Korban Tewas di Gaza Tembus 38.000, Israel Penjajah Makin Menggila Lakukan Genosida

PIKIRAN RAKYAT – Pasukan Israel penjajah melakukan empat pembantaian terhadap keluarga di Jalur Gaza selama 24 jam terakhir. Aksi genosida itu mengakibatkan 58 warga Palestina tewas dan 179 lainnya luka-luka.

“Jumlah korban tewas Palestina akibat serangan Israel penjajah sejak 7 Oktober 2023 telah meningkat menjadi 38.011, dengan tambahan 87.445 orang menderita luka-luka,” kata Kementerian Kesehatan Palestina.

“Mayoritas korban adalah perempuan dan anak-anak,” ucapnya menambahkan.

Sementara itu, ambulans dan tim penyelamat masih belum dapat menjangkau banyak korban dan mayat yang terperangkap di bawah puing-puing atau tersebar di jalan-jalan di daerah kantong yang dilanda perang, karena pasukan pendudukan Israel terus menghalangi pergerakan ambulans dan kru pertahanan sipil.

Serangan udara di Gaza dan Jabalia, Anak-Anak Jadi Korban

Beberapa warga sipil tewas dan lainnya terluka pada Kamis 4 Juli 2024 malam karena serangan udara Israel penjajah di Kota Gaza dan kamp pengungsi Jabalia di Jalur Gaza utara.

Sumber-sumber lokal mengkonfirmasi pembantaian beberapa orang setelah serangan Israel penjajah terhadap sebuah rumah berpenduduk di lingkungan Al-Daraj di Kota Gaza.

Sementara itu, lima orang, termasuk tiga anak-anak, tewas dalam serangan Israel penjajah di Jabalia. Selain itu, sumber mencatat bahwa artileri Israel menargetkan lokasi di Beit Lahia, Gaza utara, dan kamp pengungsi Nuseirat di wilayah tengah daerah kantong.

4 Warga Palestina Tewas di Jenin

Serangan mematikan oleh pasukan pendudukan Israel penjajah ke kota Jenin dan kamp pengungsinya pada Jumat 5 Juli 2024 mengakibatkan empat warga sipil tewas dan menyebabkan beberapa lainnya terluka parah.

Direktur Rumah Sakit Pemerintah Jenin, Wissam Bakr membenarkan bahwa empat orang yang tewas dibawa ke rumah sakit, bersama orang-orang yang terluka parah.

“Korban berjatuhan setelah serangan pesawat tak berawak oleh pasukan pendudukan Israel yang menargetkan sekelompok orang di kamp pengungsi Jenin,” tuturnya.

Unit militer Israel penjajah dilaporkan menyerbu kota dengan beberapa kendaraan militer, mengelilingi sebuah rumah di bagian barat kota. Pasukan menggunakan pengeras suara untuk menuntut penyerahan salah satu dari mereka yang ada di dalam, sebelum menyerang rumah dengan rudal yang ditembakkan dari bahu.

“Konfrontasi pecah antara penduduk setempat dan pasukan Israel di dekat rumah yang terkepung di pinggiran kamp pengungsi Jenin, di tengah laporan cedera tambahan,” ujar Koresponden WAFA, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Wafa News Agency.

Selain itu, ada laporan pemadaman listrik di beberapa daerah di dalam kamp Jenin dan di kota itu sendiri, karena pasukan Israel penjajah menargetkan transformator listrik dengan tembakan.***