Soal Cawapres Anies yang Tidak Populer, Pengamat Politik: Usul JK Bisa Blunder dan Bumerang

31 October 2022, 16:40

30 Oktober 2022 08:55 WIB Direktur Parameter Politik Indonesia (PPI) Adi Prayitno menyebut cawapres pendamping Anies harus populer dan bisa berkampanye. Direktur Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno (Ist) JAKARTA, JITUNEWS.COM – Direktur Parameter Politik Indonesia (PPI) Adi Prayitno turut menanggapi usulan Wakil Presiden ke-10 dan 12 Jusuf Kalla (JK) yang menyarankan agar Anies Baswedan memilih pendampingnya di Pilpres 2024 yang tidak populer namun bisa bekerja. Menurutnya, cawapres pendamping Anies harus populer dan bisa berkampanye.”Cawapres Anies nantinya harus yang populer dan jago kampanye. Itupun kalau ada,” kata Adi seperti dilansir detikcom, Minggu (30/10/2022).Adi menilai usulan JK masuk akal untuk memenuhi kebutuhan kerja setelah pemilu. Namun ia mengingatkan bahwa popularitas diperlukan untuk memenangkan pemilu. Bicara soal Cawapres ke Anies, JK Contohkan Boediono dan Ma’ruf Amin”Tapi untuk kepentingan menang pemilu, usul JK bisa blunder dan bumerang. Karena Anies butuh cawapres yang bisa menderek elektabilitas. Bukan sebaliknya cawapres yang justru jadi beban elektoral,” ujarnya.Ia lantas menyinggung saat SBY memilih Boediono sebagai cawapres di detik-detik akhir Pemilu. Ia menyebut saat itu SBY memiliki elektabilitas yang melampui angka batas kemenangan sehingga menentukan cawapres sesuka hatinya.Hal itu, kata dia, berbeda dengan konteks yang dialami Anies Baswedan untuk menghadapi Pilpres 2024.”Atau ketika Jokowi pinang Ma’ruf Amin tentu untuk kebutuhan elektoral menang pemilu. Terutama mengonsolidasi basis Nahdliyin. Malah kinerja Ma’ruf Amin banyak dikritik karena tak maksimal,” bebernya.JK Usul Anies Pilih Wapres Tak Popular, NasDem: Idealnya Populer dan Bisa Bekerja

Partai

Institusi

K / L

BUMN

Organisasi

Perusahaan

Kab/Kota

Provinsi

Negara

Topik

Kasus

Agama

Brand

Club Sports

Event

Grup Musik

Hewan

Tanaman

Produk

Statement

Fasum

Transportasi