Makna Satu Kata Ganjar, Anies, Prabowo Mengawali Genderang Pilpres

14 July 2023, 10:34

Jakarta, CNN Indonesia — Tiga bakal calon presiden yakni Ganjar Pranowo, Anies Baswedan dan Prabowo Subianto menggaungkan narasi positif terhadap satu sama lain meski diprediksi bakal bertarung di Pilpres 2024 mendatang.
Momen itu terjadi saat mereka diundang ke Rapat Kerja Nasional (Rakernas) XVI Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) di Makassar, Kamis (13/7).
Baik Ganjar, Anies maupun Prabowo sama-sama menebar sapaan hangat di hadapan wali kota seluruh Indonesia. Menurut pengamat politik, hal itu sangat baik bagi para calon pemimpin Indonesia berikutnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno melihat ketiga calon menunjukkan kedekatan dan keakraban walaupun tak berada satu panggung di waktu bersamaan.
“Ketiganya ingin menunjukkan sikap kenegarawanan yang sejuk. Meski saling bersaing tapi saling berteman hangat,” Adi kepada CNNIndonesia.com, Kamis malam (13/7).
Dalam acara itu, Ganjar sempat diminta mengucapkan satu kata untuk menggambarkan Anies dan Prabowo. Anies dan Prabowo juga diminta hal yang sama.
Jawaban mereka, kata Adi, menggambarkan sikap negarawan sehingga patut ditiru oleh para pendukungnya masing-masing. Jangan sampai para pendukung capres menganggap Pilpres 2024 sebagai perang yang bernuansa negatif.
“Menariknya itu Anies Prabowo dan Ganjar ini kan saling puji satu sama yang lain gitu ya. Dan ini tentu menjadi satu kabar yang baik. Karena tiga nama ini satu sama yang lainnya memang tidak saling menjelek-jelekkan. Semoga para pendukungnya juga mengikuti,” ucap Adi.

Pengamat politik dari Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Zaki Mubarak juga beranggapan serupa. Dia mengatakan sikap ketiga bakal calon presiden patut diapresiasi.
Merujuk dari gestur Ganjar, Anies dan Prabowo, Zaki menganggap Pilpres 2024 telah melalui awal yang baik karena tidak ada yang menebar benih pertengkaran di antara mereka.
Tinggal relawan dan pendukung masing-masing capres yang harus menjaga situasi agar persaingan tidak diwarnai benih perseteruan yang berujung konflik.
“Beda pendapat beda pilihan, beda visi, jangan sampai merusak demokrasi. Jadi ini modal bagus, starting point untuk kompetisi secara bersahabat dan bermartabat,” kata Zaki saat dihubungi CNNIndonesia.com.

Sementara itu, Direktur Eksekutif Kajian Politik Nasional (KPN) Adib Miftahul menganggap tiga bakal calon presiden bersikap demikian karena tengah membangun citra positif di mata publik.
Menurutnya, sikap ramah kepada pesaing bisa dicitrakan positif oleh masyarakat. Oleh karena itu, baik Ganjar, Anies maupun Prabowo tidak menyerang satu sama lain.
“Dalam rangka membangun citra positif bagi mereka. Karena ketiga sudah mulai ‘jualan’ ke publik. Untuk merebut simpati publik membuat citra yang baik. Lewat melempar pujian, sebutan,” kata Adib kepada CNNIndonesia.com.
Dia juga menganggap sikap ramah di depan panggung dan belakang panggung kerap kali berbeda. Adib menilai itu cuma drama agar terlihat manis.
“Panggung depan membangun citra. Panggung belakang berkontestasi, tetapi tidak punya jurus menyelesaikan seandainya terjadi bagaimana menghadapi polarisasi, pembelahan di antara para pendukung mereka masing-masing,” jelas Adib.
Ganjar-Prabowo puji Jokowi, Anies cari pasar lain
Dalam diskusi panel di acara Rakernas APEKSI, Ganjar dan Prabowo terlihat memiliki kesamaan yakni kerap kali memuji Presiden Joko Widodo.
Selain itu, mereka juga menyatakan bakal melanjutkan program yang dilakukan pemerintah saat ini.

Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno menganggap wajar jika Ganjar dan Prabowo memuji Jokowi dalam momen tersebut. Ia menyebut keduanya memang berlomba-lomba mendapat dukungan dari Jokowi.
Sementara itu, Adi menilai Anies-yang membawa narasi perubahan-memberikan warna yang berbeda dan berseberangan dengan pesaing politiknya.
Pengamat politik dari Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Zaki Mubarak punya pendapat berbeda. Dia melihat Ganjar cenderung netral karena ada pujian tapi juga ada kritikan kepada pemerintah saat ini.
Sementara Prabowo terus menarasikan kisah sukses kebijakan-kebijakan Jokowi, baik infrastruktur, energi, hilirisasi dan sebagainya.
“Pendeknya, Anies tampil sebagai pengkritik keras, Ganjar lebih moderat, dan Prabowo tampil mengafirmasi atau mendukung penuh kebijakan-kebijakan Jokowi,” tutur Zaki.
Pengamat Politik dari Universitas Padjadjaran Kunto Adi Wibowo melihat Anies memang sengaja bersikap demikian. Pasalnya, Anies tahu Ganjar dan Prabowo bakal seirama dengan pemerintah saat ini.
Oleh karena itu, Anies mencari pasar yang berseberangan dengan pemerintahan Jokowi sekarang.
“Anies justru mencari pasar yang sebelahnya. Karena pasti ada kan yang enggak puas dengan Jokowi, walaupun hasil surveinya kelihatan puas-puas saja,” kata Kunto kepada CNNIndonesia.com.

(pop/bmw)

[Gambas:Video CNN]