Media Asing Bongkar Penyebab Caleg Artis Menjamur di RI

13 February 2024, 19:40

Jakarta, CNBC Indonesia – Banyaknya artis yang menjadi calon anggota legislatif (caleg) dalam pemilihan umum (pemilu) RI ternyata telah disoroti media asing. Media Singapura, Channel News Asia (CNA), bahkan berupaya membongkar penyebab dari fenomena ini.
Dalam pemberitaan CNA, Selasa (13/2/2024), dilaporkan bagaimana jalan-jalan di Indonesia telah dibanjiri dengan poster dan spanduk kampanye milik puluhan bintang film, pembawa acara televisi, komedian, dan musisi.
Salah satu yang paling tersorot adalah bintang televisi tahun 90an, Gusti Randa, penyanyi-penulis lagu, Melly Goeslaw, dan pembawa acara talk show, Uya Kuya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Dengan semakin dikenalnya nama-nama tersebut, selebriti nampaknya mempunyai keuntungan yang jelas selama pemilu dibandingkan dengan politisi yang berkarier. Selama pemilihan parlemen tahun 2019, setidaknya 54 aktor, tokoh televisi, dan musisi mencalonkan diri sebagai anggota parlemen.
Jumlah tersebut belum termasuk selebriti yang mencalonkan diri sebagai gubernur, bupati, wali kota, atau wakilnya.
Tahun ini, setidaknya ada 82 orang di industri hiburan yang mencalonkan diri sebagai calon anggota parlemen. Indonesia akan menyelenggarakan pemilihan kepala daerah untuk memilih gubernur, bupati, dan wali kota pada bulan November dan calon untuk pemilihan tersebut belum diumumkan.
Dengan meningkatnya jumlah selebritas yang mencalonkan diri untuk jabatan publik di Indonesia, para analis khawatir bahwa partai politik semakin memilih untuk mencalonkan seorang selebritas sebagai calon anggota parlemen, sehingga kader-kader mereka yang kurang terkenal hanya memiliki sedikit peluang untuk bersinar dan menonjol.
“Kami telah berulang kali melihat bahwa beberapa politisi selebriti ini tidak menjalankan tanggung jawab baru mereka dengan serius,” tutur Khoirunnisa Nur Agustyati, direktur eksekutif Asosiasi nirlaba untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem).
“Beberapa dari mereka masih tampil atau tampil di iklan. Bagaimana kita bisa mengharapkan mereka untuk mempertimbangkan rancangan undang-undang atau mendiskusikan isu-isu kompleks yang mempengaruhi jutaan nyawa?”

Waktu Kampanye yang Mepet
Secara total, ada lebih dari 20.000 posisi yang diperebutkan dan posisi tersebut diperebutkan oleh sekitar 300.000 kandidat dari 18 partai politik berbeda.
Salah satu faktor utama mengapa jumlah selebritas yang mencalonkan diri sebagai anggota parlemen meningkat tahun ini adalah pendeknya masa kampanye.
Selama pemilu 2019, calon presiden dan anggota parlemen memiliki waktu 203 hari antara 23 September 2018 hingga 13 April 2019 untuk berkampanye. Kali ini, kandidat hanya memiliki waktu 75 hari antara 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024.
Keputusan untuk memperpendek masa kampanye dibuat oleh DPR pada rapat dengar pendapat dengan Komisi Pemilihan Umum pada tahun 2022. Beberapa anggota parlemen pada saat itu berpendapat bahwa memperpendek masa kampanye akan menghemat biaya, terutama karena perekonomian Indonesia masih belum pulih dari dampak Covid-19.
Pakar hukum pemilu dari Universitas Indonesia, Titi Anggraeni, mengatakan masa kampanye yang singkat memberikan sedikit waktu bagi pemilih untuk mengenal calon legislatifnya, terutama yang baru pertama kali mencalonkan diri.
“Jadi (jangka pendek) menguntungkan anggota parlemen petahana yang sudah terkenal, selebriti, dan mereka yang berasal dari keluarga terkenal,” katanya kepada CNA.
Selain para selebritis, daftar nama beken yang bersaing memperebutkan kursi parlemen juga mencakup anak-anak, pasangan, dan saudara kandung elite politik Indonesia.
Daftar tersebut termasuk Puan Maharani, ketua DPR saat ini. Puan adalah putri Megawati Soekarnoputri, presiden kelima Indonesia dan ketua partai politik terbesar di Indonesia, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P).
Yang juga berkampanye untuk terpilih kembali sebagai anggota parlemen adalah Edhie Baskoro Yudhoyono, putra mantan presiden Bapak Susilo Bambang Yudhoyono dan adik dari Ketua Partai Demokrat Bapak Agus Harimurti Yudhoyono.
Sementara itu, putra Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka, mencalonkan diri sebagai wakil presiden bersama Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.
Prabowo, ketua partai terbesar kedua di Indonesia, Gerindra, memiliki keponakan, Rahayu Saraswati Djojohadikusumo, yang juga mencalonkan diri untuk terpilih kembali sebagai anggota DPR.
“Pemilihan kita sudah rumit, masa kampanye yang pendek berarti mereka yang banyak tampil di media kemungkinan besar akan mendapatkan suara. Bagi banyak pemilih, daripada memilih orang yang tidak mereka kenal, mengapa tidak memilih orang yang mereka kenal,” kata Ibu Titi.

