PKS Buka Opsi Koalisi dengan PDIP atau Kubu Gibran di Pilkada Solo

15 March 2024, 19:34

Solo, CNN Indonesia — Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menargetkan salah satu kadernya menjadi peserta Pemilihan Wali Kota (Pilwalkot) Solo 2024. Mereka membuka pintu koalisi dengan semua pihak untuk mengikuti Pilkada serentak yang digelar November mendatang.
Ketua DPD PKS Kota Solo, Daryono mengatakan partainya telah menyiapkan tiga nama akan diusung PKS di Pemilihan Wali Kota yang akan datang.
“Pak Sugeng Riyanto, saya sendiri, sama Mas Abdul Kadir Audah,” kata Daryono, Jumat (15/3).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ketiga nama itu merupakan adalah pengurus DPD PKS Kota Solo. Tekad PKS mengusung kadernya di Pilkada Solo tak lepas dari perolehan suara Pileg tingkat DPRD Kota di Pemilu 2024.

PKS berhasil mengamankan tujuh kursi DPRD Solo. Dengan perolehan tersebut, PKS menempati peringkat dua dalam Pileg tingkat DPRD Kota.
“Kita tujuh kursi masak nggak siap calon ya nggak patut. Minimal wakil, atau kalau bisa malah wali kota,” kata Daryono.
Meski demikian, perolehan suara PKS belum memenuhi syarat untuk mengusung pasangan calon wali kota dan wakil walikota di Pilkada Solo. Setidaknya dibutuhkan sembilan kursi DPRD Kota Solo.
Daryono mengakui pihaknya terus menjajaki peluang koalisi dengan berbagai pihak.
“Kita membuka peluang seluas-luasnya. Bisa dengan PDIP, bisa dengan kelompoknya Mas Gibran. Kita kan baru menjalin komunikasi,” katanya.

Pada Pemilu 2024, PKS berada di Koalisi Perubahan bersama PKB dan Nasdem mengusung Paslon nomor urut 1 Anies Baswedan – Muhaimin Iskandar.
Sementara PDIP bersama PPP mengusung Paslon nomor urut 3 Ganjar Pranowo – Mahfud MD. Partai-partai lain yaitu Gerindra, Golkar, PAN, Demokrat, hingga partai-partai non-parlemen seperti PSI, Gelora, Garuda, dan Prima mengusung paslon nomor urut 2 Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka.
Daryono menegaskan bahwa komposisi koalisi yang sudah terbentuk di Pilpres 2024 tersebut tidak terlalu mempengaruhi pembentukan koalisi di level pilkada. Bongkar pasang koalisi di tingkat daerah sudah biasa terjadi dalam pilkada-pilkada yang lalu.
“Kebijakan di pusat tidak otomatis linier ke daerah. Dan itu sudah biasa terjadi di pilkada-pilkada sebelumnya,” kata Daryono.
Meski demikian, Daryono menegaskan PKS juga tetap membuka peluang untuk membentuk poros baru di Pilkada Solo. Hal itu dapat terjadi jika PKS tidak menemukan kesepakatan dengan partai-partai dari kubu Gibran maupun PDIP.
“Misalnya PDIP nggak mau, kubu Mas Gibran juga nggak mau. Ya sudah, kita buat poros baru. Itu kalau ada teman yang mau diajak berkoalisi,” katanya.

(syd/bmw)

[Gambas:Video CNN]