Suara di Bali Rendah meski Sudah Disensus, Ganjar Bilang Wayan Koster juga Heran

19 February 2024, 7:14

TEMPO.CO, Jakarta – Calon presiden Ganjar Pranowo mengatakan Tim Pemenangan Nasional (TPN) sedang mengevaluasi atas suara pasangan nomor urut 3 ini jauh dari harapan, terutama di basis suara Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP. Ganjar bercerita tentang suaranya di Bali turun meski sudah dipersiapkan dengan matang oleh kader PDIP yang juga bekas Gubernur, I Wayan Koster. Hasil quick count atau hitung cepat dan real count Komisi Pemilihan Umum atau KPU, rata-rata perolehan suara pasangan Ganjar-Mahfud di Bali tidak sampai menyundul 50 persen atau separuh dari pemilih. Pasangan Prabowo-Gibran yang justru memperoleh suara di atas 50 persen. “Bali ini saya berkontak dengan Wayan Koster, Bli kenapa begini (suara rendah)? Dia bilang heran,” kata Ganjar saat ditemui di Kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, pada Jumat, 16 Februari 2024. Dalam persiapan mengamankan suara di Pilpres 2024, Ganjar menyebut Wayan Koster sampai melakukan sensus di setiap banjar. Ketika itu, kata Ganjar, Wayan Koster menyampaikan suara PDIP dan pasangan Ganjar-Mahfud aman. Fenomena inilah yang juga menjadikan alasan Ganjar tidak berkampanye di Bali. “Dia (Wayan Koster) doktor statistik. Dia tunjukkan sensus sekian juta. Sensus itu man to man, person to person karena dia ahli statistik. Dia shock kok bisa begini seperti ditipu tiba-tiba,” kata Ganjar.Meski begitu, Ganjar menyebut TPN sedang meneliti penyebab dari suaranya di wilayah yang kerap disebut markas PDIP itu rendah. Ganjar menduga alasannya karena kepala desa diintimidasi atau ancaman. “Apa yang terjadi apakah ada tekanan yang dulu pernah muncul di media, umpama kades-kades dipanggil. Sekarang lagi turun ulang. Mudah-mudahan kawan-kawan mau bercerita. Kalau mereka mau cerita, itu bagus akan membuka tabir,” kata Ganjar. Suara di Jawa Tengah turun, Ganjar minta pendukungnya tidak emosi dan cek kondisi di lapanganGanjar mengatakan TPN dan pendukungnya kaget ketika melihat hasil hitung cepat maupun real count dari KPU yang memposisikan dirinya dan calon wakil presiden Mahfud Md. hanya memperoleh suara sekitar 17-18 persen. Hasil real count sementara versi KPU pada Senin pagi, 19 Februari 2024, pasangan nomor urut 3 Ganjar-Mahfud menunjukkan Ganjar perolehan suara 16.212.475  atau 17,35 persen.Iklan

“Kagetnya kawan-kawan di situ, apalagi kawan-kawan di Jawa tengah,” kata Ganjar.Ganjar menyebut para pendukungnya di Jawa Tengah kaget karena suaranya di Pilpres 2024 rendah. Berdasarkan real count KPU, Ganjar-Mahfud di Jawa Tengah justru kalah dengan pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Ganjar-Mahfud di Jawa Tengah hanya memperoleh sekitar 35 persen suara, sedangkan Prabowo-Gibran justru memperoleh suara lebih dari 50 persen. Padahal, selama ini Jawa Tengah yang juga pernah dipimpin Ganjar saat menjadi gubernur dikenal sebagai markas banteng alias basis suara Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP. “Lo kok bisa gini, ya? Ini aneh. Saya bilang tidak usah emosi, tidak usah marah-marah, baca data, cek kondisi-kondisi yang ada di sana,” kata Ganjar. Selain itu, Ganjar menyebut para pendukungnya tidak percaya dengan perolehan suaranya yang hanya sekitar 18 persen. Padahal, ketika berkampanye istri Ganjar, Siti Atikoh, dan anaknya, Alam Ganjar, juga terlibat. Ganjar mengakui jika selama berkampanye selama 75 hari kemarin, hanya sekali kegiatannya di daerah sepi. Dia menyebut kampanyenya yang sepi terjadi di Balikpapan. “Saya rasa kampanye tidak ramai itu sekali. Itu pun di hari kerja , pagi hari. Selainnya, lihat sendiri, semua ada gambarnya, semua ada kondisinya. Kagetnya kawan-kawan di situ,” kata Ganjar.Pilihan Editor: Timnas Amin dan TPN Ganjar-Mahfud Kompak Sebut Sirekap KPU Bermasalah

Partai

Institusi

K / L

BUMN

NGO

Organisasi

Perusahaan

Kab/Kota

Negara

Topik

Kasus

Agama

Brand

Club Sports

Event

Grup Musik

Hewan

Tanaman

Produk

Statement

Fasum

Transportasi