121 Warga Palestina Tewas di Khan Younis, Total Korban Tembus 39.145 Orang

PIKIRAN RAKYAT – Setidaknya 121 warga Palestina dilaporkan tewas dan ratusan lainnya terluka di Khan Younis pada hari ke-292 genosida Israel penjajah di Gaza pada Rabu 24 juli 2024. Korban berguguran sejak Israel penjajah melancarkan serangannya pada Selasa 23 Juli 2024.

Hampir 90 orang tewas dalam salah satu serangan paling berdarah Israel penjajah pada hari itu. Pasukan Israel penjajah menghadapi perlawanan sengit dari pejuang Palestina.

Sekitar 150.000 penduduk Khan Younis terpaksa melarikan diri dalam sehari, dengan penduduk mengatakan bahwa mereka hampir tidak punya waktu satu menit pun untuk melarikan diri ke daerah yang sudah kehilangan infrastruktur.

Hari ke-292 Genosida

Lima warga tewas pada Rabu 24 Juli 2024 dini hari, dan lainnya terluka, setelah pesawat Israel penjajah mengebom sebuah rumah di daerah Al-Jarn di Jalur Gaza utara. Sumber medis mengatakan bahwa lima orang tewas, dan lainnya terluka akibat pemboman sebuah rumah di daerah Al-Jarn di Jabalia.

Mereka dipindahkan ke Rumah Sakit Martir Kamal Adwan. Sementara itu, helikopter Israel penjajah menargetkan lingkungan Tal al-Hawa, barat daya Kota Gaza, di tengah penerbangan yang intens di daerah tersebut.

Di tengah Jalur Gaza, pesawat-pesawat tempur pendudukan menargetkan kamp Al-Bureij. Sementara kendaraan militer Israel penjajah melepaskan tembakan di utara kamp, daerah Lembah Gaza dan timur laut kamp Nuseirat.

Selain itu, pasukan pendudukan meluncurkan drone “Quadcopter” di berbagai area kamp Nuseirat, membuat warga Palestina mengeluarkan suara jeritan dan tangisan.

Di Khan Yunis, tentara Israel penjajah meledakkan bangunan tempat tinggal di kota Al-Qarara, timur laut kota, dan kendaraannya melepaskan tembakan hebat ke arah rumah-rumah di kota Bani Suhaila, di tengah penembakan artileri. Selain itu, ada serangan yang menargetkan sebuah rumah di daerah Al-Satar. Wilayah timur Kota Hamad juga menjadi sasaran serangan rudal oleh pesawat tempur pendudukan.

Juru bicara PBB Stephane Dujarric mengatakan bahwa 150.000 orang mengungsi dari Khan Yunis hanya pada Senin 22 Juli 2024, Setelah tentara pendudukan mengeluarkan perintah kepada warga sipil di lingkungan timur kota untuk “segera mengungsi” dan menuju ke “zona kemanusiaan” yang dibuat di Al-Mawasi, sebelah barat kota.

Di Rafah, pesawat pendudukan melancarkan serangan di daerah utara kota.

Dua Warga Sipil Tewas di Tangan Penembak Jitu Israel di Gaza selatan

Dua warga sipil, termasuk seorang anak, tewas pada Rabu 24 Juli 2024 oleh tembakan pasukan Israel penjajah di Khan Yunis di Jalur Gaza selatan. Saksi mata mengatakan bahwa penembak jitu Israel penjajah menembak mati seorang pemuda dan seorang anak di bundaran Bani Suheila di timur Khan Yunis.

Pasukan Israel penjajah juga menargetkan pertemuan warga sipil di dekat Klub Ahli di lingkungan Sheikh Radwan di sebelah barat Kota Gaza, menyebabkan beberapa orang terluka.

Sementara itu, ribuan korban masih terjebak di bawah puing-puing dan tersebar di jalanan, karena tim penyelamat menghadapi kesulitan luar biasa dalam menjangkau mereka. Di Tepi Barat, jumlah warga Palestina yang dibunuh oleh pasukan pendudukan dan penjajah sejak 7 Oktober 2023, telah meningkat menjadi 589, termasuk 142 anak-anak.

Korban tewas di Gaza Tembus 39.145

Jumlah warga Palestina yang tewas akibat genosida mematikan Israel penjajah terhadap Jalur Gaza sejak 7 Oktober 2023, kini telah melonjak menjadi 39.145. Sumber medis menambahkan bahwa setidaknya 90.257 lainnya juga terluka dalam pembantaian gila-gilaan itu.

“Setidaknya 55 orang tewas dan 110 lainnya terluka dalam serangan Israel yang terjadi dalam 24 jam terakhir,” katanya.

Sumber mengatakan bahwa banyak korban masih terjebak di bawah puing-puing dan di jalan, karena tim penyelamat masih tidak dapat menjangkau mereka.

Anak-Anak Paling Terdampak

Badan Bantuan dan Pekerjaan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) mengatakan bahwa anak-anak menjadi yang paling terdampak dari genosida di Jalur Gaza, di tengah pengungsian dan ketakutan kehilangan masa kecil mereka.

“Rekan-rekan UNRWA kami terus menyediakan kegiatan psikologis, sosial, dan rekreasi untuk memberi anak-anak rasa normal sebanyak mungkin,” tuturnya.

“Anak-anak harus bisa menjadi anak-anak,” ucap UNRWA menambahkan, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Wafa News.

Petugas komunikasi UNRWA, Louise Wateridge mengatakan bahwa Israel penjajah telah menempatkan lebih dari 80 persen daerah di Jalur Gaza di bawah perintah evakuasi, dan ribuan warga Palestina terus melarikan diri lagi dari Khan Younis.***