Top Metro: Kata Eks Jubir Soal Ordal Anies di TGUPP DKI, Raffi Ahmad Hadiri Debat Cawapres, Gibran Dipanggil Bawaslu

23 December 2023, 7:43

TEMPO.CO, Jakarta – Berita Top 3 Metro kemarin membahas tentang narasi orang dalam, atau biasa disebut ordal, yang disampaikan capres Anies Baswedan dalam debat Pilpres 2024. Eks juru bicara Anies Baswedan-Sandiaga Uno, Anggawira, menyampaikan alasan mengapa menyebut ordal juga ada di Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) DKI saat Anies menjabat Gubernur DKI. Informasi berikutnya yang menjadi perhatian pembaca adalah kehadiran artis Raffi Ahmad dan Nagita Slavina dalam debat cawapres 2024 di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan. Pasangan suami-istri ini tampak mengenakan jaket bertuliskan ‘Prabowo Gibran 2024’Laporan terpopuler terakhir soal dugaan pelanggaran kampanye yang dilakukan cawapres Gibran Rakabuming Raka imbas dari bagi-bagi susu gratis di area car free day (CFD) Jakarta. Bawaslu Jakarta Pusat berencana memanggil putra sulung Presiden Joko Widodo alias Jokowi itu.Tempo telah merangkum ketiga berita Top Metro tersebut di bawah ini.1. Ordal Anies di TGUPP DKI
Eks Juru Bicara Anies Baswedan-Sandiaga Uno saat Pilgub 2017, Anggawira, menyebut narasi Anies soal orang dalam dalam Debat Pilpres 2024 yang pertama beberapa waktu lalu multi-interpretasi. Narasi ditujukan Anies, capres nomor urut 01, kepada capres nomor urut 02 Prabowo Subianto yang menggandeng putra Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, sebagai cawapres-nya.Menurut Anggawira, peran ‘ordal’ juga diketahuinya ada dalam penempatan Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) dan jabatan di Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI saat Anies menjadi Gubernur Jakarta. “Saya memberi contoh perihal persepsi orang dalam dalam konteks Mas Anies menjalankan tugas sebagai Gubernur DKI Jakarta,” katanya ketika dihubungi, Kamis malam, 21 Desember 2023.Menurut persepsinya, orang-orang yang berada di TGUPP dan BUMD DKI kala itu merupakan teman-teman dekatnya Anies Baswedan sehingga politikus Gerindra ini juga mempertanyakan soal proses rekrutmennya. “Kalau orang-orangnya masih ada (di TGUPP dan BUMD DKI) berarti rekrutmennya benar, tapi kalau sekarang sudah enggak ada kan berarti berdasarkan kedekatan,” ujarnya. Ia menyebut, saat ini TGUPP dan BUMD DKI bentukan Anies itu sudah dibubarkan ketika Heru Budi Hartono menggantikan posisinya sebagai Penjabat Gubernur Jakarta. Menurut dia, jika TGUPP dan BUMD DKI itu bekerja dengan baik, semestinya dilanjutkan oleh Heru Budi.”Buktinya sekarang saja dibubarkan dengan alasan efisiensi dan tidak ada dampak langsung secara konkret,” kata Anggawira. Sebutan adanya peran ordal di TGUPP dan BUMD DKI saat Anies menjadi Gubernur DKI, kata Anggawira, merupakan bagian dari kritiknya. “Sebelumnya dari pemerintah, DPRD, partai politik, fraksi yang di DPRD kan sudah mengkritisi (TGUPP dan BUMD DKI). Soal biaya terlalu mahal, jumlahnya terlalu besar, dan bertabrakan dengan ASN yang ada di Pemprov DKI,” ucap Anggawira.Baca selengkapnya di sini.Selanjutnya tentang Raffi Ahmad hadiri debat cawapres 2024