Netanyahu Usir Warga Gaza di Rafah, Janji Segera Tembak Serangan Darat

18 March 2024, 6:05

Jakarta, CNBC Indonesia – Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memberi isyarat akan segera “mengusir” warga Gaza di Rafah. Ini terkait operasi militer yang akan segera diluncurkan di wilayah itu dengan klaim menghancurkan kelompok Hamaz.Rafah sendiri kini menjadi benteng terakhir 1,5 juta warga Gaza yang mencari perlindungan. Mereka menjadi pengungsi akibat perang di Gaza di mana Israel melancarkan serangan sejak Oktober dan tak kunjung berhenti hingga kini.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Tujuan kami dalam melenyapkan batalion teroris yang tersisa di Rafah sejalan dengan memungkinkan penduduk sipil meninggalkan Rafah,” kata Netanyahu pada konferensi pers di sela-sela kunjungan Kanselir Jerman Olaf Scholz, dikutip AFP, Senin (18/3/2028).”Ini bukan sesuatu yang akan kami lakukan sambil menjaga populasi tetap di tempatnya,” katanya lagi.Israel memang berulang kali mengancam serangan darat di Rafah. Netanyahu mengatakan tekanan internasional tak akan menghentikan negerinya mewujudkan semua tujuan perang.”Kami juga akan beroperasi di Rafah,” katanya dimuat laman yang sama, saat rapat kabinet sebelum bertemu dengan Scholz.Di sisi lain, Scholz mengatakan ke wartawan Jerman bahwa tindakan itu akan mengakibatkan lebih banyak korban jiwa. Menurutnya langkah Netanyahi akan membuat damai di wilayah tersebut menjadi sulit.Ketua Organisasi Kesehatan Dunia PBB, WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus juga mendesak operasi militer tak dilakukan. Ia mengingatkan ini penting “atas nama kemanusiaan”.Perlu diketahui, Netanyahu memimpin koalisi partai-partai keagamaan dan ultra-nasionalis. Kegagalannya membawa pulang para sandera yang ditahan Hamas menyebabkan meningkatnya protes di negaranya serta seruan dalam negeri untuk mengadakan pemilihan umum lebih awal.Hamas sebelumnya menyandera sekitar 250 orang saat melakukan serangan 7 Oktober ke Israel. Hamas berdalih membalas penyerbuan Israel ke Majidil Aqsa awal 2023 dan penjajahan Israel.Hal tersebut dibalas Netanyahu dengan pemboman tanpa henti dan serangan darat yang yang telah menewaskan sedikitnya 31.645 orang di Gaza. Kebanyakan dari mereka adalah wanita dan anak-anak.Saat ini, utusan internasional berencana segera bertemu di Qatar untuk menghidupkan kembali perundingan yang terhenti mengenai gencatan senjata dan kesepakatan pembebasan sandera.Menurut pejabat terkait, sebuah proposal Hamas menyerukan penarikan Israel dari “semua kota dan daerah berpenduduk” di Gaza selama gencatan senjata enam minggu dan untuk lebih banyak bantuan kemanusiaan.Netanyahu sendiri telah mendapat kecaman dari PBB dan menentang Amerika Serikat (AS) dengan menolak seruan pembentukan negara Palestina.Ia terus menerus mengatakan tidak akan menerima perjanjian perdamaian yang melemahkan Israel dan membuatnya tidak mampu mempertahankan diri terhadap negara-negara tetangga yang bermusuhan.

[Gambas:Video CNBC]

Artikel Selanjutnya

Gaza Membara Lagi, Netanyahu Memang Tak Niat Damai dari Awal

(sef/sef)

Partai

Institusi

K / L

BUMN

NGO

Organisasi

Perusahaan

Kab/Kota

Provinsi

Topik

Kasus

Agama

Brand

Club Sports

Event

Grup Musik

Hewan

Tanaman

Produk

Statement

Fasum

Transportasi