Jalan Panjang Penetapan Capres dan Cawapres 2024

27 December 2023, 10:27

Jakarta, CNN Indonesia — PenetapanĀ calon presiden danĀ calon wakil presiden menjadi salah satu momen penting dalam 2023. Tiga pasangan calon telah diumumkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada 13 November 2023. Sehari setelahnya, KPU juga rampung mengundi nomor urut paslon.
Mereka yakni pasangan nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar alias Cak Imin (AMIN). Pasangan nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, serta pasangan nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
Namun demikian, terlihat jalan panjang sebelum tiga paslon itu resmi berlaga atau menjadi peserta Pilpres 2024. CNNIndonesia.com telah merangkum kronologi capres dan cawapres 2024, sebagaimana berikut:

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Anies-Muhaimin
Anies Baswedan pertama kali diusung menjadi bakal capres oleh Partai NasDem pada 3 November 2022 di NasDem Tower. Deklarasi itu dilakukan NasDem lebih cepat dari rencana sebelumnya, yakni pada 10 November 2022.
Sebelum memantapkan deklarasi pada Anies, parpol yang dinahkodai Surya Paloh itu telah memutuskan ada tiga nama bakal capres sebelumnya dalam forum Rakernas pada Juni 2022. Muncul nama Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, dan Andika Perkasa.
Kala itu, langkah NasDem dinilai tergesa-gesa dan disebut telah membuat hubungan antara NasDem beserta Paloh dengan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menjadi renggang. Namun Paloh menegaskan NasDem tetap berkomitmen mendukung pemerintahan Jokowi-Ma’ruf Amin lantaran mereka masih menjadi bagian dari Kabinet Indonesia Maju.

NasDem sebelum mendeklarasikan Anies juga kerap bertemu dengan Partai Demokrat dan PKS. Mereka berencana membentuk Koalisi Perubahan pada 10 November 2022. Namun deklarasi koalisi itu molor dan terkesan maju-mundur.
Bahkan beberapa kader parpol itu sempat saling menyindir. Koalisi Perubahan sempat dinilai gagal berlayar kala itu.
Namun pada 26 Januari 2023, Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengeluarkan pernyataan tertulis yang menyatakan dukungan mereka kepada Anies sebagai capres. Lalu pada 2 Maret 2023, mereka resmi mendeklarasikan Anies untuk maju sebagai capres 2024.
Sementara PKS telah menyatakan dukungan kepada Anies pada 30 Januari 2023.
Namun deklarasi resmi dukungan PKS bagi Anies diputuskan dalam Musyawarah Majelis Syura (MMS) VIII PKS di Kantor DPP PKS, Jakarta Selatan, 23 Februari 2023.
PKS mengatakan salah satu kriteria capres yang mereka dukung adalah sosok yang menjadi simbol perubahan. Kriteria kedua adalah capres yang berkarakter nasionalis-religius. Dan kriteria ketiga adalah yang memiliki peluang besar untuk menang.
Dengan resminya dukungan ketiga parpol kepada Anies, jalan pembentukan Koalisi Perubahan semakin dekat. Selanjutnya ketiga parpol resmi membentuk Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) yang mengusung Anies Baswedan sebagai bacapres pada 23 Maret 2023.

Pembentukan koalisi ini diumumkan oleh tim kecil KPP di Sekretariat Perubahan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Nota kesepakatan pembentukan koalisi pun telah ditandatangani oleh Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh, Ketua Umum Partai Demokrat AHY, serta Presiden PKS Ahmad Syaikhu. Salah satu poin dalam kesepakatan adalah menyerahkan pemilihan bakal calon wakil presiden kepada Anies.
Dengan pembentukan KPP, Anies berhasil mendapat tiket maju ke Pilpres 2024 alias melampaui ambang batas presiden atau presidential threshold sebesar 20 persen sebab total persentase presidential threshold tiga parpol di KPP apabila digabungkan adalah 25,03 persen.
Berlanjut sekitar Mei 2023, KPP sempat mewacanakan lima nama cawapres yang sedang digodok koalisi.
Anggota Dewan Syuro PKS Sohibul Iman mengungkap tiga dari lima sosok yang digadang jadi cawapres Anies kala itu adalah AHY, kader PKS sekaligus mantan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.
Sementara Demokrat tak mengelak telah mengajukan AHY sebagai bacawapres Anies. Kemudian PKS juga mengakui sudah mengajukan nama Ahmad Heryawan. NasDem kala itu juga sempat mengusulkan nama Khofifah. Namun, nama-nama tersebut baru sekadar wacana lantaran tak kunjung diumumkan.

Demokrat hengkang
Dinilai mengalami jalan buntu, kabar mengejutkan tiba-tiba datang dari Demokrat yang memutuskan hengkang dari KPP pada 1 September 2023. Demokrat memutuskan keluar lantaran muncul isu Anies memilih Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin sebagai bacawapres.
Demokrat selaku salah satu pengusung Anies merasa keputusan itu diambil sepihak oleh NasDem dan Anies. Padahal, Demokrat mengklaim Anies secara tertulis dan juga lisan sempat meminang AHY sebagai cawapresnya.
Puncak amarah Demokrat, pada 1 September mereka langsung menggelar rapat Majelis Tinggi Partai yang dipimpin Ketua MTP Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Usai pertemuan, Majelis Tinggi menyatakan Demokrat membatalkan dukungan mereka terhadap Anies di Pilpres 2024. Sekretaris Majelis Tinggi DPP Partai Demokrat Andi Mallarangeng mengatakan hal itu resmi membuat tim kecil atau tim 8 KPP bubar.
Sementara itu, wacana duet Anies dan Cak Imin mulai ramai muncul ke publik pada 30 Agustus 2023. Padahal, PKB kala itu masih menjadi anggota Koalisi Indonesia Maju yang berisikan Gerindra, PAN, Golkar.
PKB kemudian menggelar rapat pleno di Surabaya, Jawa Timur pada 1 September 2023, dan hasilnya menyatakan langsung bergabung dengan koalisi Anies dan mengusung Anies-Muhaimin. Kemudian, sehari setelahnya Anies dan Cak Imin dideklarasikan sebagai pasangan capres-cawapres di Hotel Majapahit Surabaya. Pada momen ini hanya hadir petinggi NasDem dan PKB.
Namun, pihak PKS tak hadir pada momen deklarasi lantaran harus membahas terlebih dulu nama Cak Imin sebagai cawapres di forum musyawarah Majelis Syuro PKS.
Selanjutnya pada 15 September 2023, PKS memutuskan untuk tetap berada di Koalisi Perubahan dan mendukung Anies-Cak Imin untuk maju pada Pilpres 2024. Keputusan itu diambil setelah Majelis Syuro PKS menggelar Musyawarah IX di DPP PKS di Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan.
Dengan begitu, Koalisi Perubahan kini terdiri dari NasDem, PKB, PKS. Pasangan yang kemudian disebut sebagai AMIN ini mendaftarkan diri ke KPU sebagai peserta Pilpres 2024 pada 19 Oktober 2023.
Baca halaman selajutnya: Prabowo-Gibran hingga Ganjar-Mahfud