RI Sukses Punya Kereta Cepat, di Malaysia Proyeknya Mangkrak

3 October 2023, 7:40

Jakarta, CNBC Indonesia – Indonesia secara resmi mengoperasikan Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB), Senin. Presiden Joko Widodo (Jokowi) turun langsung mengetok palu pembukaan proyek prestis itu.
Kini RI menjadi satu-satunya negara Asia Tenggara yang memiliki kereta berkekuatan super itu. Tapi tahukah Anda kalau proyek serupa sebenarnya juga sudah digadang tetangga RI, namun mangkrak?

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Malaysia sebenarnya juga memiliki proyek serupa, disebut HSR. Ini seharusnya menghubungkan Kuala Lumpur dengan Singapura, sepanjang 350 kilometer (km).
Proyek HSR diyakini mengurangi waktu perjalanan antara Singapura dan Kuala Lumpur menjadi sekitar 90 menit. Jalurnya melewati Melaka, Seremban, dan Kuala Lumpur ke Singapura.

Proyek berada di bawah perusahaan BUMN Malaysia milik Kementerian Keuangan MyHSR Corp. Perusahaan pun membuka penawaran ke investor berminat.
Pemerintah Malaysia sendiri, mengutip Reuters, enggan memakai uang negara untuk proyek ini. Alasannya takut membebani APBN.
Namun proyek beberapa kali mengalami penundaan. Puncaknya proyek benar-benar berhenti di Desember 2020.
Alasan Disetop
Pemerintah Malaysia yang kala itu dipimpin Perdana Menteri (PM) Muhyiddin Yassin menyebut pandemi Covid-19 menjadi penyebab. Ini pun diamini PM Singapura Lee Hsien Long.
Diketahui sejumlah kegiatan konstruksi sebenarnya sudah berjalan. Malaysia pun harus membayar ebih dari 102 juta dolar Singapura (sekitar Rp 1,1 T) sebagai kompensasi kepada Singapura untuk proyek yang dihentikan, mengingat kontruksi juga sudah dimulai di Negeri Singa.
Sebenarnya pada akhir 2021, PM yang kemudian menjabat Ismail Sabri Yaakob menyarankan untuk menghidupkan kembali diskusi tentang HSR. Ini terjadi meski ada beberapa usulan perubahan rute dan kemungkinan untuk memperpanjangnya ke Utara hingga ke Thailand dan China.
Wakil Perdana Menteri Singapura Lawrence Wong mengamini. Ia kemudian mengatakan bahwa Singapura terbuka untuk proposal baru dari Malaysia tentang HSR.
Di masa PM Anwar Ibrahim keinginan untuk menghidupkan kembali proyek makin kencang. Saat masih menjadi oposisi pemerintah, Anwar sendiri menyebut pembatalan sebelumnya adalah kesalahan.
Akan Digarap Lagi?
Dalam update terbaru Juli lalu, Reuters juga menulis bagaimana kedua negara sudah bertemu kembali untuk menghidupkan proyek senilai US$ 22 miliar itu. Disebutkan. Bagaimana perusahaan China, Jepang, Korea Selatan (Korsel) dan Eropa Sudan menyatakan mint.
“(Proses tersebut) menandai inisiatif pemerintah untuk mengaktifkan kembali … proyek melalui mekanisme pendanaan baru dan model implementasi dalam upaya untuk lebih meningkatkan infrastruktur transportasi kereta api dan memperkuat perekonomian nasional,” kata MyHSR Corp.
Di Agustus dimuat pula komentar pejabat Menteri Transportasi Singapura Chee Hong Tat tentang pembukaan kembali proposal proyek di dopant parlement. Namun, kata dia, belum ada satupun proposal masuk dari Malaysia.
“Singapura bersedia membahas setiap proposal baru untuk Kereta Cepat Kuala Lumpur-Singapura dari Malaysia dengan itikad baik, dimulai dari awal,” kata Chee menyebut proyek yang seharusnya beroperasi 2026 itu, dikutip Bangkok Post.

[Gambas:Video CNBC]

Artikel Selanjutnya

Digoyang Isu Tak Sedap, Luhut: Siapa Bilang KA Cepat Mundur?

(sef/sef)