Medan Tempur Anies vs Prabowo

7 February 2024, 9:42

Jakarta, CNN IndonesiaDKI Jakarta dianggap menjadi medan pertarungan para pasangan capres-cawapres dalam mendulang suara di Pilpres 2024. Secara nasional, Jakarta berada di posisi keenam dengan jumlah pemilih 8.252.897 jiwa.
Para capres-cawapres tentu ingin memaksimalkan perolehan suara di Ibu Kota untuk mengunci kemenangan, meskipun jumlah pemilihnya jauh di bawah tiga provinsi lain di Pulau Jawa.
Hal ini bisa terlihat dari agenda kampanye para capres-cawapres yang menggelar kampanye akbar di Jakarta. Seperti Ganjar Pranowo-Mahfud menggelar ‘Konser Metal’ di Stadion Utama GBK.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kemudian pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming juga akan menggelar kampanye akbar di GBK pada 10 Februari nanti. Begitu juga pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar yang membuat acara di Jakarta International Stadion (JIS).

Pengamat Politik dari Indonesia Public Institute (IPI) Karyono Wibowo menyebutDKI Jakarta menjadi prioritas kedua setelah Jawa Barat, Jawa Timur, dan Jawa Tengah.
Tiga wilayah itu menguasai 50 persen lebih total suara nasional. Jawa Barat memiliki35.714.901 pemilih, Jawa Timur31.402.242 pemilih, sedangkan Jawa Tengah28.289.413 pemilih.
“Tetap (DKI Jakarta) itu menjadi target (mendulang suara), tetapi prioritas kedua,” kata Karyono saat dihubungi CNNIndonesia.com, Selasa (6/2).
Meski hanya memiliki sekitar 8,2 juta pemilih, Karyono menyebut Jakarta tetap punya kelebihan tersendiri. Ini terkait dengan gengsi politik para paslon jika berhasil memenangkan suara di Jakarta.
“Karena DKI Jakarta itu menjadi pusat pemerintahan, kemudian pusat ekonomi, sebagai epicentrum politik nasional, tetap menarik karena ada gengsi politik di situ. Kalau menang di Jakarta punya impact secara psikologis,” ujarnya.
Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah menyebut Jakarta tak terlalu diperhatikan oleh ketiga paslon yang bertarung dalam Pilpres 2024 karena jumlah pemilihnya tidak masuk dalam tiga besar suara nasional.
“Kenapa DKI Jakarta kurang diperhatikan tentu adalah dari sisi jumlah, kenapa karena dia tidak masuk dalam populasi yang cukup besar,” ujarnya.
Dibanding harus bertarung mendulang suara di Ibu Kota, kata Dedi, para paslon lebih memilih berjuang merebut pemilih di Jawa Barat, Jawa Timur, dan Jawa Tengah.

Menurutnya, Jawa Tengah kini yang paling diperebutkan oleh para capres-cawapres. Dedi menyebut Jawa Tengah menjadi penentu karena selama ini selalu dikuasai PDIP yang mengusung Ganjar-Mahfud.
“Jateng dianggap sebagai penentu karena Jabar dan Jatim itu oleh partai-partai lain sudah mendapat porsi kira-kira begitu, hanya tinggal Jateng saja yang per 2019 juga masih didominasi PDIP,” ujarnya.

Pertarungan Anies vs Prabowo di Jakarta berlanjut ke halaman berikutnya…

Partai

Institusi

K / L

BUMN

NGO

Organisasi

Perusahaan

Kab/Kota

Negara

Topik

Kasus

Agama

Brand

Club Sports

Event

Grup Musik

Hewan

Tanaman

Produk

Statement

Fasum

Transportasi