Pernah Jadi Wakil Jokowi, Kini Pilih Dukung Ganjar

3 February 2024, 6:20

Jakarta, CNN Indonesia — Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok resmi menyatakan mundur dari posisinya komisaris utama PT Pertamina (Persero) pada Jumat (2/2).
Upaya mundur ini dilakukan Ahok untuk memenangkan pasangan calon nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD di Pilpres 2024.
Sebelum menjabat di perusahaan pelat merah itu, nama Ahok memang telah banyak dikenal oleh masyarakat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Karier Ahok tercatat pernah menduduki jabatan Bupati Belitung Timur pada periode 2005-2010.

Kemudian, Ia memutuskan meninggalkan jabatannya untuk maju dalam Pilgub Bangka Belitung pada 2006. Kendati demikian, Ahok kalah dari kompetitornya, yaitu Eko Maulana Ali.

Usai upaya menjadi gubernur Bangka Belitung gagal, Ahok pun mencalonkan diri menjadi anggota DPR RI. Ia mewakili Partai Golkar untuk daerah pemilihan (dapil) Bangka Belitung.
Lulusan Fakultas Teknologi Mineral jurusan Teknik Geologi Universitas Trisakti itu lolos ke Senayan dengan raihan suara hingga 119.232.
Saat menjabat anggota DPR RI, Ahok menciptakan standar baru bagi anggota dewan berkaitan dengan transparansi, profesionalisme, dan semangat antikorupsi. Standar itu dibuat dengan merintis laporan aktivitas kerja DPR, baik dalam proses pembahasan undang-undang maupun dalam berbagai kunjungan kerja. Adapun semua laporan kerjanya dapat diakses melalui website.
Usai menjabat di legislatif, Ahok kemudian memutuskan untuk banting setir ke eksekutif. Kala itu, Ahok maju di Pilgub DKI Jakarta 2012 mendampingi Joko Widodo (Jokowi). Nama Ahok pun kian dikenal.
Kala itu, Ahok tercatat mendapatkan penghargaan sebagai tokoh antikorupsi dari untuk penyelenggara negara dari Gerakan Tiga Pilar Kemitraan. Penghargaan itu diberikan karena Ahok dinilai berhasil dalam menekan sifat korupsi pejabat daerah. Tak hanya itu, Ahok juga mendapatkan penghargaan antikorupsi dari Bung Hatta Anti Corruption Award pada 2013 lalu.
Ahok naik jabatan menjadi Gubernur DKI Jakarta pada 19 November 2014. Hal itu karena Jokowi menang dalam Pilpres 2014 dan berhasil menjadi Presiden Indonesia periode 2014-2019. Sementara itu, Ahok melanjutkan masa jabatan sebagai Gubernur DKI Jakarta hingga akhir masa jabatan di 2017.
Setelahnya Ahok mencalonkan diri di Pilgub DKI 2017 bersama Djarot Saiful Hidayat. Duet kader PDI Perjuangan itu mesti menelan kekalahan di putaran kedua dari pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno.
Perjalanannya tak selalu mulus, Ahok sempat tersandung kasus penistaan agama di tengah proses pelaksanaan Pilkada DKI Jakarta 2017. Perkara itu bermula dari pernyataannya yang mengutip Surat Al-Maidah ayat 51 ketika melakukan kunjungan kerja di Kepulauan Seribu pada 27 September 2016. Pernyataan itu menuai perdebatan di publik.
Ahok pun mesti berurusan dengan hukum. Singkat cerita, Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Utara menjatuhkan hukuman selama dua tahun penjara atas perkara tersebut.
Ahok kembali ke jajaran pemerintahan setelah sempat menghilang dari publik. Ia ditunjuk Menteri BUMN Erick Thohir sebagai Komisaris Utama Pertamina pada November 2019. Penunjukan Ahok di Pertamina sempat menimbulkan polemik. Federasi Serikat Pekerja Pertamina Bersatu (FSPPB) menyatakan menolak Ahok. (pop/wiw)

[Gambas:Video CNN]