‘Senjata’ Baru AS-Israel Vs Brasil

20 February 2024, 21:20

Jakarta, CNBC Indonesia – Israel masih terus menggempur wilayah Gaza, Palestina. Ini merupakan bagian dari operasi Negeri Yahudi itu dalam menumpas milisi Hamas, yang menyerang Selatan Israel pada 7 Oktober lalu dan menewaskan 1.200 warga.
Jumlah korban dari pihak Palestina pun terus membengkak dan telah mencapai lebih dari 29.000 jiwa.
Berikut perkembangan pertempuran itu sebagaimana dirangkum CNBC Indonesia, Selasa (20/2/2024):

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

1. ‘Senjata’ AS Redam Israel
Amerika Serikat (AS) membuat “senjata” untuk melawan Israel di Gaza, Palestina. Ini bukanlah bom atau rudal melainkan dukungan dukungan gencatan senjata dari perang yang kini masih berkecamuk.
Washington dilaporkan telah mengusulkan rancangan alternatif resolusi Dewan Keamanan (DK) PBB yang menyerukan gencatan senjata sementara dalam perang Israel-Hamas. Washington juga menentang serangan darat besar-besaran Israel di Rafah di Gaza selatan.
Washington selama ini menolak kata gencatan senjata dalam setiap tindakan PBB terkait perang Israel-Hamas. Namun rancangan undang-undang AS tersebut mencerminkan bahasa yang Presiden Joe Biden gunakan dalam percakapannya dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.
Rancangan undang-undang Amerika tersebut juga akan mengutuk seruan beberapa menteri Israel agar pemukim Yahudi pindah ke Gaza. Termasuk menolak segala upaya perubahan demografis atau teritorial di Gaza yang akan melanggar hukum internasional.

2. Babak Baru Israel Vs Brasil
Brasil telah memutuskan untuk menarik Duta Besar (Dubes) negara itu di Israel. Ini menyusul keretakan diplomatik antara Brasilia dan Tel Aviv setelah Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva membandingkan kampanye militer Israel di Gaza dengan Holocaust.
Sebelumnya, Lula mengatakan bahwa apa yang terjadi di Jalur Gaza dengan serangan Israel terhadap rakyat Palestina belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah. Ia menyebut hal ini sama dengan apa yang dilakukan Hitler dengan membunuh orang-orang Yahudi.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan di X bahwa Lula meremehkan Holocaust dan mencoba merugikan orang-orang Yahudi dan hak Israel untuk membela diri. Ia juga mengatakan bahwa membandingkan Israel dengan Holocaust Nazi dan Hitler adalah tindakan yang melewati batas.
“Israel berjuang untuk pertahanannya dan mengamankan masa depannya hingga mencapai kemenangan penuh dan hal itu dilakukan sambil menjunjung hukum internasional,” tambahnya.
Pada hari Senin, Menteri Luar Negeri Israel Israel Katz mengumumkan bahwa Lula tidak diterima di negara Timur Tengah sampai dia menarik kembali komentarnya.
“Kami tidak akan melupakan atau memaafkan. Ini adalah serangan anti-Semit yang serius. Atas nama saya dan nama warga Israel, sampaikan kepada Presiden Lula bahwa dia adalah persona non grata di Israel sampai dia mengambilnya kembali,” kata Katz kepada duta besar Brazil dikutip Al Jazeera, Senin (19/2/2024).
Sebagai tanggapan, Kementerian Luar Negeri Brasil menyatakan akan memanggil Dubesnya di Israel, Daniel Zonshine, untuk bertemu di Rio de Janeiro.
“Menteri Luar Negeri Brasil Mauro Vieira juga memanggil duta besar Brasil di Tel Aviv, Frederico Meyer, untuk berkonsultasi. Ia akan berangkat ke Brasil besok,” tambah Kementerian Luar Negeri Brasil.
Israel telah berjanji untuk tidak menghentikan kampanyenya di Gaza sampai milisi penguasa wilayah itu, Hamas, dihancurkan dan semua sandera yang tersisa dari kelompok tersebut telah dibebaskan. Ini menyusul serangannya pada tanggal 7 Oktober terhadap Israel.
Meski begitu, serangan Israel ke Gaza telah menimbulkan 29.092 sejak 7 Oktober. Kementerian Kesehatan Gaza melalui saluran Telegramnya juga mengatakan total 69.028 orang lainnya terluka sejak Israel melancarkan kampanye militer besar-besaran di Jalur Gaza.

