Pabrik iPhone Tolak Karyawati Menikah, Kena Razia Anak Buah Modi

Jakarta, CNBC Indonesia – Pabrik iPhone kena razia pejabat Departemen Tenaga Kerja India. Kunjungan mendadak ini disebut terkait kebijakan Foxconn yang menolak mempekerjakan perempuan yang sudah menikah.

Reuters melaporkan bahwa 5 orang perwakilan dari kantor wilayah departemen tenaga kerja Tamil Nadu mendatangi pabrik perakitan iPhone milik Foxconn dan berbicara dengan direksi perusahaan.

“Kami mengumpulkan informasi dan meminta perusahaan untuk menyerahkan dokumen terkait kebijakan perusahaan, kebijakan penerimaan tenaga kerja, bukti bahwa mereka taat terhadap aturan ketenagakerjaan, serta informasi soal tunjangan hamil dan pensiun,” kata A. Narasaiah, komisioner tenaga kerja wilayah. “Mereka mengaku bahwa mereka tidak bertindak diskriminatif.”

Sebelumnya, laporan investigasi Reuters menggambarkan praktik Foxconn yang secara sistematis mengecualikan perempuan menikah dalam perekrutan pegawai di pabrik iPhone di India.

Pejabat HRD dan agen tenaga kerja yang diwawancarai Reuters menyatakan bahwa Foxconn memilih perempuan lajang karena perempuan menikah punya banyak tugas keluarga, hamil, dan lebih sering absen dibanding perempuan lajang. Praktik diskriminasi tersebut dilonggarkan selama periode produksi tinggi saat Foxconn membutuhkan lebih banyak buruh.

The reporting also found that Taiwan-based Foxconn relaxes the practice of not hiring married women during high-production periods.
The story has sparked debates on TV channels, newspaper editorials, and calls from opposition figures and women’s groups, including within Modi’s party, to investigate the matter.

Kunjungan pejabat India ke Foxconn merupakan respons atas perintah kantor Perdana Menteri India Narendra Modi. Pemerintahan Modi meminta pemerintah wilayah untuk melakukan investigasi.

Berdasarkan hasil razia ke Foxconn, Narasaiah mengungkapkan bahwa saat ini pabrik iPhone di India mempekerjakan 41.281 orang, termasuk 33.360 perempuan. Sebanyak 2.750 perempuan, atau sekitar 8 persen dari total pegawai adalah perempuan menikah.

Namun, Narasaiah menyatakan bahwa ia tidak berencana untuk melakukan investigasi terhadap agen tenaga kerja Foxconn.

Sebelumnya, Apple dan Foxconn telah mengaku lalai dalam pengawasan praktik penerimaan pegawai sepanjang 2022. Namun, praktik diskriminasi yang ditemukan oleh Reuters terjadi pada 2023 dan 2024.

India tidak memiliki larangan diskriminasi berdasarkan status perkawinan. Namun, Apple dan Foxconn melarang praktik diskriminasi berdasarkan status perkawinan di seluruh sistem rantai pasok mereka.

(dem/dem)