Perangkat Ajar Kesehatan Kini Telah Masuk Kurikulum Merdeka, Ini Tujuannya

8 December 2023, 0:04

TEMPO.CO, Jakarta – Perangkat Ajar Kesehatan kini sudah resmi masuk dalam Kurikulum Merdeka. Hal tersebut ditandai dengan penandatanganan kerja sana antara Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) bersama Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan Kementerian Agama (Kemenag).Dengan peluncuran ini, Sekretaris Jenderal Kemendikbudristek Suharti mengatakan guru bidang kesehatan dapat memanfaatkan Platform Merdeka Mengajar (PMM) yang telah diluncurkan oleh Kemendikbudristek. Melalui platform ini, para guru dapat memasukkan materi-materi kesehatan yang nantinya dapat dipelajari oleh guru lainnya dan bisa berbagi pengalaman praktik baik yang dilakukan oleh para guru. “Tentunya materi-materi yang disusun oleh guru ini dikurasi oleh Kemenkes untuk nantinya bisa disebarluaskan ke guru-guru lain di seluruh Indonesia,” kata Suharti dikutip dari laman Kemendikbud, Kamis, 7 Desember 2023.Perangkat ajar dalam Kurikulum Merdeka merupakan berbagai bahan ajar yang digunakan oleh pendidik dalam upaya mencapai Profil Pelajar Pancasila dan Capaian Pembelajaran (CP). Perangkat ajar meliputi modul ajar, buku teks pelajaran, video pembelajaran serta bentuk lainnya.Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan Maria Endang Sumiwi mengatakan perangkat ajar kesehatan itu terdiri atas 22 topik perilaku sehat untuk dilakukan oleh anak usia sekolah. Seluruh topik tersebut berfokus pada perilaku terkait gizi, sanitasi, kesehatan jiwa, kesehatan reproduksi, imunisasi, aktivitas fisik, pemeriksaan kesehatan, kepatuhan pengobatan hingga kesiapsiagaan bencana.”Melalui 22 topik tersebut diharapkan ada kompetensi yang dimiliki peserta didik tentang kesehatan tersebut di setiap fase dan jenjang pendidikan,” kata Maria.Pengembangan perangkat ajar kesehatan tersebut juga melibatkan praktisi kesehatan dan pendidikan, organisasi profesi seperti Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI), dan Persatuan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia (PDSKJI) sejak akhir tahun 2022.Iklan

Saat peluncuran, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan peluncuran ini dimaksudkan untuk memastikan generasi muda Indonesia bisa sehat dan pintar sebagai upaya mencapai Indonesia Emas 2045. “Orang yang sehat itu bisa dicapai kalau dari kecil sudah dididik, sudah mengerti, sudah berprilaku bagaimana caranya agar hidup sehat. Artinya kita perlu bangunkan kembali metode pendidikan bagaimana cara hidup sehat di jenjang pendidikan, mulai dari PAUD hingga SMA sederajat,” kata dia.Sementara itu, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengatakan peluncuran perangkat ajar kesehatan ini merupakan upaya yang baik terutama untuk menyongsong bonus demografi ke depan. “Masa depan bangsa ini ada di tangan anak-anak muda yang sehat dan pintar,” ujarnya.Saat ini, sebanyak 19 perangkat ajar kesehatan telah diunggah di platform Merdeka Mengajar, 27 perangkat ajar kesehatan dalam proses kurasi, 11 perangkat ajar kesehatan siap diusulkan untuk kurasi, dan 94 perangkat dalam proses pengembangan dan finalisasi. Perangkat ajar yang paling banyak diunduh oleh guru per November 2023 adalah ‘komik hore’ yang berisi edukasi untuk penyakit TBC (tuberkulosis), “Faktor Obesitas pada Anak” dan “Komik Makan Gizi Seimbang”.Perangkat tersebut telah diuji coba pada peserta didik serta uji coba pedoman integrasi perangkat ajar kesehatan dalam Kurikulum Merdeka kepada guru dan tenaga kependidikan serta petugas puskesmas di tujuh provinsi yaitu Banten, Jawa Barat, Yogyakarta, Sumatera Barat, Sumatera Utara, Kalimantan Utara dan Sulawesi Selatan.Melalui PMM, Suharti mengatakan Kemendikbudristek berkomitmen akan mendiseminasikan perangkat ajar kesehatan kepada guru dan peserta didik. “Kita pastikan, perangkat ajar kesehatan ini bisa dikuasai oleh semua guru dan para siswa agar semuanya sehat untuk Indonesia Maju,” kata dia.Pilihan Editor: Tahun Terakhir Menjabat, Nadiem Makarim Yakin Gerakan Merdeka Belajar Terus Berlanjut