agama: Hindu

  • Wapres Gibran Minta Pemuda Hindu Dukung Program Asta Cita Prabowo

    Wapres Gibran Minta Pemuda Hindu Dukung Program Asta Cita Prabowo

    Jakarta

    Dewan Pimpinan Nasional (DPN) Perhimpunan Pemuda Hindu (Peradah) Indonesia melakukan audiensi resmi dengan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Dalam pertemuan, Wapres Gibran menekankan pentingnya peran anak muda dalam mendukung pemerintah pada pelaksanaan berbagai program prioritas Presiden Prabowo Subianto yang tertuang dalam Asta Cita.

    “Arahan dari Pak Wapres tadi intinya tentang dukung pemerintahan Bapak Prabowo, dukung program-program Asta Cita,” kata Ketua Umum Peradah Indonesia I Putu Yoga Saputra, kepada wartawan lewat pesannya, Rabu (18/6/2025).

    “Kami dari Peradah Indonesia menyatakan dukungan penuh terhadap program Asta Cita Presiden Prabowo dan Wapres Gibran. Banyak titik temu antara visi kami dengan cita-cita besar pemerintah, mulai dari pengembangan sumber daya manusia, ketahanan pangan, teknologi, hingga penguatan kebudayaan,” lanjutnya.

    Adapun salah satu bentuk dukungan konkret yang dicontohkan Gibran, sebut Yoga, keterlibatan aktif para anggota Peradah dalam menyosialisasikan kecerdasan buatan (AI) kepada masyarakat. “Tadi juga sempat beliau menekankan masalah AI. Kira-kira kalau misalnya Peradah ini ikut serta berperan dalam sosialisasi, kira-kira bagaimana. Dan kami menyambut baik karena memang anak muda kan harus melek teknologi,” imbuhnya.

    Lebih lanjut, Yoga menuturkan Gibran juga mendorong agar berbagai bentuk dukungan Peradah kepada pemerintah diterjemahkan ke dalam program kerja nyata di lingkungan organisasi. Gibran berharap, kontribusi anak muda tidak berhenti pada gagasan, tetapi berlanjut menjadi aksi yang relevan dengan kebutuhan bangsa.

    “Apa yang bisa didukung, monggo (silakan) dibuatkan programnya,” ucap Yoga, sebagaimana ditekankan Gibran.

    Lebih jauh, Yoga menyampaikan bahwa pada pertemuan ini Peradah mengusulkan pada Gibran mengenai penyelenggaraan Festival Budaya Hindu di Ibu Kota Nusantara (IKN). Menurutnya, Gibran menyambut baik usulan tersebut.

    “Kita sempat mengusulkan ke Pak Wapres untuk rencana kami membuat agenda festival budaya di IKN. Nah beliau senang tadi, [menanyakan] kira-kira teknisnya bagaimana,” ungkap Yoga.

    (maa/maa)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Helikopter Bawa Peziarah Jatuh di Pegunungan, 7 Orang Tewas

    Helikopter Bawa Peziarah Jatuh di Pegunungan, 7 Orang Tewas

    Jakarta, CNBC Indonesia – Sebuah helikopter yang mengangkut peziarah Hindu jatuh di kawasan pegunungan Himalaya, Uttarakhand, India pada Minggu (15/6/2025) dini hari waktu setempat. Kecelakaan tragis ini menewaskan seluruh tujuh orang di dalamnya dan memicu penghentian sementara layanan penerbangan ke situs suci tersebut.

    Laporan Reuters, mengutip pejabat pemerintah, helikopter Bell 407 yang dioperasikan oleh Aryan Aviation itu lepas landas dari kuil Kedarnath pada pukul 05.19 pagi waktu setempat menuju Guptkashi. Helikopter kemudian jatuh di distrik Rudraprayag yang menjadi bagian dari jalur ziarah Char Dham Yatra.

    “Ini adalah kabar yang sangat menyedihkan. Operasi pencarian dan penyelamatan telah dikerahkan oleh Pasukan Tanggap Bencana Negara dan otoritas lokal,” ujar Kepala Menteri Uttarakhand, Pushkar Singh Dhami, melalui akun resminya di platform X.

