Ahli Gizi: Penderita Kolestrol Tinggi Tetap Dianjurkan Makan Daging Merah

Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Penderita kolestrol tetap dianjurkan mengonsumsi daging merah.

Di tengah suasana Hari raya Iduladha, daging kurban, baik sapi maupun kambing bakal tersaji jadi kudapan selama beberapa hari ke depan.

Berikut cara konsumsi daging yang sehat dan aman menurut Dosen Gizi Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Airlangga (UNAIR) Lailatul Muniroh SKM MKes.

“Konsumsi daging merah seperti sapi ini ada banyak manfaatnya bagi tubuh, seperti kandungan protein hewani, zat besi, vitamin B12, selenium, hingga zinc yang semuanya itu dibutuhkan oleh tubuh, bahkan kandungan lemaknya,” ungkap Laila mengutip lama Unair.ac.id, Selasa (17/6/2024).

Selain itu, bagi penderita kolesterol, konsumsi daging sapi tetaplah dianjurkan untuk keseimbangan gizi.

Namun, hal yang perlu diperhatikan adalah mengurangi konsumsi lemak dan adanya batasan dalam mengonsumsinya.

“Karena bagi penderita kolesterol itu anjurannya mengurangi lemak, tapi bukan berarti tidak boleh mengonsumsi daging sapi sama sekali, hanya saja memang perlu batasan,” terangnya.

Bagi penderita kolesterol, dianjurkan untuk memilih daging bagian sirloin atau tenderloin.

Mengapa? Karena kedua bagian itu paling rendah lemaknya.

Ia menjelaskan, jika ingin daging ada dalam nutrisi yang bagus, akan lebih baik diolahnya dengan cara direbus, dikukus, atau dipanggang. Itu membuat daging lebih terjaga kandungan gizinya dibandingkan dengan digoreng yang justru akan meningkatkan kandungan lemak pada daging.

Kemudian, masaklah sampai matang sempurna.

“Artinya tidak setengah matang, ataupun terlalu matang atau over cook. Karena, daging yang dimasak hingga over cook dikhawatirkan akan mengurangi atau bahkan menghilangkan zat gizi yang ada pada daging,” jelas dia.

Laila menerangkan, ciri-ciri daging yang cook well itu bisa dilihat dari warnanya, yakni berwarna kecokelatan tapi tidak sampai cokelat tua atau gosong

Kemudian daging mudah dan lembut saat dipotong, dan pastikan tidak ada bagian daging yang masih berwarna merah, itu artinya daging belum matang.

Ia menambahkan dalam metode memasak daging, tidak dianjurkan menggunakan api yang terlalu besar atau panas.

Alasannya daging tidak dapat matang sempurna hingga lapisan dalam.

“Jika menggunakan api yang terlalu panas, yang terlihat matang nanti hanya bagian luar saja, namun bagian dalam belum matang,” tuturnya.

Batasi konsumsi daging 2 sampai 3 kali dalam seminggu.

“Anjurannya 2 sampai 3 kali dalam seminggu, jadi ketika dapat daging kurban dalam jumlah banyak, baiknya tidak langsung diolah semua, tetapi masaklah sesuai porsi harian,” ujar Laila.

Menyimpan makanan olahan daging dalam lemari es dan kemudian dihangatkan kembali juga tidak dianjurkan, apalagi terus-menerus justru menjadi tidak sehat.