Program Makan Siang Gratis Prabowo Capai Rp400 T, Ini Sumber Uangnya

19 February 2024, 7:50

Jakarta, CNBC Indonesia – Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Pemilih Muda (Fanta) Prabowo-Gibran, Dedek Prayudi, menegaskan bahwa program makan siang gratis bagi anak sekolah dan ibu hamil membutuhkan dana hingga Rp 400 triliun.

Adapun, Dedek mengungkapkan pihak Prabowo dan Gibran nantinya akan menunjuk konsorsium yang terdiri dari dua kementerian untuk memimpin, menjalankan program dan mengelola anggarannya.
“Akan di co-chair dua kementarian, yaitu kementerian pendidikan yang mana kementerian ini bertanggungjawab untuk menyalurkan benefit dari pemerintah. Yang kedua Kementerian Kesehatan yang bertugas untuk memastikan gizinya,” kata Dedek kepada CNBC Indonesia, dikutip Senin (19/2/2024).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Dengan demikian, anak sekolah, balita hingga ibu hamil tidak sekedar makan banyak, tetapi gizinya terpenuhi.
Namun, Dedek menuturkan perkiraan anggaran Rp 400 triliun itu diperhitungkan untuk programnya pada 2029. Saat itu, Dedek mengatakan TKN memperkirakan penerima bantuan makan siang gratis telah mencapai 82 juta jiwa. Adapun, anggarannya untuk 2025, masih akan diperhitungkan kembali.

Dia memastikan program ini akan didukung penuh oleh UMKM dan pengusaha dalam negeri. Adapun, mengenai susu yang harus impor, dia meyakinkan pemerintahan Prabowo dan Gibran akan melakukan dengan hati-hati.
Sebelumnya, Prabowo mengungkapkan dana untuk melaksanakan program makan siang dan susu sebesar Rp 460 triliun.
“Sekitar Rp 460 triliun lebih. Tentunya everybody will ask, uangnya dari mana? APBN sekarang, alokasi untuk bantun sosial itu adalah Rp 495 triliun, mendekati Rp 500 triliun. Apakah itu tidak termasuk bantuan sosial? The answer so easy. Ada lagi pendidikan Rp 660 triliun. Saya tanya, apakah memberi makan anak-anak sekolah tidak termasuk bidang pendidikan?” kata Prabowo, dalam acara Trimegah Political and Economic Outlook 2024 beberapa saat lalu.
Selain itu, Prabowo juga mendata jumlah masyarakat yang perlu mendapatkan makan siang dan bantuan gizi mencapai 82,9 juta orang.
Rencananya program ini akan diberikan untuk anak-anak Pra SD (anak usia dini) hingga SMA/SMK. Diperkirakan, pra SD (anak usia dini) sebanyak 30 juta anak, SD sebanyak 24,0 juta murid dan SMP sebanyak 9,8 juta murid.

Kemudian untuk SMA & SMK 10,2 juta murid, untuk para santri di pesantren total ada 4,3 juta orang, dan untuk ibu hamil ada 4,4 juta jiwa.
Prabowo menjelaskan, program makan siang gratis tersebut akan dijalankan menggunakan alokasi dana APBN untuk pendidikan dan perlindungan sosial. Menurutnya, anggaran 2024 untuk pendidikan dan perlindungan sosial saja sangat besar dan dirasa cukup untuk memulai program ini.
“Kalau kita lihat, anggaran kita untuk 2024 alokasi untuk stunting, alokasi untuk pendidikan, alokasi untuk perlindungan sosial sangat-sangat besar,” jelasnya.
Namun, beberapa waktu lalu kabar mengenai anggaran program ini menjadi sorotan pasalnya, calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka disebut-sebut akan mengalihkan anggaran subsidi bahan bakar minyak (BBM) untuk program susu dan makan siang gratis anak sekolah di Indonesia.
Wakil Ketua Tim Kampanye Prabowo-Gibran Eddy Soeparno mengungkapkan rencana itu adalah kebijakan itu bagian dari program penataan anggaran subsidi energi.
“Penataan, jadi ya subsidinya itu dialokasikan untuk lebih tepat sasaran,” kata Eddy kepada CNBC Indonesia, Jumat (16/2/2024).

Eddy mengatakan, penataan anggaran subsidi energi itu penting karena pada 2022 saat anggaran subsidi membengkak menjadi Rp 500 triliun yang menikmatinya 80% adalah kalangan orang mampu. Demikian juga anggaran energi untuk tahun ini yang mencapai Rp 350 triliun.
Dengan demikian, dia menekankan ketika anggaran itu ditata maka bisa menjadi pelengkap dari sumber pendanaan anggaran untuk program susu dan makan siang gratis yang diperkirakan mencapai kisaran Rp 400 triliun.
“Sehingga yang subsidi kita siapkan sekarang Rp 350 triliun sesungguhnya enggak perlu sebesar itu, nah uangnya kan bisa digunakan untuk yang lain-lain,” tegas Eddy.
Selain itu, Eddy juga menegaskan, sumber pendanaan program susu dan makan siang gratis anak sekolah Indonesia bukan hanya diperoleh dari penataan subsidi energi, melainkan sebagian besar dari peningkatan penerimaan negara.
“Jadi kan dibutuhkan Rp 400 triliun, dari mana sumber dananya? sumber dananya adalah pertama dari penguatan sumber pendapatan pajak, caranya bagaimana? ekstensifikasi dan intensifikasi,” ungkapnya.

[Gambas:Video CNBC]

Artikel Selanjutnya

Rupiah Anjlok Buat Subsidi BBM Bengkak, Ini Penjelasan Menkeu

(haa/haa)

Partai

Institusi

K / L

BUMN

NGO

Organisasi

Perusahaan

Kab/Kota

Provinsi

Negara

Kasus

Agama

Brand

Club Sports

Event

Grup Musik

Hewan

Tanaman

Produk

Statement

Fasum

Transportasi