Desak Jokowi Masukkan Kudatuli Sebagai Pelanggaran HAM Berat

Sumber foto: Radio Elshinta/ Arie Dwi Prasetyo

Ketua DPP PDIP Ribka Tjiptaning Mengajak Aktivis

Desak Jokowi Masukkan Kudatuli Sebagai Pelanggaran HAM Berat
Dalam Negeri   
Valiant Izdiharudy Adas   
Sabtu, 20 Juli 2024 – 14:20 WIB

Elshinta.com – Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Ribka Tjiptaning, mendesak Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk memasukkan Tragedi Kudatuli atau kerusuhan 27 Juli 1996 sebagai kasus pelanggaran HAM berat. 

 

Desakkan itu disampaikan Mbak Ning, sapaan Ribka Tjiptaning dalam diskusi bertajuk ‘Kudatuli, Kami Tidak Lupa’ di kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta, Sabtu (20/7/2024).

 

“Kita sepakat panitia bagaimana mendesak Jokowi bahwa Peristiwa 27 Juli ini untuk menjadi dimasukkan dalam pelanggaran HAM berat,” ujar Mbak Ning.

 

Anggota DPR RI ini sangat menyesalkan sikap Jokowi tidak memasukkan peristwia Kudatuli dalam daftar 12 kasus pelanggaran HAM berat setelah pemerintah mendapatkan rekomendasi dari Tim Non-Yudisial Penyelesaian Pelanggaran HAM Berat.

 

Dimana dalam pelanggaran HAM berat itu ada sebanyak 12 peristiwa yakni, peristiwa 1965-1966; peristiwa penembakan misterius 1982-1985; peristiwa Talangsari, Lampung 1989; Rumoh Geudong dan Pos Sattis, di Aceh 1989; penghilangan orang secara paksa tahun 1997-1998; peristiwa kerusuhan Mei 1998; peristiwa Trisakti dan Semanggi I dan II 1998-1999.

 

Kemudian peristiwa pembunuhan dukun santet 1998-1999; peristiwa Simpang KKA, di Aceh tahun 1999; peristiwa Wasior, di Papua 2001-2002; peristiwa Wamena, Papua di 2003; dan peristiwa Jambo Keupok, di Aceh tahun 2003.

 

“Kita akan protes dan berjuang untuk supaya Peristiwa 27 Juli masuk dalam pelanggaran HAM berat. Setuju?” tegas Ribka disambut riuh teriakan “setuju” oleh peserta diskusi.

 

Ribka pun mengajak seluruh elemen rakyat khususnya kader PDIP hingga para aktivis untuk berjuang mendesak Presiden Jokowi agar memasukkan peristiwa Kudatuli sebagai pelanggaran HAM berat masa lalu. 

 

“Kita nggak bisa kalau nggak ngelawan sendiri harus sama-sama. Setuju nggak di sini semua kita lawan bersama ini?” tegas Ribka.

 

“Setujuuu,” sahut kader hingga aktivis yang menghadiri diskusi peringatan 28 tahun peristiwa Kudatuli.

 

Turut hadir dalam diskusi tersebut Mantan Aktivis Gerakan Reformasi Partai Rakyat Demokratik (PRD) Wilson Obrigados, jajaran DPP PDIP seperti Sri Rahayu, Yuke Yurike, Bonnie Triyana, serta para organ sayap partai. Terlihat Ketua Umum Repdem Wanto Sugito. Ketua Umum DPP PDIP Prof. Dr. (HC) Megawati Soekarnoputri pun turut mengikuti acara tersebut melalui daring. (ADP)

Sumber : Radio Elshinta