2.956 petugas pantarlih masih melakukan coklit di lapangan 

Sumber foto: M Salim/elshinta.com.

KPU Langkat: 2.956 petugas pantarlih masih melakukan coklit di lapangan 
Dalam Negeri   
Sigit Kurniawan   
Kamis, 04 Juli 2024 – 17:46 WIB

Elshinta.com – Tahapan pemutakhiran data pemilih dengan pencocokan dan penelitian (Coklit) oleh panitia pendaftaran pemilih (Pantarlih) masih berjalan di wilayah Kabupaten Langkat, Sumatera Utara. Hal itu disampaikan Ketua Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat dan SDM KPU Kabupaten Langkat, Imran Lubis, Rabu (3/7).

Coklit adalah kegiatan mencocokan data pemilih KPU hasil sinkronisasi DP4 dan DPT Pemilu terakhir dengan dokumen pemilih/warga. Para petugas pantarlih melaksanakan pencocokan dan penelitian mulai 24 Juni dan berakhir 25 Juli 2024.

Sementara petugas pantarlih dibekali e-coklit saat melakukan pencocokan dan penelitian Pilkada 2024. e-coklit itu digunakan petugas untuk mencocokkan data yang ada dalam sistem elektronik, dengan data riil di lapangan. 

“Ada 2.956 petugas Pantarlih yang melakukan coklit di wilayah Kabupaten Langkat, mereka dibekali e-coklit, jadi setelah mereka coklit di lapangan lalu diunggah ke e-coklit. Data itulah nantinya yang akan digunakan pada Pilkada,” kata Imran Lubis seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, M Salim, Kamis (4/7).

Dengan adanya e-coklit itu memudahkan petugas untuk meminimalisir kesalahan. Kemudian data yang dihasilkan lebih cermat dan valid. Itu nanti akan terintegrasi dengan sistem informasi lain yang digunakan KPU. 

Selain e-coklit untuk pantarlih, panitia pemungutan suara (PPS) tingkat desa/kelurahan juga dibekali e-coklit website. e-coklit website itu dipakai untuk memantau pantarlih ketika melakukan coklit.

Salah seorang petugas pantarlih TPS 02 Kacangan, Desa Karang Gading, Kecamatan Secanggang Fatimah Noor mengatakan, setelah selesai coklit, hasilnya diunggah ke aplikasi e-coklit. Biasanya kalau benar, itu ada bacaan berhasil sinkron data warnanya orange. “Hasil kerja coklit itu harus dimasukkan ke aplikasi e-coklit, karena terhubung dengan laporan ke website yang di pegang PPS,” kata gadis berperawakan tambun itu.

Sumber : Radio Elshinta