Wall Street Melonjak Didukung Laporan Inflasi yang Melandai

New York, Beritasatu.com – Bursa saham AS Wall Street melonjak pada Jumat  (26/7/2024) dan menutup minggu yang penuh gejolak dengan catatan positif saat investor mempertimbangkan data inflasi AS terbaru.

Dow Jones naik 654,27 poin atau 1,64% menjadi 40.589, S&P 500 naik 1,11% ke level 5.459, dan Nasdaq Composite naik 1,03% menjadi 17.357

“Pergerakan Jumat dipicu kombinasi sentimen jenuh jual (oversold), laporan produk domestik bruto (PDB) AS yang lebih kuat dari perkiraan pada Kamis (25/7/2024) dan pandangan Federal Reserve (The Fed) akan memangkas suku bunga karena ketahanan ekonomi,” kata analis CFRA Research Sam Stovall dilansir CNBC International.

Dia mengatakan laporan personal consumption expenditures (PCE) atau inflasi yang melandai pada Jumat membantu menenangkan pasar. Secara bulanan, PCE utama naik 0,1% dan 2,5% dari tahun lalu. Hal itu sejalan dengan perkiraan para ekonom yang disurvei Dow Jones.

Berita inflasi yang positif ini juga meningkatkan harapan investor terhadap lebih banyak pemangkasan suku bunga tahun ini. Pasar memperkirakan pemangkasan terjadi pada September, November, dan Desember.  “Angka-angkanya semakin tenang,” kata Presiden Mahoney Asset Management Ken Mahoney.

Sementara saham industri dan material naik, mengangkat S&P menguat sekitar 1,7%.  Saham 3M meroket 23%, mencatat hari terbaiknya sejak 1972.

Beberapa saham teknologi yang mengalami aksi jual minggu ini mengalami kenaikan, seperti Microsoft dan Amazon masing-masing naik lebih 1%. Sementara Meta Platforms naik hampir 3%. Adapun sektor teknologi informasi S&P melonjak sekitar 1%.

Sepanjang pekan ini, S&P 500 turun 0,8% dan Nasdaq melemah 2,1%. Kedua indeks membukukan pelemahan mingguan berturut-turut untuk pertama kalinya sejak April. 

Sementara Dow Jones pada pekan ini naik 0,8%, mencatat minggu positif keempat berturut-turut untuk pertama kalinya sejak Mei. Hal tersebut terjadi karena investor berpartisipasi dalam rotasi ke saham berkapitalisasi kecil.