Fenomena MJO, BMKG Ramal Wilayah RI Ini Hujan Sampai Kapan

Jakarta, CNBC Indonesia – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperingatkan potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat. Fenomena yang disertai kilat atau angin kencang itu sudah terjadi sejak 23 Agustus dan kemungkinan hingga Rabu (28/8/2024) mendatang.

Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto menjelaskan kejadian tersebut dipengaruhi karena beberapa hal. Salah satunya adanya MJO atau Madden Julian Oscillation.

“Peningkatan potensi hujan ini dipengaruhi oleh aktivitas fenomena cuaca global, berupa gelombang Kelvin, Rossby Ekuatorial, dan MJO; daerah pertemuan dan perlambatan angin; serta labilitas atmosfer yang menciptakan kondisi udara labil dan meningkatkan potensi pembentukan awan hujan,” kata Guswanto dikutip dari laman resmi BMKG, Senin (26/8/2024).

Kepala Pusat Meteorologi Publik BMKG, Andri Ramdhani menjelaskan aktivitas MJO dan gelombang Kelvin serta Rosbby Equatorial meningkatkan ketersediaan massa uap air basah. Selain juga memicu adanya gangguan pola angin.

Peningkatan kecepatan angin di selatan Ekuator dengan arah angin dominan dari timur-tenggara. Dampaknya adalah pertemuan dan perlambatan kecepatan angin pada beberapa daerah di utara ekuator yang ada di Indonesia.

Dengan begitu membuat potensi pertumbuhan awan hujan. Kecepatan angin juga terpantau meningkatkan, termasuk di Laut Jawa bagian timur.

“Peningkatan kecepatan angin hingga mencapai >25 knot, terpantau di Papua Selatan bagian selatan, Laut Arafura, Laut Banda, Maluku bagian tenggara, Laut Jawa bagian timur, dan Laut Seram yang mampu meningkatkan tinggi gelombang di wilayah sekitar perairan tersebut,” paparnya.

Dia menambahkan peningkatan kecepatan angin akan terjadi selama periode 23-28 Agustus 2024. Di pulau Jawa sendiri, terjadi di Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, hingga ke Jawa Timur.

Sementara itu, berikut daftar daerah dengan potensi hujan berintensitas Sedang-Lebat disertai kilat/angin kencang hingga 28 Agustus 2024 mendatang:

Aceh
Sumatra Utara
Sumatra Barat
Riau
Kepulauan Riau
Bengkulu
Nusa Tenggara Timur
Kalimantan Barat
Kalimantan Tengah
Kalimantan Timur
Kalimantan Utara
Kalimantan Selatan
Sulawesi Utara
Gorontalo
Sulawesi Tengah
Sulawesi Barat
Sulawesi Tenggara
Sulawesi Selatan
Maluku Utara
Maluku
Papua Barat
Papua Barat Daya
Papua
Papua Tengah
Papua Selatan

(dem/dem)