Suara Anak HT-Sekjen PBB Kecil

18 February 2024, 17:30

Daftar Isi

Jakarta, CNN Indonesia — Anak Hary Tanoesoedibjo (HT), Angela Tanoesoedibjo hanya mendapatkan 9.677 suara di daerah pemilihan (dapil) Jawa Timur I pada Pemilu 2024.
Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif itu kalah jauh dari nama-nama beken, termasuk para caleg dari kalangan artis dan musisi di dapil tersebut.
Data perolehan suara Angela yang maju sebagai caleg Perindo itu diperoleh dari real count KPU, Minggu (18/2). Dipantau CNNIndonesia.com di situs KPU pada 15.00 WIB, suara yang terhitung di dapil Jatim I sudah mencapai 47,32 persen.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jika dibandingkan dengan suara wamen lain yang ikut maju sebagai caleg, suara Angela kalah jauh. Nasibnya berbeda dengan Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga yang bertarung di dapil Sulawesi Utara.
Caleg dari Partai Golkar itu sejauh ini sudah mengantongi 34.802 suara. Data yang dihimpun di dapil tersebut sudah mencapai 54,16 persen.

Berikut perolehan suara sementara caleg dari kalangan wamen Kabinet Presiden Jokowi:
1. Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga
Jerry sekarang sudah mengantongi 34.802 suara alias nomor urut dua di antara caleg Golkar di dapil tersebut. Dari rekan sesama partai, ia tertinggal dibandingkan Christiany Eugenia Paruntu yang menyabet 37.563 suara.
Meski begitu, Jerry sukses menduduki urutan lima besar persaingan di dapil Sulawesi Utara. Politikus Golkar ini berada di urutan keempat.
Juara sementara di dapil ini adalah caleg yang diusung Partai Demokrat, yaitu Hillary Brigitta Lasut, yang mendapatkan 108.819 suara. Tepat di bawah Hillary, ada politikus PDIP Rio Alexander Jeremia Dondokambey dengan perolehan 73.467 suara.
2. Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Angela Tanoesoedibjo
Suara Angela sebesar 9.677 memang terbanyak di antara caleg Perindo lain di dapil Jatim I. Akan tetapi, ia kalah jauh dari nama-nama beken caleg yang diusung partai lain.
Jika diurutkan, Angela hanya sanggup menempati posisi ke-21 caleg dengan perolehan suara terbanyak di dapil tersebut.
Bahkan, ia keok dari mantan Ketua Umum Real Estate Indonesia (REI) Paulus Totok Lusida yang diusung Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dengan capaian 9.870 suara.
Tiga pemuncak teratas dapil tempat anak Hary Tanoe itu bertarung adalah anggota partai pengusung pasangan calon nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, yakni Bambang Haryo Soekartono dari Gerindra dengan 52.266 suara dan Adies Kadir dari Golkar yang sukses mendapatkan 36.005 suara.
Kemudian, di urutan ketiga ada nama musisi Ahmad Dhani. Ia diusung Gerindra dan sukses meraup 26.693 suara.

3. Wakil Menteri Ketenagakerjaan Afriansyah Noor
Wamenaker Afriansyah Noor juga cukup menderita di dapil Jawa Barat V. Dari 57,64 persen suara yang sudah dihitung KPU, Afriansyah hanya mendapatkan 6.005 suara.
Sekretaris Jenderal Partai Bulan Bintang (PBB) itu memang menjadi yang teratas di antara 9 caleg partai tersebut di Jabar V. Namun, Afriansyah kalah telak dari nama-nama top.
Tempat pertama di dapil ini menjadi milik anak Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto, Ravindra Airlangga. Ia mengantongi 64.066 suara.
Menguntit Ravindra, ada Politikus Gerindra Fadli Zon yang mendapatkan 58.425 suara dan artis Primus Yustisio dari Partai Amanat Nasional (PAN) dengan 52.436 suara. Lalu, caleg Golkar Apriyadi Malik mengantongi 46.982 suara dan artis Tommy Kurniawan yang diusung Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mendapatkan 46.659 suara.
Kemudian, ada nama politikus beken Adian Napitupulu yang masuk daftar 10 besar perolehan suara dapil Jabar V. Kader PDI Perjuangan itu mengantongi 33.964 suara dan duduk di urutan kedelapan.

4. Wamendagri John Wempi Wetipo
Sebenarnya, masih ada satu lagi wakil menteri yang berlaga di pileg kali ini, yaitu Wakil Menteri Dalam Negeri John Wempi Wetipo. Politikus PDI Perjuangan itu mentas di dapil Papua Pegunungan.
Namun, beberapa tempat pemungutan suara (TPS) di wilayah tersebut belum melakukan pencoblosan. Sejumlah TPS tersebut rencananya akan dilakukan pencoblosan suara susulan.
Ini juga bukan hasil akhir karena masih menunggu perhitungan manual KPU. Terlebih, ada kejanggalan Sirekap Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024 imbas perbedaan antara jumlah perolehan total suara partai dengan jumlah akumulasi suara yang didapatkan masing-masing caleg.
Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI Rahmat Bagja menegaskan Sirekap bukan penentu rekapitulasi. Penentu hasil Pemilu adalah penghitungan manual.
“Harus kami sampaikan bahwa Sirekap adalah bukan penentu terhadap rekapitulasi. Penentunya tetap menurut Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 (tentang Pemilihan Umum) adalah manual rekapitulasi. Jadi bukan Sirekap. Sirekap hanya alat bantu,” ucap Bagja pada Kamis (15/2). (skt/fra)

[Gambas:Video CNN]