Prabowo Jadi Presiden Terpilih, Begini Arah Investasi RI ke Depan

25 March 2024, 8:20

Jakarta, CNBC Indonesia – Pemerintahan Presiden Joko Widodo percaya diri, hasil pemilihan presiden (Pilpres) satu putaran yang telah diumumkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) berdampak baik bagi iklim investasi di dalam negeri.
Pilpres satu putaran ini ditetapkan KPU setelah pasangan calon presiden dan calon wakil presiden Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka meraup suara terbanyak melebihi 50%, yakni sebesar 58,58% atau setara dengan 96.214.691 suara sah.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, yang juga merupakan Ketua Dewan Pengarah Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Airlangga Hartarto bahkan mengklaim, tidak ada investor yang terpengaruh dinamika Pilpres di dalam negeri hingga kini.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Investasi tetap terus berjalan, seperti dalam berbagai pertemuan di luar negeri investor tetap menyatakan minat dan itu tidak terpengaruh dengan Pilpres” kata Airlangga saat ditemui di kantornya dikutip Senin (25/3/2024).

Sementara itu, sejumlah ekonom menilai pemilu satu putaran bagus untuk investasi. Investasi khususnya asing akan mulai kembali lancar setelah sempat tersendat oleh sikap wait and see menunggu hasil Pemilihan Presiden 2024.
“Kami memperkirakan bahwa pemilihan umum yang berlangsung satu putaran cenderung mengurangi ketidakpastian politik secara signifikan,” kata Kepala Ekonom Bank Permata, Josua Pardede, Jumat, (22/3/2024).
Meskipun terdapat gugatan hasil Pilpres dari kandidat lain, Kepala Ekonom Bank Permata itu meyakini bahwa proses transisi masih akan berjalan mulus, sehingga berimplikasi baik bagi arah investor dalam menentukan realisasi investasinya.

Ekonom Universitas Gadjah Mada Eddy Junarsin mengatakan pengumuman pemenang Pilpres telah mengakhiri ketidakpastian politik di Indonesia. Urusan dapur politik dalam negeri yang sudah beres tentu akan mempengaruhi keputusan yang diambil para investor.
Menurut dia, para investor masih menunggu indikator lainnya di tingkat global untuk masuk Indonesia. Salah satu indikator itu, kata dia, adalah keputusan The Fed untuk akhirnya menurunkan tingkat suku bunga yang diperkirakan akan dilakukan pada paruh kedua tahun ini.
“Jadi tidak hanya faktor internal, oh itu secara politik sudah beres, kepastiannya sudah terpilih,” ujar Eddy.
“Tapi dengan kepastian yang lebih tinggi mungkin di paruh kedua habis Mei, barangkali ada aliran yang lebih besar akan masuk lagi,” katanya.

[Gambas:Video CNBC]

Artikel Selanjutnya

Soal Kemiskinan, Janji Anies-Ganjar-Prabowo Masuk Akal?

(haa/haa)

Partai

Institusi

K / L

BUMN

NGO

Organisasi

Perusahaan

Kab/Kota

Provinsi

Negara

Topik

Kasus

Agama

Brand

Club Sports

Event

Grup Musik

Hewan

Tanaman

Produk

Statement

Fasum

Transportasi