3. Israel Cuek Persidangan ICJ
Gideon Levy, seorang analis politik dan kontributor surat kabar Haaretz, mengatakan liputan kasus tersebut di pengadilan tinggi PBB (ICJ) mengenai pendudukan Israel “telah diabaikan sama sekali” di Israel.
“Media Israel membantu mengabaikannya. Apapun yang tidak menyenangkan atau tidak menyenangkan bagi Israel, Anda selalu dapat mempercayai media Israel untuk menyembunyikannya dari pemirsa dan pembacanya,” kata Levy kepada Al Jazeera.
“Kemarin, semua saluran internasional penting menyiarkan sidang secara langsung dan lengkap. Di Israel, tidak ada apa-apa. Tidak ada stasiun TV yang menganggapnya penting atau cukup menarik. Cakupan yang sama juga terjadi saat ini, sangat buruk, sangat kecil, sehingga melemahkan cakupannya.”

4. Komandan Hamas Tiba di Mesir
Ismail Haniyeh, pemimpin biro politik Hamas, telah tiba di Mesir untuk melakukan pembicaraan dengan para pejabat Mesir mengenai situasi di Gaza, kata kelompok itu dalam sebuah pernyataan.

5. Hizbullah Serang Lagi Israel
Kelompok Hizbullah Lebanon mengatakan pihaknya menargetkan pertemuan tentara Israel di sekitar pos terdepan militer Ramim di Israel Utara, dengan senjata berpeluncur roket.
Kelompok tersebut mengklaim bahwa serangannya pagi ini “mencapai target serangan secara langsung”.
“Sirene roket terdengar di desa Arab Al Aramshe di Israel dekat perbatasan dengan Lebanon,” menurut media Israel.
Tentara Israel dan kelompok Hizbullah Lebanon telah melakukan serangan lintas batas secara rutin sejak awal serangan Israel di Gaza.

6. Gaza Timur Dibombardir
Koresponden Al Jazeera di Gaza melaporkan pemboman besar-besaran dan intens di lingkungan Zeitoun dan Shujayea di Gaza timur. Warga diperintahkan untuk mengungsi melalui Jalan Salah Al Din, jalan raya utama Gaza, ke kawasan Al Mawasi di barat Khan Younis.
Pengeboman tersebut menargetkan bangunan tempat tinggal yang tersisa di dua lingkungan tersebut dan menyebabkan pengungsian internal lebih lanjut. Ada laporan mengenai mayat-mayat di jalanan serta banyak yang terluka.

7. Israel Tuntaskan Serangan di Khan Younis
Operasi darat Israel di kota Selatan Gaza, Khan Younis, hampir berakhir. Hal ini dikutip dari pejabat militer yang menyampaikan kepada radio tentara.
“Operasi di kompleks Rumah Sakit Nasser hampir selesai dan pekerjaan penggalian sedang dilakukan untuk menemukan terowongan (Hamas),” kata laporan itu.
“Menurut sumber militer yang mengetahui rinciannya, masih ada beberapa sasaran yang tersisa di daerah tersebut dan pasukan diperkirakan akan mencapai sasaran tersebut dalam beberapa hari mendatang,” tambahnya.
“Dalam beberapa hari terakhir, cakupan pertempuran di wilayah tersebut telah menurun,” kata laporan itu juga, seraya menambahkan bahwa tentara diperkirakan telah membunuh sekitar 2.900 anggota milisi Hamas dalam bentrokan di Khan Younis.

[Gambas:Video CNBC]

Artikel Selanjutnya

11.000 Warga Gaza Tewas, AS Tiba-tiba Buka Suara

(luc/luc)

Partai

Institusi

BUMN

NGO

Organisasi

Perusahaan

Provinsi

Topik

Kasus

Agama

Brand

Club Sports

Event

Grup Musik

Hewan

Tanaman

Produk

Statement

Fasum

Transportasi