Ketua DPR Puan Maharani sebelum mengikuti Upacara HUT ke-78 RI di Istana Merdeka, Kamis (17/8/2023). Foto: Dok. PDIPKetua DPP Bidang Politik PDIP Puan Maharani menemui Ketua Dewan Penasihat Partai Golkar Luhut Binsar Pandjaitan. Mereka bertemu pada Sabtu (19/8) di Jakarta.Puan menjelaskan, pertemuan dirinya dengan Luhut merupakan inisiatif dirinya. Menurutnya, pertemuan berjalan santai dalam suasana kekeluargaan. Ia tak menampik, dirinya berdiskusi soal perkembangan politik dan ekonomi Indonesia.“Saya selalu berkomunikasi dengan banyak pihak. Dengan Pak Luhut contohnya, hari libur saya yang minta ketemu, Pak Luhut langsung oke,” kata Puan, Minggu (20/8).Puan menuturkan, dirinya turut berbicara isu ekonomi karena Luhut merupakan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi. Kala itu, Luhut baru saja tiba di tanah air usai melaksanakan perjalanan luar negeri.Presiden Joko Widodo (kedua kiri) memimpin sidang kabinet paripurna didampingi Wakil Presiden Ma’ruf Amin (kedua kanan), Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Pandjaitan (kiri) dan Menko Polhukam Mahfud MD (kanan) di Istana Negara, Jakarta. Foto: Akbar Nugroho Gumay/Antara FotoPuan menegaskan, pertemuan dengan Luhut ini sekaligus menampik isu PDIP sebagai pemenang Pemilu dua kali berturut-turut, enggan menjalin komunikasi terlebih dahulu dengan elite partai politik lainnya.Ketua Tim Pemenangan PDIP di Pemilu 2024 ini mengatakan, dirinya memiliki kedekatan tersendiri dengan Luhut. Meski merupakan tokoh senior dalam kancah perpolitikan, menurut Puan, Luhut merupakan sosok yang rendah hati.”Bagaimanapun Pak Luhut adalah senior kita semua. Saling berkomunikasi dan berdiskusi pasti akan selalu membawa kebaikan,” tutur perempuan pertama yang menjabat sebagai Ketua DPR RI itu.Puan memastikan, PDIP selalu membuka ruang untuk berdiskusi dan bertemu dengan berbagai tokoh partai politik. Ia menyebut, isu yang menyatakan partai berlambang banteng moncong putih itu pilah pilih dalam menjalin komunikasi dengan tokoh partai lain, tidak berdasar.”Buktinya saya dan Pak Luhut bisa ketemuan seperti ini,” tegas Puan.Pertemuan Puan dan Luhut kali ini menyita perhatian mengingat Partai Golkar telah mendeklarasikan dukungan kepada Prabowo Subianto sebagai bacapres. Sedangkan PDIP menunjuk Ganjar Pranowo.Mantan Menko PMK ini enggan merinci detail soal isu pertemuannya dengan Luhut. Puan memilih merahasiakan inti pembahasannya dengan jenderal TNI (HOR) purnawirawan itu.”Ada deh,” tutur cucu Bung Karno tersebut.Luhut bertemu dengan Puan, Sabtu (19/8) di Jakarta. Foto: Instagram/@puanmaharaniriNamun, Puan menekankan pentingnya mengusung Pemilu damai demi persatuan rakyat Indonesia. Ia mengingatkan, perbedaan pandangan dalam Pemilu merupakan hal yang wajar.”Tidak ada artinya kekuasaan bila rakyat terbelah menjadi kepingan-kepingan sosial dengan penuh dendam, saling benci dan saling dengki,” ungkap Puan.Menurutnya, demokrasi dan Pemilu merupakan alat yang bertujuan untuk menciptakan kesejahteraan, keadilan dan kemakmuran bagi rakyat Indonesia.”Bahwa rakyat sentosa lah tujuannya, bahwa rakyat bersatu hidup tentram lah tujuannya,” tutupnya.PDIP dan Golkar memang sudah berada di koalisi masing-masing. PDIP bersama PPP, Hanura, dan Perindo, mendukung Ganjar Pranowo sebagai capres.Sedangkan, Golkar bersama PAN, PKB, Gerindra, PBB, dan Partai Gelora, mendukung Prabowo sebagai capres.Golkar dan PDIP sudah sempat bertemu untuk membahas koalisi. Keduanya juga sudah membentuk tim teknis. Tapi, pada akhirnya kedua partai berjalan masing-masing.
