Profil 4 Bakal Calon Ketua Umum Golkar, Ada Nama Bahlil

12 March 2024, 2:35

TEMPO.CO, Jakarta – Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo mengatakan ada empat nama yang masuk daftar calon ketua umum (ketum) partai berlambang pohon beringin itu. Keempat nama tersebut adalah dirinya sendiri, Airlangga Hartarto, Bahlil Lahadalia, dan Agus Gumiwang Kartasasmita. “Setidaknya sudah empat (nama) santer suara yang muncul di permukaan akan bertarung di forum munas tahun ini. Ada Pak Airlangga, kemudian Pak Agus Gumiwang, ada Pak Bahlil, dan ada saya,” kata pria yang akrab disapa Bamsoet itu di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat, 8 Maret 2024, seperti dikutip dari Antara. Lantas, seperti apa profil singkat keempatnya?1. Airlangga HartartoAirlangga merupakan Ketua Umum Partai Golkar sejak 2017 sekaligus Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian periode 2019-2024 di Kabinet Indonesia Maju  Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Pria kelahiran Surabaya, Jawa Timur pada 1 Oktober 1962 itu adalah anak dari Menteri Perindustrian (Menperin) pada Kabinet Pembangunan IV dan V, Hartarto. Sebelum menjabat sebagai Menko Bidang Perekonomian, Airlangga beberapa kali menduduki posisi strategis, seperti Menperin dalam Kabinet Kerja (reshuffle jilid ke-2 2016-2019), Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Komisaris PT Sorini Corporation Tbk, Presiden Direktur PT Bisma Narendra, Presiden Komisaris PT Ciptadana Sekuritas, dan Presiden Komisaris PT Fajar Surya Wisesa Tbk. Adapun riwayat pendidikan Airlangga yakni Sarjana Teknik di Universitas Gadjah Mada (UGM), Advanced Management Program (AMP) Wharton School di University of Pennsylvania, Master of Business Administration (MBA) di Monash University, dan Master of Management Technology (MMT) di Melbourne Business School-University of Melbourne. 2. Bahlil LahadaliaSebelum menjadi Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia dikenal sebagai seorang pengusaha. Dia tercatat sebagai anggota Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) sejak 2003. Pada 2015, kariernya sebagai wirausaha semakin cemerlang setelah ditunjuk menjadi Ketua Hipmi periode 2015-2019. Dia juga terpilih menjadi pemimpin delegasi perdagangan bagi pengusaha muda ke Jepang pada 2016 dan ke Eropa pada 2018 (Hipmi-Europe Trade Mission 2018). Dia kini memiliki 10 perusahaan di bawah induk usaha PT Rifa Capital. Bahlil diketahui lulus dari Sekolah Tinggi Ekonomi Port Numbay Jayapura, Papua dan Universitas Cendrawasih untuk gelar masternya. Semasa duduk di bangku kuliah, dia aktif dalam kegiatan organisasi hingga mengantarkannya menjadi Bendahara Umum Pengurus Besar (PB) Himpunan Mahasiswa Islam (HMI). 3. Agus Gumiwang KartasasmitaAgus Gumiwang Kartasasmita lahir di Jakarta pada 3 Januari 1969. Dia adalah anak dari politikus Ginandjar Kartasasmita yang pernah menjabat sebagai Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) pertama periode 2004-2009. Iklan

Agus mengawali karier perpolitikannya di Partai Golkar sebagai Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (AMPI) periode 1994-1999. Hingga kini, dia menjadi Waketum Koordinator Bidang Perekonomian Partai Golkar. Agus saat ini juga menjabat sebagai Menperin periode 2019-2024. Sebelumnya, dia pernah mengemban tugas sebagai Menteri Sosial (Mensos) menggantikan Idrus Marham sejak 28 Agustus 2018 hingga 20 Oktober 2019, Anggota DPR periode 2009-2014, Komisaris PT Asiana Lintas Development (2012-sekarang), dan Presiden Direktur PT Agumar Eka (1994-1999). 4. Bambang SoesatyoBambang Soesatyo merupakan Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) sekaligus Waketum Partai Golkar. Pria kelahiran Jakarta pada 10 September 1962 itu juga sempat menjadi Ketua DPR RI (2018-2019) untuk menggantikan Setya Novanto yang terseret kasus korupsi Kartu Tanda Penduduk elektronik (e-KTP) dengan sisa jabatan 1 tahun 9 bulan. Sebelum berkarier sebagai politikus, Bamsoet lebih dahulu berprofesi sebagai pengusaha. Dia pernah menjadi Direktur Kodeco Timber (2007), Direktur Independen PT SIMA Tbk (2006), Direktur PT Suara Rakyat Membangun atau Suara Karya (2004), dan Komisaris PT Suara Irama Indah (1999). Bamsoet juga diketahui pernah bekerja sebagai jurnalis Harian Umum Prioritas (1985), Sekretaris Redaktur Majalah Vista (1987), Pemimpin Redaksi Majalah Info Bisnis (1991), dan Pemimpin Redaksi Harian Umum Suara Karya (2004).MELYNDA DWI PUSPITAPilihan Editor: Mahfud Md Ungkap Pertemuan dengan Megawati soal Hak Angket