Posisi Terhormat Disiapkan PAN Jika Wiranto Bergabung, Ini profil Eks Ketua Umum Hanura

22 March 2023, 8:55

TEMPO.CO, Jakarta – Purnawirawan Panglima TNI dan juga mantan Ketua Umum Partai Hanura Wiranto disebut bakal bergabung dengan Partai Amanat Nasional (PAN). Ketua DPP PAN, Sarifuddin Sudding mengatakan telah menyiapkan jabatan strategis menyusul kabar kapan Wiranto bergabung ke partai tersebut.Sebelumnya, Sekjen PAN, Eddy Soeparno sempat mengatakan Wiranto akan mendapatkan jabatan terhormat saat bergabung di PAN.”Saya tidak mau berandai-andai, tetapi seorang tokoh sekaliber beliau, itu akan menempati posisi yang sangat terhormat (di PAN),” ujar Eddy pada Jumat, 17 Februari 2023.Wiranto  tidak membantah maupun membenarkan kabar bahwa dirinya bergabung ke Partai Amanat Nasional (PAN). Wiranto menyebut kabar tersebut hanya sekedar isu yang beredar. “Kan isu, masa saya jawabin isu?” kata eks Panglima TNI ini saat ditemui usai sidang kabinet di Istana Negara, Jakarta, Kamis, 2 Maret 2023.Namun, Wiranto tak menjawab tegas ketika dikonfirmasi apakah artinya dia membantah isu tersebut. “Bukan, tunggu saja,” ujarnya.Profil WirantoJenderal TNI (Purn.) Dr H. Wiranto, S.H, S.IP, M.M., merupakan salah satu tokoh militer dan politikus berpengaruh di Indonesia. Lahir di Yogyakarta, pada 4 April 1947, Wiranto adalah lulusan Akademi Militer Nasional 1968. Di era kepemimpinan Presiden Joko Widodo, ia dipercaya sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Republik Indonesia, kemudian terpilih sebagai Ketua sekaligus Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres).Mengutip dari laman disjarah-tniad.mil.id Wiranto merupakan anak ketujuh dari sepuluh bersaudara dari pasangan RS Wirowijoto dan Suwarsijah. Ayahnya, adalah seorang guru sekolah dasar dan ibunya adalah seorang ibu rumah tangga. Saat usianya menginjak satu bulan, orang tuanya memboyong Wiranto ke Surakarta karena serangan Belanda di Kota Yogyakarta. Wiranto menyelesaikan pendidikan Sekolah Rakyat hingga pendidikan menengah atas di Surakarta.Wiranto melanjutkan pendidikan militernya di Akademi Militer Nasional. Kemudian ia meneruskan pendidikan di Sekolah Staf dan Komando TNI AD pada 1984. Wiranto juga mengenyam pendidikan di Universitas Terbuka, Jurusan Administrasi Negara (1995) dan Lemhamnas RI (1995). Satu tahun berikutnya, Wiranto menempuh pendidikan di Perguruan Tinggi Pengetahuan Hukum Militer (1996). Wiranto juga pernah bersekolah di STIE IPWIJA, Magister Manajemen (2006). Pada 2013 ia menyelesaikan pendidikan Doktornya di Universitas Negeri Jakarta.Melansir dari polkam.go.id karier Wiranto mulai menanjak sejak ditunjuk sebagai Ajudan Presiden (1989-1993). Setelah itu, Wiranto beberapa kali menduduki jabatan seperti Kepala Staf Kodam Jayakarta (1993), Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Kasad) (1997), hingga Panglima Tentara Nasional Indonesia  (1999).Wiranto meluaskan pengalamannya dengan terjun ke dalam jabatan pemerintahan. Ia dipercayakan menjadi Menteri Pertahanan dan Keamanan pada Kabinet Reformasi Pembangunan BJ Habibie. Wiranto juga menduduki posisi Menteri Koordinator Politik dan keamanan masa pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.Wiranto kemudian juga aktif di organisasi politik. Pada 1998, Wiranto merupakan Anggota Dewan Pembina Partai Golongan Karya. Sebelumnya, Wiranto pernah dipercaya menjadi Ketua Panitia Ad Hoc II Badan Pekerja MPR. Ia ditugaskan menyusun berbagai Ketetapan MPR-RI non GBHN yang sangat dibutuhkan saat itu.Mengutip publikasi “Purnawirawan Dan Politik Studi Atas Keterlibatan Purnawirawan Tni Dalam Pemerintahan Joko Widodo” Wiranto juga pernah mencalonkan diri sebagai presiden Indonesia pada Pemilu 2004 dan wakil presiden 2009. Kemudian memperjuangkan ide dan gagasan politiknya dengan mendeklarasikan Partai Hati Nurani Rakyat.Pada 2016, Wiranto menjabat sebagai Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan atau Menkopolhukam menggantikan Luhut Binsar Pandjaitan. Belakangan ia jarang tampil di depan publik sejak peristiwa penusukan Wiranto di Pandeglang, Banten, pada 10 Oktober 2019.Pilihan Editor: Kabar Wiranto ke PAN, Zulhas: Nanti Pada SaatnyaIkuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.