Sejarah PT Pindad, Pabrik Alutsista yang Awalnya Bukan Berada di Bandung

25 July 2023, 13:52

TEMPO.CO, Jakarta – PT Pindad yang berpusat di Kota Bandung diwacanakan akan dipindahkan Presiden Jokowi ke Kawasan Industri Subang, Jawa Barat yang dimiliki Badan Usaha Milik Negara . Hal tersebut ia ungkapkan ketika mengunjungi Kantor Cabang (Divisi Munisi) yang berada di Kota Malang, Jawa Timur bersama Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan Menteri BUMN Erick Thohir pada Senin 24 Juli 2023 lalu.PT Pindad (Persero) sendiri merupakan perusahaan industri dan manufaktur yang bergerak dalam pembuatan produk militer (alutsista) dan komersial di Indonesia. Perusahaan ini didirkan pada 29 April 1983 dan termasuk dalam kluster industri pertahanan di tanah air.Sebelum bernama Pindad, perusahaan ini pada tahun 1950 bernama Pabrik Senjata dan Mesiu (PSM) yang memproduksi peralatan militer dan dikelola oleh Angkatan Darat Indonesia. Nama tersebut berubah pada 1983 menjadi Pindad di bawah pembinaan Badan Pnegelola Industri Strategis (BPIS).Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan Menteri BUMN Erick Thohir mengendarai kendaraan taktis Maung 4×4 bersama Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana yang berada di kursi belakang di kompleks PT Pindad (Persero), Malang, Jawa Timur, Senin, 24 Juli 2023. Presiden Jokowi berkunjung ke PT Pindad (Persero) untuk meninjau produksi alat utama sistem senjata (alutsista) sekaligus membahas besarnya potensi ekspornya. ANTARA FOTO/Dhemas ReviyantoLalu pada 1999 Pindad kembali berubah nama menjadi PT Pakarta Industri (Persero) yang berubah nama lagi menjadi PT Bahana Pakarta Industri Strategis (Persero). Kemudian pada 2002, PT BPIS (Persero) dibubarkan pemerintah dan akhirnya berganti nama PT Pindad (Persero) di bawah pembinaan kementerian.Masa Kolonial Belanda Jauh sebelum menjadi PT Pindad seperti sekarang, pada masa Kolonial Belanda perusahaan ini bernama Contructie Winkel (CW) yang didirikan pada tahun 1808 di Surabaya. Dilansir dari Pindad.com, William Herman Daendels yang kala itu menjadi Gubernur Jenderal Belanda mendirikan bengkel munisi berkaliber besar bernama Proyektiel Fabriek (PF) dan laboratorium Kimia di Semarang.Pemerintah Belanda kemudian mendirikan bengkel pembuatan dan perbaikan munisi dan bahan peledak untuk angkatan laut mereka yang bernama Pyrotechnische Werkplaats (PW) pada tahun 1850 di Surabaya. Nama CW kemudian diubah namanya menjadi Artilerie Constructie Winkel (ACW).Iklan

Perang Dunia I berkecamuk pada 1914. Untuk kepentingan strategis, pemerintah Kolonial Belanda merekolasi sejumlah instalasi penting ke daerah yang lebih aman, yakni di Bandung. Posisi Bandung dianggap strategis karena memiliki transportasi darat yang dilalui oleh Jalan Raya Pos dan kereta api, ditambah kota Bandung tidak jauh dengan Batavia yang kala itu menjadi pusat pemerintahan Hindia Belanda.  ACW dipindahkan ke Bandung pada rentang 1918 sampai 1920 dan kemudian pabrik-pabrik persenjataan lain yang sebermula berlokasi di Semarang berpindah ke Bandung.Selepas KemerdekaaanSetelah Jepang menduduki Indonesia dan menyerah pada sekutu, beragam upaya terjadi untuk merebut instalasi pertahanan di kota Bandung. Lalu pada 9 Oktober 1945, Laskar Pemuda Pejuang berhasil merebut ACW dan mengubahnya menjadi Pabrik Senjata Kiaracondong.Pabrik Senjata Kiaracondong kemudian dibagi menjadi dua pabrik. Pabrik pertama terdiri dari Artilerie Constructie Winkel, Proyektiel Fabriek, dan Pyrotechnische Werkplaats lalu digabungkan menjadi Leger Produktie Bedrijven (LPB). Sementara pabrik kedua, yakni Central Reparatie Werkplaats, yang sebelumnya bernama Geweemarkerschool. Setelah Konferensi Meja Bundar, LPB bergangi nama menjadi Pabrik Senjata dan Mesiu yang pengelolanya diserahkan kepada Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI-AD). Sejak saat itu, PSM melakukan pembuatan senjata dan berhasil memproduksi berbagai senjata berkaliber 9mm pada November 1950.Delapan tahun berjalan, PSM berubah nama menjadi Pabrik Alat Peralatan Angkatan Darat (Pabal AD) pada 1958. Lalu kemudian pada 1962, nama Pabal AD berubah nama menjadi Perindustrian TNI Angkatan Darat atau kini lebih dikenal dengan nama PT Pindad.PINDAD.COM | TIM TEMPO
Pilihan editor : Prabowo Sopiri Erick dan Jokowi Naik Maung Pindad, Pakar Anggap Simbol Dukungan 2024       

Partai

Institusi

K / L

BUMN

NGO

Organisasi

Perusahaan

Topik

Kasus

Agama

Brand

Club Sports

Grup Musik

Hewan

Tanaman

Produk

Statement

Fasum

Transportasi