Makna Hari Nyepi, Salah Satunya untuk Melepas Sifat Serakah

11 March 2024, 15:58

TEMPO.CO, Jakarta – Nyepi merupakan momen sakral bagi umat Hindu, di mana mereka merayakan pergantian tahun saka dengan memohon kepada Tuhan untuk mensucikan manusia dan alam semesta. Lalu, apa makna Hari Nyepi?Makna dari Hari Raya Nyepi sangatlah dalam bagi umat Hindu. Selain menjadi waktu untuk merenung dan memohon ampunan, Nyepi juga mengajarkan kesadaran akan motivasi spiritual serta pentingnya menjaga keseimbangan alam.Pada tahun ini, Hari Raya Nyepi jatuh pada tanggal 11 Maret 2024 dan seperti tahun-tahun sebelumnya, perayaan ini berlangsung selama 24 jam penuh. Selama masa Nyepi, umat Hindu di Bali mematuhi sejumlah pantangan, salah satunya adalah larangan beraktivitas di luar rumah.Nah, artikel ini akan menelusuri lebih dalam makna dan berbagai aturan yang mengiringi Hari Raya Nyepi. Simak informasinya di sini. Makna Hari NyepiHari Raya Nyepi tentunya memiliki makna yang mendalam bagi Umat Hindu, diantaranya:1. Sebagai Motivasi Spiritual Umat HinduKetika memperingati Hari Raya Nyepi, umat Hindu di Bali berusaha untuk mengendalikan diri dengan tidak keluar rumah, tidak melakukan pekerjaan, menjauhi api, dan menahan diri dari ucapan-ucapan tertentu. Semua ini dilakukan dalam rangka mematuhi Catur Brata Penyepian atau pantangan yang wajib dipatuhi selama Hari Raya Nyepi.Tujuan dari pengendalian diri ini agar umat Hindu dapat menyerap diri sepenuhnya dalam refleksi diri, meditasi, dan sebagai kesempatan untuk mendekatkan diri kepada Tuhan serta menemukan kedamaian dalam batin mereka.Perayaan Hari Raya Nyepi menjadi momen yang sangat penting bagi umat Hindu, karena melalui kesunyian dan kesucian yang mereka ciptakan, mereka menyambut pergantian tahun baru saka dengan penuh kekhusyukan. Dalam suasana suci, sepi, dan sunyi, umat Hindu dapat melakukan introspeksi secara mendalam mengenai tindakan baik dan buruk dalam hidup mereka, yang dikenal sebagai Subha Asubha Karma. Selanjutnya, melalui perayaan ini juga mereka bertekad untuk menjalani kehidupan yang berkualitas dengan prinsip-prinsip Satyam Siwam Sundaram, yaitu kejujuran, kesucian, dan keharmonisan.2. Untuk Melepas Sifat SerakahMakna lainnya dari perayaan Hari Raya Nyepi adalah sebagai upaya untuk melepaskan diri dari sifat serakah dan mengendalikan hawa nafsu. Hal ini terlihat dalam pelaksanaan Mulat Sarira Anyekung Jnana Sudha Nirmala, di mana umat Hindu berusaha untuk mengekang nafsu dan pikiran mereka guna mencapai tingkat spiritual yang lebih tinggi. Iklan

Mereka menyadari bahwa keinginan dan pikiran yang tidak terkendali dapat menghambat berbagai aktivitas kehidupan, terutama dalam konteks moral dan etika.Selain itu, perayaan ini juga memiliki relevansi dengan tuntutan untuk melestarikan alam. Salah satu tradisi dalam Hari Raya Nyepi meliputi kegiatan upacara yang dijadikan sebagai panduan bagi kehidupan saat ini dan masa depan. Tradisi ini memiliki makna mengembalikan atau membayar, karena manusia selalu mengambil sumber daya dari alam.Aturan Saat Hari NyepiKetika Hari Raya Nyepi tiba, suasana menjadi sangat sunyi, khususnya di Bali. Tidak ada kegiatan seperti biasanya karena umat Hindu menjalankan puasa Nyepi atau penerapan Catur Brata Penyepian yang terdiri dari:1. Amati GeniPertama ada Amati Geni, yang mengharuskan mereka untuk tidak menggunakan atau menyalakan api serta menahan diri dari dorongan nafsu.2. Amati LelunganSelanjutnya, Amati Lelungan yang menginstruksikan untuk tidak melakukan perjalanan, melainkan fokus pada introspeksi diri.3. Amati LelanguanKemudian, Amati Lelanguan mendorong untuk tidak mencari kesenangan atau hiburan, tetapi memusatkan pikiran pada Ida Sanghyang Widhi. Brata ini berlangsung mulai dari saat fajar menyingsing hingga fajar kembali menyingsing keesokan harinya atau selama 24 jam penuh.4. Amati KaryaTerakhir, Amati Karya mengarahkan untuk tidak melakukan pekerjaan fisik, tetapi untuk meningkatkan aktivitas spiritual dan penyucian diri.Demikian informasi mengenai makna serta aturan atau pantangan yang wajib dipatuhi selama Hari Raya Nyepi. Dengan menerapkan semua aturan ini, Hari Raya Nyepi menjadi momen yang sangat penting dan tepat untuk merenungkan kembali esensi kehidupan manusia.GHEA CANTIKA NOORSYARIFAPilihan Editor: Nyepi Di Candi Prambanan, Polisi Berkuda Patroli dan Tiga Akses Masuk Dijaga Bregada

Tokoh

Partai

Institusi

K / L

BUMN

NGO

Organisasi

Perusahaan

Kab/Kota

Provinsi

Negara

Topik

Kasus

Agama

Brand

Club Sports

Grup Musik

Hewan

Tanaman

Produk

Statement

Transportasi