Susi Pudjiastuti Setuju Subsidi BBM Dialihkan untuk Makan Siang Gratis: Asalkan Anggarannya Tidak Disunat

18 February 2024, 10:42

TEMPO.CO, Jakarta – Eks Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Susi Pudjiastuti turut berkomentar soal rencana pemangkasan subsidi bahan bakar minyak atau BBM untuk program makan siang gratis Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Melalui kicauannya di media sosial X, Susi mengaku lebih setuju subsidi BBM dialihkan untuk makan siang gratis anak-anak di sekolah. Pasalnya, penting untuk anak-anak memiliki stamina cukup untuk tumbuh.Selain itu, menurut Susi program  makan siang gratis bisa memastikan banyak anak-anak bisa makan siang bergizi. Meski begitu, menurut dia, tetap ada syarat yang harus dipenuhi. “Yang harus dipastikan, anggarannya tidak disunat di sekolah-sekolah itu,” kata Susi melalui akun X @susipudjiastuti, Jumat, 17 Februari 2024.Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sementara unggul dalam quick count Pilpres 2024. Keduanya telah menjanjikan program makan siang gratis jika menang. Program makan siang dan susu gratis tersebut membutuhkan anggaran setidaknya Rp 400 triliun. Namun belakangan, sumber dana untuk merealisasikan program makan siang gratis menuai polemik. Pasalnya, Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Eddy Soeparno, sempat mengatakan bakal memangkas subsidi BBM ketika diwawancara Bloomberg TV pada Kamis, 15 Februari 2024.Dalam sesi wawancara itu, Eddy menyinggung pemangkasan subsidi BBM karena ada alokasi subsidi yang tidak tepat sasaran. Ia mengatakan Rp 350 triliun anggaran pemerinah untuk  subsidi solar dan LPG 3 kg ternyata lebih dimanfaatkan masyarakat berpenghasilan menengah dan tinggi.Akan tetapi, Eddy kemudian membantah rencana pemangkasan subsidi BBM tersebut. Ia mengatakan pernyataan utuh dalam wawancara itu adalah Prabowo-Gibran akan mengevaluasi pemberian subsidi energi yang saat ini justru dinikmati kalangan mampu.Tujuannya agar lebih tepat sasaran dan tertuju bagi mereka yang berhak menerimanya seperti masyarakat miskin dan usaha mikro kecil menengah (UMKM).”Subsidi yang tidak tepat sasaran akan dievaluasi dan penghematannya dapat dialokasikan untuk pembiayaan program APBN lainnya,” kata Eddy melalui pesan tertulis, Jumat, 16 Februari 2024.Ekonom dari Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira pun buka suara. Ia mengingatkan agar kebijakan untuk merealisasikan program makan siang gratis dilakukan hati-hati. “Dikaji dulu implikasinya,” kata Bhima kepada Tempo, Jumat, 16 Februari 2024.Bhima mengatakan, kebijakan program makan gratis mestinya tidak dilakukan dengan mengambil sana dari subsidi energi. Sebab, dampaknya bakal panjang. Pemangkasan subsidi BBM akan diikuti kenaikan harga BBM bersubsidi. Hal ini bisa memicu lonjakan inflasi. “Terutama kenaikan harga bahan pangan,” tuturnya.Pemangkasan subsidi BBM, kata Bhima, juga bisa menekan daya beli masyarakat yang masih membutuhkan subsidi energi. “Kalaupun subsidi energi saat ini dinikmati kelas menengah misalnya, itu pun ada implikasinya ke tekanan pengeluaran transportasi kelompok menengah,” ujar dia.Pilihan Editor: Susi Pudjiastuti Tolak Keras Rencana Ekspor Benih Lobster: Ini Program Hulurisasi

Partai

Institusi

K / L

BUMN

NGO

Organisasi

Perusahaan

Kab/Kota

Provinsi

Negara

Kasus

Agama

Brand

Club Sports

Event

Grup Musik

Hewan

Tanaman

Produk

Statement

Fasum

Transportasi