Janji-janji Perubahan Kala Inggris Punya Perdana Menteri Baru

Jakarta

Inggris akan memiliki perdana menteri (PM) baru usai Partai Buruh menang dalam pemilu dan mengalahkan Partai Konservatif, yang berkuasa sebelumnya. Perdana Menteri terpilih Keir Starmer menjanjikan perubahan.

Partai Buruh Inggris meraih kekuasaan setelah memenangkan pemilihan umum di negara itu, melampaui ambang batas 326 kursi untuk meraih mayoritas di House of Commons.

“Hari ini kita memulai bab berikutnya – memulai upaya perubahan, misi pembaruan nasional dan mulai membangun kembali negara kita,” kata Starmer dalam pidato kemenangannya di London setelah partainya memperoleh mayoritas di parlemen, dilansir kantor berita AFP, Jumat (5/7/2024).

“Mandat seperti ini disertai dengan tanggung jawab yang besar,” kata pemimpin Partai Buruh Keir Starmer kepada para pendukungnya di London, beberapa saat setelah hasil penghitungan suara yang memastikan kemenangan telak diumumkan.

Pemimpin Inggris Rishi Sunak mengakui kekalahannya dalam pemilu ini. “Saya bertanggung jawab atas kekalahan tersebut”.

“Hari ini, kekuasaan akan berpindah tangan secara damai dan tertib dengan niat baik semua pihak,” kata Sunak, setelah partai Konservatifnya mengalami kekalahan bersejarah dari Partai Buruh.

Sunak Akui Kekalahan

Pada malam yang memalukan bagi Sunak, Partai Konservatif sejauh ini barus memenangkan 70 kursi parlemen dan diperkirakan akan mendapatkan pencapaian terburuk dalam sejarah panjang partai tersebut.

Sunak mengakui bahwa Partai Buruh telah memenangkan pemilu parlemen Inggris yang digelar pada Kamis (4/7) waktu setempat. Dia berhasil memenangkan kursi parlemen untuk wilayah Inggris bagian utara, namun Partai Konservatif yang dipimpinnya gagal mempertahankan mayoritas dalam parlemen.

Kekalahan telak Partai Konservatif dinilai sebagai bentuk hukuman dari para pemilih Inggris atas krisis biaya hidup, kegagalan layanan publik, ketidakstabilan dan pertikaian politik selama bertahun-tahun yang menghasilkan lima PM berbeda dari partai tersebut sejak referendum Brexit tahun 2016 lalu.

Selanjutnya: Sunak mundur dari Ketua Partai Konservatif.