Budi Daya Lobster Bareng Vietnam, RI Mulai Raup Untung Rp 3,6 Miliar

Jakarta, CNBC Indonesia – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengungkapkan, hasil kerja sama budi daya lobster Indonesia dengan Vietnam di Kawasan Jembrana, Bali telah menyumbang Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) senilai Rp3,6 miliar sampai dengan Juli 2024.

“Dari Badan Layanan Umum (BLU), PNBP (dari hasil budi daya lobster) kurang lebih ada Rp3,6 miliar,” ungkap Sekretaris Direktorat Jenderal Perikanan Budi Daya KKP, Gemi Triastutik dalam Konferensi Pers Kinerja KKP Semester I-2024 di Jakarta, Jumat (26/7/2024).

Gemi menjelaskan, kerja sama antara Indonesia dengan Vietnam ini telah menghasilkan budi daya benih bening lobster (BBL) untuk dimanfaatkan di dalam negeri maupun diekspor, sebanyak 901.673 ekor. Sementara unruk BBL hasil budi daya yang dibudidayakan di dalam negeri sendiri mencapai 84.741 ekor.

“Sehingga kalau ditotal, ada 1 jutaan ekor BBL. Dengan begitu, implementasi Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 7 Tahun 2024 tentang Pengelolaan Lobster, Kepiting, dan Rajungan dia jalankan sudah 1 juta benih yang dilalulintaskan,” ujarnya.

Foto: Benih Lobster Air laut. (Tangkapan Layar Youtube Kementerian Kelautan dan Perikanan)
Benih Lobster Air laut. (Tangkapan Layar Youtube Kementerian Kelautan dan Perikanan)

Sebagai informasi, jalinan kerja sama budi daya lobster antara Indonesia dengan Vietnam ini dilakukan Menteri Kelautan dan Perikanan (MenKP) Sakti Wahyu Trenggono, adalah untuk mencegah terjadinya penyelundupan BBL ke Vietnam.

“Saya nggak bisa mencegah (terjadinya penyelundupan benur), jujur saja. Mencegah nggak bisa,” kata Trenggono dalam Konferensi Pers Indonesia Aquaculture Business Forum 2024 di Jakarta, Senin (29/4/2024).

Meski jalur ekspor benur telah ditutup, Trenggono menyebut penyelundupan terus berjalan, bahkan jumlahnya semakin besar.

“Yang terjadi adalah nggak bisa kita tutup (keran ekspor), ada sih sekali dua kali yang ditangkap, tapi yang lolos lebih banyak lagi. Faktanya di sana jalan terus,” ucapnya.

Menurutnya, jika memang penyelundupan benur ini tidak bisa dihentikan, maka salah satu solusinya adalah dengan menggandeng langsung negara tersebut. Apalagi ekosistem budi daya lobster di Vietnam lebih maju dibandingkan di Indonesia, dan memiliki peluang bagi Indonesia untuk membentuk ekosistem budidaya lobster di Tanah Air.

(wur)