Israel Gempur Beirut Incar Seorang Tokoh Hizbullah, 22 Orang Tewas

Jakarta

Serangan udara Israel menewaskan sedikitnya 22 orang di pusat kota Beirut, Lebanon, saat pasukan darat Israel dituduh menembaki markas besar pasukan penjaga perdamaian PBB. Israel disebut menggempur Beirut karena mengincar tokoh Hizbullah.

Seperti dilansir AFP, Jumat (11/10/2024), serangan di Beirut, di mana seorang jurnalis AFP mendengar beberapa ledakan keras, merupakan serangan ketiga di pusat ibu kota Lebanon sejak Israel meningkatkan operasinya bulan lalu. Kementerian kesehatan Lebanon mengeluarkan jumlah korban tewas terbaru dan mengatakan jumlah korban luka telah meningkat menjadi 117.

Seorang sumber keamanan Lebanon, tanpa memberikan rincian lebih lanjut, mengatakan seorang “tokoh Hizbullah” menjadi sasaran setelah serangkaian pembunuhan pejabat tinggi dalam gerakan yang didukung Iran tersebut.

Rekaman langsung AFP menunjukkan dua gumpalan asap mengepul di antara gedung-gedung yang padat, sementara tidak ada komentar langsung dari otoritas Israel tentang sifat sasaran tersebut. Sebagian besar serangan Israel menargetkan wilayah selatan Beirut, bukan pusat kota.

Serangan itu terjadi pada hari yang sama ketika pasukan penjaga perdamaian PBB di Lebanon menuduh tentara Israel “berulang kali” menembaki posisi pasukannya, termasuk dengan tank, yang mengakibatkan dua tentara Indonesia terluka.

Menteri Pertahanan Italia Guido Crosetto, yang negaranya merupakan penyumbang utama pasukan tersebut, mengutuk “tindakan permusuhan” yang menurutnya “dapat merupakan kejahatan perang”, sementara Spanyol menyebutnya sebagai “pelanggaran berat terhadap hukum internasional”.

Militer Israel mengatakan telah beroperasi melawan Hizbullah di dekat markas besar UNIFIL dan telah “memerintahkan pasukan PBB di daerah itu untuk tetap berada di tempat yang dilindungi.”

Israel telah menggempur Hizbullah di Lebanon sejak 23 September dalam kampanye yang meningkat yang telah menewaskan lebih dari 1.200 orang dan membuat lebih dari satu juta orang lainnya mengungsi, menurut penghitungan AFP dari angka-angka kementerian kesehatan.

Tembakan rudal dan artileri Hizbullah telah memaksa puluhan ribu warga Israel meninggalkan rumah mereka di dekat perbatasan selama setahun terakhir, dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah berjanji untuk melawan sampai mereka dapat kembali.

(rfs/rfs)