Tak Hanya RI
Selebriti yang mencalonkan diri untuk jabatan publik bukanlah hal yang hanya terjadi di Indonesia. Amerika Serikat (AS), misalnya, pernah dipimpin oleh mantan aktor Ronald Reagan serta pengusaha properti dan bintang reality TV Donald Trump.
Beberapa negara bagian AS juga pernah dipimpin oleh para selebritis. Bintang film Arnold Schwarzenegger memimpin California selama dua periode berturut-turut antara tahun 2003 dan 2011 sementara mantan pegulat Jesse Ventura menjabat sebagai gubernur Minnesota dari tahun 1999 hingga 2003.
Namun berbeda dengan AS, partai-partai politik di Indonesia tidak menyelenggarakan pemilu pendahuluan, di mana selebritis diadu dengan rival mereka yang non-selebriti dalam upaya untuk mendapatkan nominasi resmi dari partai tersebut.
“Proses nominasi (sebuah partai) di Indonesia tidak transparan,” kata Siti Zuhro, pakar politik dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
“Proses rekrutmen, promosi, dan nominasi dalam sebuah partai politik tidak didasarkan pada prestasi, tidak didasarkan pada siapa yang memiliki ide paling cemerlang atau siapa yang akan menjadi anggota parlemen yang baik.”

Parpol Buka Suara
Ketua DPP Partai Nasional Demokrat (Nasdem), Willy Aditya, mengatakan semua calonnya telah melalui proses pemeriksaan yang ketat. Di antara calon anggota parlemen yang diusung Nasdem adalah penyanyi Anisa Bahar dan pembawa acara televisi Choky Sitohang.
“Tokoh masyarakat yang kami nominasikan adalah mereka yang sudah lama berada di partai dan perlahan-lahan naik dari bawah,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua DPP Partai Amanat Nasional (PAN), Zita Anjani mengatakan partainya memperlakukan semua kadernya secara setara dan membela calon selebritisnya.
PAN adalah rumah bagi beberapa selebriti anggota parlemen yang kini mencalonkan diri kembali termasuk komedian Eko Patrio, pesinetron Primus Yustisio, dan bintang film Desy Ratnasari.
“PAN membuka pintunya bagi semua orang. Anggota parlemen kita adalah anggota parlemen yang berkualitas termasuk para selebritis. Itu sebabnya anggota parlemen selebriti kita terpilih kembali berkali-kali,” katanya dalam wawancara dengan portal online Rakyat Merdeka pada 18 Januari.

[Gambas:Video CNBC]

Artikel Selanjutnya

Jika Batas Usia Capres & Cawapres Diturunkan, Gibran Maju?

(luc/luc)