Ingin Dapat Peringatan Dini Bencana Langsung di TV? Perhatikan Kode Pos – Page 3

Liputan6.com, Nusa Dua – Kementerian Kominfo (Komunikasi dan Informatika) baru saja mengumumkan kehadiran sistem peringatan dini kebencanaan atau EWS (Early Warning System) melalui TV digital.

Sistem ini merupakan perluasan dari peringatan dini kebencanaan sebelumnya yang biasa dikirimkan melalui SMS. Sementara dengan sistem ini, EWS atau peringatan akan ditampilkan ke masyarakat melalui siaran TV digital.

Kendati demikian, bukan berarti seluruh masyarakat yang memiliki TV digital bisa langsung mendapatkan informasi kebencanaan di daerahnya.

Menurut Direktur Jenderal PPI Kementerian Kominfo Wayan Toni Supriyanto , ada beberapa hal perlu diketahui masyarakat agar bisa mendapatkan peringatan dini kebencanaan melalui siaran TV digital.

Salah satu hal utama yang perlu diketahui masyarakat adalah menggunakan perangkat TV digital dan STB sudah mendapatkan sertifikasi Kementerian Kominfo. Sebab, produk tersebut telah memperoleh sertifikat ULO (Uji Laik Operasi) dari Kominfo.

Selain itu, hal penting lainnya adalah memasukkan kode pos yang sesuai dengan tempat tinggal mereka. Hal ini penting, karena peringatan dini akan didasarkan pada kode pos wilayah yang terdampak.

“Jadi, jangan sampai bapak-ibu, keluarganya, di mana pun berada, itu asal memasukkan saja,” tutur Wayan dalam acara DPIS dan EWS Siaran TV Digital di Kuta, Kabupaten Badung, Bali, Senin (23/9/2024).

Menurut Wayan, hal ini penting agar masyarakat tidak salah mendapatkan informasi kebencanaan. Sebagai contoh, seseorang tinggal di Jakarta, seharusnya memasukkan kode pos sesuai tempat tinggalnya, tapi ia malah mengisi kode pos Bali.

Dalam kondisi tersebut, apabila terjadi gempa di Bali dan EWS muncul, orang tersebut juga akan mendapatkan peringatan. Padahal, seperti diketahui, ia sebenarnya tinggal di Jakarta.

Oleh sebab itu, Wayan mengingatkan pentingnya melakukan pengaturan kode pos di TV digital maupun STB telah sesuai lokasi tempat tinggal penggunanya agar kejadian tersebut tidak terjadi.