuk mencairkan suasana,” kata Saidiman.”Lagian itu tidak terlalu mengejutkan karena Pak Prabowo ada di koalisi pemerintahan Jokowi. Karena itu dia ingin menmemunjukkan komunikasi dia dan Pak Prabowo cair, mereka satu kubu. Apa artinya Pak Jokowi benar-benar beri dukungan ke Pak Prabowo? Menurut saya belum sampai ke sana,” imbuh dia.Selain itu, menurut Saidiman, akan sulit bagi Jokowi untuk mendukung tokoh maju pilpres di luar tokoh PDIP.Jokowi dan Ganjar di Jateng Foto: Dok. Humas Pemprov JatengSaidiman juga menilai kelakar Jokowi bisa saja menutupi dukungan sebenarnya. Saidiman mengingatkan, ‘kode’ dukungan Jokowi pun sempat diperlihatkan kepada sejumlah tokoh seperti Airlangga Hartarto hingga Ganjar Pranowo.”Kalau kita perhatikan kelakarnya bukan hanya menyangkut Pak Prabowo. Sebelumnya di HUT Golkar, dia sebut Airlangga mampu untuk maju sebagai capres. Dalam aktivitas politiknya juga sering kalau kita baca dekat dengan Ganjar,” ungkapnya.”[Ganjar] ke istana, satu mobil dan seterusnya. Kita baca ada kedekatan nasional dengan tokoh-tokoh itu, enggak tunggal. Jadi masih harus dibaca detail sebenernya ke arah mana dukungannya,” jelas Saidiman.Di satu sisi, Saidiman tak heran apabila nanti Jokowi akan menunjukkan dukungan capres lebih kuat. Menurutnya, Jokowi punya kepentingan mendukung sosok yang dapat melanjutkan program-programnya selama ini di pemerintah.