    Sebagai respons atas insiden tersebut, pemerintah negara bagian menangguhkan sementara seluruh layanan helikopter ke kawasan Kedarnath hingga Senin (16/6/2025), menyusul cuaca buruk dan meningkatnya kekhawatiran atas keselamatan penerbangan di wilayah ekstrem ini.

    Direktur Jenderal Informasi Uttarakhand, Bansidhar Tripathi, mengungkapkan bahwa dalam satu setengah bulan terakhir telah terjadi tiga pendaratan darurat dan dua kecelakaan helikopter di rute yang sama.

    “Kami tidak akan mengambil risiko lebih lanjut. Layanan baru akan dibuka kembali setelah evaluasi menyeluruh bersama seluruh operator helikopter,” kata Tripathi.

    Pemerintah juga memerintahkan penyelidikan mendalam atas kecelakaan ini. Dhami menegaskan bahwa hanya pilot dengan pengalaman luas menerbangkan helikopter di wilayah Himalaya yang akan diizinkan beroperasi ke depannya.

    Pihak Kementerian Penerbangan Sipil India menyatakan tengah meninjau ulang regulasi keselamatan serta membatasi frekuensi penerbangan ke Char Dham, jalur ziarah yang meliputi Kedarnath, Badrinath, Gangotri, dan Yamunotri, yang setiap tahun dikunjungi ratusan ribu umat Hindu.

    Hingga berita ini diturunkan, belum ada tanggapan dari pihak Aryan Aviation terkait kecelakaan tersebut.

    (fsd/fsd)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Kalender Jawa dan Weton Hari Ini, 14 Juni 2025

    Kalender Jawa dan Weton Hari Ini, 14 Juni 2025

    Liputan6.com, Bandung – Kalender Jawa merupakan sistem penanggalan tradisional yang digunakan oleh masyarakat Jawa sejak zaman kerajaan dahulu. Kalender ini merupakan hasil perpaduan antara kalender Saka Hindu, kalender Hijriah Islam, dan unsur budaya lokal.

    Berbeda dari kalender Masehi yang hanya mengenal tujuh hari dalam sepekan kalender Jawa memiliki sistem pasaran tambahan yang terdiri dari lima hari yaitu Legi, Pahing, Pon, Wage, dan Kliwon.

    Kombinasi antara hari biasa dan pasaran ini dikenal dengan istilah “weton” yang tidak kalah penting untuk diketahui masyarakat. Adapun pada tanggal 14 Juni 2025 dalam kalender Jawa hari tersebut bertepatan dengan 18 Besar 1958 dan memiliki weton Sabtu Pahing.

    Selain itu, kombinasi Sabtu sebagai hari dan Pahing sebagai pasaran memberikan karakter tertentu menurut kepercayaan Jawa. Weton ini sering kali digunakan masyarakat sebagai acuan dalam berbagai keputusan penting.

    Mulai dari memilih hari baik untuk pernikahan, membuka usaha, hingga menamai anak. Kemudian untuk sebagian orang weton juga dianggap berkaitan dengan kepribadian dan nasib seseorang.

    Weton memiliki nilai spiritual dan budaya yang kuat dalam masyarakat Jawa dan kepercayaan ini diwariskan turun-temurun dan meskipun zaman sudah modern banyak masyarakat yang masih mempertimbangkan weton dalam aktivitas penting kehidupannya.

  • Kasus Aktif COVID-19 di India Tembus 6.000, Catat 65 Kematian di 2025

    Kasus Aktif COVID-19 di India Tembus 6.000, Catat 65 Kematian di 2025

    Jakarta

    Jumlah kasus aktif COVID-19 di India telah melampaui angka 6.000, dengan 769 infeksi baru dilaporkan dalam 48 jam terakhir, menurut data dari Kementerian Kesehatan India yang dirilis pada Minggu (8/6/2025).

