Menkeu AS Janet Yellen Blak-blakan Soal Resesi AS & Donald Trump

28 January 2024, 15:45

Jakarta, CNBC Indonesia – Menteri Keuangan Amerika Serikat Janet Yellen mengungkapkan dirinya tidak melihat potensi resesi tahun ini, seiring dengan optimisme konsumen terhadap keuangan mereka. Amerika Serikat (AS) akan menghadapi Pemilu pada tahun ini.
“Saya pikir 2024 akan menjadi tahun ekonomi yang sangat baik. Meski begitu, selalu ada risiko,” kata Yellen dikutip dari wawancara beresama ABC News, kamis (25/1/2024).
Menurut Yellen, konsumen dan rumah tangga merasa cukup percaya diri dengan situasi keuangan pribadi mereka dan prospek ekonomi untuk membelanjakan uang dengan cara yang menciptakan lapangan kerja, menciptakan pertumbuhan dan memberi mereka pendapatan untuk terus melakukan hal tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Jadi, saya tidak melihat alasan mengapa hal itu tidak bisa dilanjutkan.”

Komentar Yellen ini muncul setelah laporan PDB baru yang menunjukkan tahun pertumbuhan ekonomi yang luar biasa buat AS. Hal ini bertentangan dengan ekspektasi para ekonom mengenai resesi. Perkembangan ini diharapkan oleh pemerintahan Biden dapat digunakan untuk mengubah perasaan pesimistis para pemilih terhadap perekonomian di masa depan.
“Survei terbaru menunjukkan bahwa gambaran tersebut berubah. Kami telah melihat peningkatan besar-besaran, perbaikan dalam sentimen konsumen,” kata Yellen, merujuk pada indeks sentimen konsumen yang diawasi ketat dari University of Michigan yang mencapai level tertinggi bulan ini sejak Juli 2021.
Ingin memanfaatkan optimisme ekonomi, Yellen dan Presiden Joe Biden mengunjungi Midwest pada minggu ini. Dalam pidato besarnya di Chicago, Yellen menyoroti keberhasilan kebijakan pemerintah di bidang infrastruktur, manufaktur, dan energi bersih. Sementara itu, hanya beberapa jam dari perjalanan, presiden mengunjungi proyek pembangunan jembatan baru yang didanai oleh undang-undangnya di negara bagian utama Wisconsin.
Yellen, yang biasanya bukan orang yang suka ikut campur dalam pertikaian politik, ikut melontarkan serangan langsung terhadap mantan Presiden Donald Trump, calon dari Partai Republik yang diperkirakan akan menjadi lawan Biden.

Ketika ditanya tentang komentar baru-baru ini dari CEO JP Morgan Jamie Dimon yang menunjukkan bahwa dunia usaha mungkin akan menyambut kembali Trump atas kebijakan ekonominya, Yellen mengatakan dengan blak-blakan bahwa Trump mungkin telah membantu perusahaan-perusahaan besar, namun dia tidak melakukan apa pun untuk kelas menengah.
“Perusahaan-perusahaan kaya melakukannya dengan sangat baik. Mereka melihat tarif pajak mereka turun dari 35% menjadi 21%. Dan itu adalah keuntungan yang mereka nikmati,” kata Yellen. Dalam hal ini, Yellen tentu menyerang Trump karena undang-undang pemotongan pajaknya yang khas.
“Hal ini menghasilkan defisit tambahan sebesar US$2 triliun dan tidak memberikan dampak apa pun bagi kelas menengah yang sedang berjuang,” katanya.
Sebaliknya, dia memuji keberhasilan investasi pemerintahan Biden yang membawa negara itu kembali dari ambang kesulitan ekonomi pascapandemi. Dia menyebut kondisi ini sebagai pemulihan paling adil yang pernah tercatat.
Namun Yellen mengakui pemerintahan Biden masih memiliki banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk mencapai tujuannya meningkatkan jumlah kelas menengah, mengingat tingginya biaya perawatan anak, makanan, dan perumahan.
“Sewa apartemen, makanan mungkin 20% lebih tinggi dibandingkan sebelum pandemi. Dan menurut saya itu adalah sesuatu yang mempengaruhi sentimen,” katanya.
“Tetapi apa yang terjadi selama lebih dari satu tahun ini, dan saya perkirakan hal ini akan terus berlanjut, adalah kenaikan upah lebih cepat dibandingkan kenaikan harga. Kenaikan harga kini hampir menjadi normal dan upah terus meningkat. situasi membaik,” ungkap Yellen.

Dia juga memberikan perbedaan kontras yang tajam antara generasinya dan generasi saat ini. Dia mengakui bahwa impian orang Amerika sekarang lebih sulit untuk dicapai.
Dalam jajak pendapat ABC News/Ipsos baru-baru ini, hanya 27% responden yang mengatakan impian Amerika masih bertahan, turun tajam dari 50% ketika pertanyaan tersebut pertama kali diajukan pada tahun 2010.
“Saat saya tumbuh dewasa, 80 atau 90% orang di generasi saya memiliki prestasi yang lebih baik dibandingkan orang tua mereka. Dan angka tersebut telah menurun secara signifikan. Dan itulah impian Amerika,” kata Yellen.
“Ada beberapa wilayah di negara ini yang belum melihat banyak kemajuan ekonomi,” katanya. “Itu adalah sesuatu yang harus diubah agar impian Amerika tetap hidup dan sehat.”

[Gambas:Video CNBC]

Artikel Selanjutnya

Alert! AS Mau Kirim Peluru Uranium ke Ukraina, Putin Tamat?

(haa/haa)

Partai

Institusi

K / L

BUMN

NGO

Organisasi

Perusahaan

Kab/Kota

Provinsi

Topik

Kasus

Agama

Brand

Club Sports

Event

Grup Musik

Hewan

Tanaman

Produk

Statement

Fasum

Transportasi