Banjir Melanda Mataram, Rumah Wakil Wali Kota dan Pertokoan di Sekarbela Terendam

Mataram, Beritasatu.com – Hujan deras yang mengguyur wilayah Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB) sejak pukul 14.30 Wita, Rabu (3/7/2024) siang, menyebabkan dua kecamatan diterjang banjir dan puluhan rumah warga terendam air. Ketinggian air banjir yang mencapai 60 cm hingga 1 meter ini merendam rumah-rumah warga, termasuk rumah wakil wali kota Mataram dan sebuah toko perhiasan dan mutiara di Sekarbela.

Banjir juga berdampak pada seorang balita yang harus dievakuasi ke tempat yang lebih aman. Banjir melanda dua kecamatan di Kota Mataram, yaitu Kelurahan Sekarbela, Kecamatan Sekarbela dan Lingkungan Gedur, Kelurahan Abian Tubuh Baru, Kecamatan Sandubaya.

Sopian, salah satu warga mengatakan,  banjir ini disebabkan oleh kombinasi antara curah hujan yang tinggi dan saluran drainase yang menyempit. Akibatnya, air hujan tidak dapat mengalir dengan lancar dan meluap ke pemukiman warga.

“Tadi mulai hujan lebatnya pukul 14.30 Wita dan ini kiriman dari Lombok Tengah hujan besar juga, ada kali besar di bagian selatan meluap, dan masuk ke perkampungan rumah, serta berdampak ada sekitar lima lingkungan di Kelurahan Sekarbela,” ungkap Sopian.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) NTB Ahmadi mengatakan, banjir di Mataram disebabkan oleh curah hujan yang tinggi dan saluran drainase yang tidak memadai.

“Banjir ini akibat curah hujan yang cukup tinggi walaupun di musim kemarau di samping itu juga saluran drainase menyempit sehingga airnya naik,” ungkapnya.

Hingga saat ini, belum ada laporan kerusakan atau korban jiwa akibat banjir tersebut. Namun, hampir seluruh warga di Kelurahan Sekarbela dan Kelurahan Pagesangan terdampak banjir.

“Tim BPBD Kota Mataram telah mengevakuasi warga yang terdampak ke tempat yang lebih aman dan mendistribusikan logistik seperti air minum dan selimut,” ucapnya.

Ahmadi mengungkapkan, puluhan warga yang terdampak banjir mengungsi ke sanak keluarga dan tetangga yang lokasinya aman dari banjir.

“Ada warga yang mengungsi ke tempat-tempat keluarga dan tetangganya yang berada di ketinggian,” tegasnya.