    Negara bagian Kerala masih menjadi wilayah paling terdampak, disusul oleh Gujarat, Benggala Barat, dan Delhi. Menghadapi peningkatan kasus ini, pemerintah pusat menggelar simulasi kesiapsiagaan untuk menilai kesiapan fasilitas kesehatan di seluruh negara bagian. Pemerintah juga menginstruksikan agar tersedia oksigen, tempat isolasi, ventilator, dan obat-obatan esensial di semua wilayah, menurut sumber resmi.

    Tercatat ada 6.133 kasus aktif di seluruh India, dengan enam kematian tambahan dalam 24 jam terakhir. Sumber resmi menyatakan sebagian besar kasus bersifat ringan dan dapat ditangani dengan perawatan di rumah.

    Sejak Januari tahun ini, telah tercatat 65 kematian akibat COVID-19 di India. Sebagai perbandingan, pada 22 Mei, hanya ada 257 pasien aktif secara nasional.

    Sejumlah pertemuan teknis telah diselenggarakan pada 2 dan 3 Juni, dipimpin oleh Dr. Sunita Sharma, Direktur Jenderal Layanan Kesehatan, untuk mengevaluasi situasi COVID-19 dan langkah-langkah kesiapsiagaan.

    Pertemuan ini melibatkan perwakilan dari berbagai lembaga, termasuk Satuan Manajemen Bencana, tim tanggap darurat, Pusat Pengendalian Penyakit India (NCDC), Dewan Riset Medis India (ICMR), Program Pengawasan Penyakit Terpadu (IDSP), rumah sakit pemerintah pusat di Delhi, serta seluruh negara bagian dan wilayah federal India.

    Pada 4 Juni, sumber resmi menyatakan bahwa unit pengawasan di tingkat negara bagian dan distrik di bawah IDSP terus memantau secara ketat kasus penyakit mirip influenza atau influenza like illness (ILI) dan infeksi saluran pernapasan akut berat.

    “Tes COVID-19 direkomendasikan untuk semua pasien yang dirawat karena pernapasan akut berat dan 5 persen dari kasus ILI, sesuai pedoman. Sampel yang positif akan dikirim untuk pengurutan genom lengkap melalui jaringan ICMR,” ujar salah satu pejabat, dikutip dari The Hindu.

    (naf/kna)

  • Melihat Pesona Matahari Terbenam di Candi Miri

    Melihat Pesona Matahari Terbenam di Candi Miri

    Liputan6.com, Yogyakarta – Candi Miri terletak di Dusun Nguwot, Desa Sambirejo, Kapanewon Prambanan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Candi berlatar belakang agama Hindu ini merupakan bangunan cagar budaya yang harus dilestarikan.

    Mengutip dari laman Badan Pelestarian Cagar Budaya Provinsi DIY, keberadaan candi ini sebenarnya sudah disebut dalam catatan Hoepermans dalam Hindoe-Oudheden pada 1864-1867. Selain itu, Candi Miri juga muncul dalam catatan Rapporten van Oudheidkundige Commisie (ROC) 1909 dan Rapporten van den Oudheidkundige Dienst in Nederlandsch-Indie (ROD) 1915.

    Pada 1989, Suaka Peninggalan Sejarah dan Purbakala (SPSP) DIY melakukan ekskavasi Candi Miri. SPSP saat ini dikenal sebagai Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) DIY.

    Dari kegiatan ekskavasi, SPSP menemukan petunjuk bahwa Candi Miri terdiri atas tiga halaman. Sayangnya, hingga kini belum terdapat bukti bangunan selain keberadaan candi utama yang sudah ada.

    Halaman utama candi adalah tempat candi saat ini berada. Terdapat candi induk berukuran sekitar 10 meter x 10 meter di sini.

    Candi tersebut memiliki pintu masuk yang terletak di sebelah barat. Selain itu, di Candi Miri juga ditemukan beberapa benda berupa antefik, umpak, doorpel, arca dewi, yoni, dan kemuncak.

