Harga Emas Naik setelah Data Ekonomi Picu Spekulasi Pemangkasan Suku Bunga AS

Chicago, Beritasatu.com – Harga emas naik pada Kamis (4/7/2024) setelah data ekonomi AS lebih lemah dari perkiraan sehingga memicu harapan Federal Reserve (The Fed) memangkas suku bunga paling cepat pada September 2024.

Harga emas di pasar spot naik 0,3% pada US$ 2.362 per ons setelah mencapai level tertinggi hampir 2 minggu pada hari sebelumnya. Sedangkan emas berjangka AS sedikit berubah pada US$ 2.369.

Data ekonomi AS pada Rabu (3/7/2024), termasuk laporan ketenagakerjaan Automatic Data Processing (ADP) menunjukkan ekonomi melambat. Laporan terpisah menunjukkan pengajuan pertama tunjangan pengangguran meningkat pada minggu lalu.

Para trader kini tengah menanti data ketenagakerjaan nonpertanian AS yang akan dirilis pada Jumat (5/7/2024).

“Laporan jasa yang lebih lemah dari perkiraan merupakan hadiah yang ditunggu-tunggu para pesimistis The Fed menjelang data nonpertanian. Pergerakan emas ke US$ 2.400 akan terjadi jika datanonpertanian mengonfirmasi keretakan ekonomi,” kata analis di City Index Matt Simpson dikutip CNBC International

Dolar melemah, membuat emas yang dihargakan dalam dolar AS menjadi lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya

Sementara suku bunga rendah mengurangi biaya peluang memegang emas yang tidak memberikan imbal hasil

Adapun pejabat The Fed pada pertemuan terakhirnya mengakui ekonomi AS melambat, tetapi masih menyarankan menunggu sebelum berkomitmen menurunkan suku bunga.

Sedangkan harga perak naik 0,2% menjadi US$ 30,54, platinum naik 0,5% ke US$ 1.002, dan paladium turun 0,6% menjadi US$ 1.023.