Jelang Pengumuman Hasil Pemilu 2024: Begini Pengumuman Hasil Pilpres 2014 dan Pilpres 2019

18 March 2024, 23:04

TEMPO.CO, Jakarta – Pengumuman hasil rekapitulasi suara Pemilihan Presiden atau Pilpres 2024 tingkat nasional tinggal menghitung hari, yakni Rabu lusa, 20 Maret 2024. Bagaimana 5 tahun sebelumnya di Pilpres 2019?Ketua Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu), Rahmat Bagja, mengatakan bila proses rekapitulasi tak rampung tepat waktu, anggota KPU RI dapat dipidana karena melanggar Undang-undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum. “Tanggal 20 Maret (2024) harus sudah selesai,” kata dia dalam diskusi yang diselenggarakan Forum Merdeka Barat 9, Rabu, 13 Maret 2024.Dikatahui Prabowo Subianto yang berpasangan dengan Gibran Rakabuming berhasil memperoleh suara terbanyak Pilpres 2024 berdasarkan lembaga survei yang melakukan Quick Count.  Padahal di Pilpres sebelumnya, Prabowo merupakan saingan dari ayah Gibran, Jokowi.Bahkan, persaingan Prabowo-Jokowi memperebutkan suara rakyat agar menjadi Presiden Indonesia terjadi selama dua periode Pilpres, yakni Pilpres 2014 dan Pilpres 2019. Kilas Balik Pengumuman Pilpres 2014 dan Pilpres 2019 1. Pengumuman Pilpres 2014 Komisi Pemilihan Umum atau KPU  menggelar penetapan rekapitulasi hasil penghitungan suara dan penetapan pasangan calon presiden dan wakil presiden terpilih pada hari Selasa, 22 Juli 2014 pukul empat sore di kantor KPU Pusat, Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat. Diketahui, pada Pilpres 2014 ini hanya diikuti oleh dua pasangan calon atau paslon, yakni Joko Widodo yang berpasangan dengan Jusuf Kalla, dan Prabowo Subianto yang berpasangan dengan Hatta Rajasa. Pasangan Prabowo-Hatta nomor urut 01, sedangkan Jokowi-Jusuf Kalla nomor urut 02.Berdasarkan hasil dari Rapat Pleno Rekapitulasi suara nasional oleh KPU, menetapkan pasangan Jokowi-Jusuf Kalla menjadi pemenang Pilpres 2014 dengan perolehan suara 70.997.833 suara atau setara 53.15 persen. Pasangan ini mengalahkan Prabowo-Hatta Rajasa yang mendapatkan suara sebanyak 62.576.444 atau sekitar 46,85 persen. Hasil rekapitulasi penghitungan suara ini mempunyai selisih sebesar 8.421.389 suara.Namun, saat pengumuman hasil rekapitulasi nasional berlangsung, hanya dihadiri pasangan calon presiden nomor urut 02, Jokowi-Jusuf Kalla. Sementara itu, Prabowo-Hatta Rajasa menolak untuk hadir. Bahkan, Prabowo-Hatta juga sempat menolak pelaksanaan Pilpres 2014 karena dinilai cacat hukum. “Kami Prabowo-Hatta akan menggunakan hak konstitusional kami, yaitu menolak pelaksanaan Pilpres 2014 yang cacat hukum. Dengan demikian, kami menarik diri dari proses yang sedang berlangsung,” kata Prabowo, pada 22 Juli 2014, sebelum pengumuman hasil Pilpres 2014 yang dilakukan sore hari.2. Pengumuman Pilpres 2019 Pada Pilpres 2019, mempertemukan kembali Joko Widodo dan Prabowo Subianto. Jokowi yang berpasangan dengan Ma’ruf Amin mendapat nomor urut 01, dan Prabowo yang berpasangan dengan Sandiaga Uno mendapat nomor urut 02.Iklan

Pemilu 2019, KPU menetapkan rekapitulasi hasil penghitungan dan perolehan suara tingkat nasional dari 34 provinsi dan 130 PPLN untuk Pilpres 2019, di Jakarta, pada Selasa, 21 Mei 2019.  Berbeda dengan Pilpres 2014, pengumuman rekapitulasi suara untuk Pilpres 2019 dilakukan pada waktu dini hari atau tengah malam. Hal inilah yang kemudian menjadi sorotan publik dan menimbulkan kontroversi saat itu.Dari hasil rekapitulasi itu, KPU menetapkan paslon nomor urut 01, Joko Widodo atau Jokowi – Ma’ruf Amin sebagai pemenang dengan perolehan 85.607.362 suara atau sebesar 55,50 persen. Sementara itu, paslon nomor urut 02 Prabowo Subianto – Sandiaga Uno mendapat 68.650.239 suara atau sebesar 44,50 persen. Adapun total jumlah sah pada Pemilu 2019 mencapai 154.257.601.Setelah pengumuman selesai, capres nomor urut 02 Prabowo Subianto melayangkan protes kepada KPU. Prabowo menilai pengumuman perolehan suara Pemilu 2019 yang berlangsung dini hari itu janggal. Menurut Prabowo, penetapan itu dilakukan KPU menjelang pukul 02.00 pagi saat masih sunyi senyap. Ia berujar bahwa di waktu tersebut orang-orang sedang terlelap, tetapi ada juga yang bahkan belum tidur. “Tadi pagi jam sekitar jam 2 pagi senyap senyap begitu, hehehe, di saat orang-orang masih tidur atau belum tidur sama sekali,” kata Prabowo dalam jumpa pers di rumahnya di Jalan Kertanegara, Jakarta, Selasa, 21 Mei 2019.Koordinator juru bicara BPN Prabowo-Sandiaga, Dahnil Anzar Simanjuntak, mengatakan pemilihan waktu penetapan hasil rekapitulasi pada dini hari itu ganjil. Dia beranggapan pengumuman semacam itu lazimnya pada siang hari. “Biasanya kan siang atau pagi begitu lho. Itu janggal kan, dipaksakan jam satu kira-kira begitu, janggal bin ganjil,” kata Dahnil secara terpisah.Kubu 02 juga saat itu menolak hasil penghitungan suara oleh KPU. Prabowo yang dalam jumpa pers yang didampingi Sandiaga Uno mengatakan, mereka menolak penetapan oleh KPU lantaran ada kecurangan yang terjadi secara terstruktur, sistematis, dan masif di Pemilu 2019. “Kami pihak pasangan calon 02 menolak semua hasil penghitungan suara pilpres yang diumumkan KPU pada tanggal 21 Mei 2019 pada dini hari tadi,” kata Prabowo.Prabowo juga mengungkit bahwa kubunya telah membeberkan temuan kecurangan Pilpres 2019 itu pada Selasa, 14 Mei 2019 di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta. Untuk menyikapi itu, BPN 02 akhirnya menempuh jalan konstitsional dengan mengajukan gugatan ke Mahkamah Konstitusi.KAKAK INDRA PURNAMA | RACHEL FARAHDIBA R  | PRIO HARI KRISTANTO | BUDIARTI UTAMI PUTRI
Pilihan editor: Kompetitor Jadi Kolaborator Kilas Balik Persaingan Prabowo Jokowi Saat Pilpres 2014 dan Pilpres 2019

Partai

Institusi

K / L

BUMN

NGO

Organisasi

Perusahaan

Kab/Kota

Provinsi

Negara

Kasus

Agama

Brand

Club Sports

Event

Grup Musik

Hewan

Tanaman

Produk

Statement

Fasum

Transportasi