Makan Siang Gratis Akan Gunakan Dana BOS, Pengamat Ekonomi Sebut Bisa Begini Dampaknya

3 March 2024, 18:18

TEMPO.CO, Jakarta – Airlangga Hartarto selaku Menteri Koordinator Bidang Perekonomian mengusulkan agar biaya simulasi program makan siang gratis capres-cawapres Prabowo-Gibran bakal dibiayai dengan  dana Bantuan Operasional Sekolah atau (BOS).”Kami mengusulkan pola pendanaannya melalui Bantuan Operasional Sekolah spesifik atau BOS Spesifik atau BOS Afirmasi khusus menyediakan makan siang untuk siswa,” ujar Airlangga Hartarto, sebelum simulasi makan siang gratis di SMP Negeri 2 Curug, Tangerang pada Kamis, 29 Februari 2024.Dana BOS afirmasi adalah dana yang dialokasikan untuk mendukung operasional rutin bagi satuan pendidikan dasar dan menengah seperti yang berada di daerah tertinggal, terluar, dan terdepan. Kedepannya Dana BOS Afirmasi akan fokus pada sekolah penggerak.Menurut Menteri Investasi Bahlil Lahadalia, usulan tersebut hanya rancangan saja, mengingat KPU belum melakukan pengumuman resmi mengenai pemenang pemilihan presiden atau Pilpres 2024. Meskipun begitu, Presiden Joko Widodo atau Jokowi tampaknya sudah menyiapkan jalan untuk Prabowo-Gibran, yang unggul dalam hitung cepat, melaksanakan janji kampanyenya.“Ini hanya rancangan, simulasi saja, tahap awal kan boleh-boleh saja,” kata Menteri Investasi Bahlil Lahadalia, seusai sidang kabinet Senin lalu, yang antara lain membahas makan siang gratis ini.Dampak Alokasi Dana BOS untuk Makan SiangJatah dana BOS untuk Kementerian Pendidikan setiap tahunnya adalah 20 persen dari APBN. Dana BOS sendiri, tiap tahunnya hanya berkisar Rp53 triliun. Penggunaan dana BOS untuk program makan siang gratis rasanya tidak memungkinkan karena menurut  perhitungan Bappenas memerlukan Rp185 trilun untuk 70 juta siswa dengan harga per porsi Rp15 ribu.Menurut Direktur Eksekutif Institute For Development of Economics and Finance (Indef) Esther Sri Astuti pendanaan program makan siang gratis ini akan semakin mengurangi dana pendidikan. “Ini dana untuk pendidikan sudah sedikit,” katanya kepada Tempo pada Jumat, 1 Maret 2024. Ia juga mengatakan jumlah jatah dana BOS masih sangat sedikit mengingat porsinya dari produk domestik bruto atau PDB hanya berkisar tiga sampai empat persen. “Jadi, masih sangat kecil sekali dibandingkan Malaysia saja yang sudah 10 persen lebih dari PDB,” ujarnya. Makan siang gratis hanyalah program konsumtif bukan produktif yang menurut Esther tidak menyentuh akar pengembangan kualitas sumber daya manusia atau SDM. “Kalau dana pendidikan saja masih kecil terus dikurangin lagi. Kalau menurut saya ya lebih baik programnya itu yang sifatnya produktif gitu, kalau ini kan konsumtif. Multiplier effect-nya hanya bisa dirasakan pada jangka pendek,” katanya.Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Eddy Soeparno dalam wawancara Bloomberg TV pada Kamis, 15 Februari 2024, mengatakan Rp 350 triliun anggaran pemerintah untuk subsidi solar dan LPG 3 kilogram ternyata lebih dimanfaatkan masyarakat berpenghasilan menengah dan tinggi.Dengan pernyataan tersebut, ia mengatakan ada kemungkinan memangkas subsidi BBM jika Prabowo-Gibran menjabat nantinya. Eddy sempat membantah hal tersebut karena menganggap pernyataannya dikutip tidak akurat namun untuk evaluasi subsidi tetap akan dilakukan.Pemotongan subsidi BBM menurut Ekonom dari Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Yusuf Rendy Manilet akan mengakibatkan inflasi atau kenaikan harga barang dan jasa secara umum dan terus menerus dalam jangka waktu tertentu.”Ilustrasi dari kondisi ini dapat dilihat pada kuartal empat 2022 ketika pemerintah melakukan penyesuaian harga BBM imbas dari kenaikan harga minyak,” ujarnya saat dihubungi Tempo.co pada Sabtu, 17 Februari 2024. ADINDA ALYA IZDIHAR  | RIANI SANUSI PUTRI | HAN REVANDA PUTRA | ANNISA FEBIOLAPilihan Editor: Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran Akan Gunakan Dana BOS, Apa Itu Dana Bantuan Operasional Sekolah?