     

  • Akulturasi Budaya dalam Tradisi Accera Kalompoang Kerajaan Gowa

    Akulturasi Budaya dalam Tradisi Accera Kalompoang Kerajaan Gowa

    Liputan6.com, Makassar – Tradisi accera kalompoang di Kerajaan Gowa, Sulawesi Selatan, merupakan ritual pembersihan benda-benda pusaka kerajaan yang mengandung nilai sejarah dan akulturasi budaya. Prosesi tahunan ini menunjukkan perpaduan unsur Hindu-Buddha dan Islam, khususnya terlihat pada bentuk mahkota Salokoa yang menyerupai bunga Teratai.

    Mengutip dari berbagai sumber, ritual accera kalompoang pertama kali dilaksanakan pada masa pemerintahan Raja Gowa XIV, Sultan Alauddin di tahun 1605 Masehi. Meskipun telah mengalami islamisasi, bentuk mahkota Salokoa dengan desain kerucut dan lima kelopak teratai masih dipertahankan.

    Mahkota emas seberat 1.768 gram yang dihiasi 250 berlian ini menjadi pusat dari seluruh rangkaian ritual. Pelaksanaan accera kalompoang meliputi tiga tahapan utama.

    Tahap pertama adalah annangkasi atau proses pembersihan benda pusaka. Tahap kedua disebut annyossoro’, yaitu peluluhan dengan menggunakan air suci dari Sumur Bungung Lompoa.

    Tahap terakhir adalah accera’ yang melibatkan pengolesan darah kerbau jantan berwarna hitam yang disembelih secara islami. Ritual accera kalompoang melibatkan sejumlah benda pusaka kerajaan yang memiliki nilai historis.

    Salah satunya adalah sudanga, senjata sakti yang terbuat dari besi putih dengan hiasan emas. Benda penting lainnya berupa ponto janga-jangaya, gelang emas berbentuk naga dengan berat mencapai 985,5 gram.

    Selain itu terdapat tatarapang, keris emas yang dihiasi permata dengan berat sekitar 9.865 gram. Ketiga benda pusaka ini menjadi bagian tak terpisahkan dari prosesi ritual tahunan tersebut.

     

  • Orang RI Terkenal Sampai ke Arab, Hidup di Era Nabi Muhammad

    Orang RI Terkenal Sampai ke Arab, Hidup di Era Nabi Muhammad

    Jakarta, CNBC Indonesia – Sejarah mencatat ternyata ada orang Indonesia yang hidup di era Nabi Muhammad. Orang itu adalah Ratu Shima dari Kerajaan Kalingga.

    Ratu Shima lahir pada tahun 611 M di Sumatera Selatan. Pada tahun tersebut Nabi Muhammad berusia 41 tahun dan baru setahun diangkat rasul.

    Ratu Shima adalah anak dari agamawan Hindu yang pindah ke Jepara usai menikah dengan Kartikeyasinga dari Kerajaan Kalingga. Saat di Jawa, Ratu Shima tinggal di berbagai candi Hindu di kawasan Dieng.

    Posisi Ratu Shima perlahan semakin kuat usai suaminya, Katikeyasinga, diangkat menjadi Raja Kalingga pada tahun 648 Masehi. Ketika Kartikeyasinga berkuasa, Nabi Muhammad sudah wafat dan Jazirah Arab memasuki periode kekhalifahan, tepatnya Periode Khulafaur Rasyidin yang dipimpin sahabat Nabi Muhammad, Ali bin Abi Thalib (656-661 M).

    Dalam Sejarah Nasional Indonesia (2008) diceritakan, posisi Ratu Shima yang semula istri raja berubah menjadi penguasa tunggal Kalingga usai suaminya wafat pada 678 M. Dia menjadi Ratu Kalingga sebab tak ada penerus yang bisa berkuasa karena anak-anaknya masih sangat kecil.

    Saat menjadi raja, sejarah mencatat Kerajaan Kalingga mencapai masa keemasan. Ratu bergelar Sri Maharani Mahissasuramardini Satyaputikeswara ini berhasil membawa Kalingga menjadi kerajaan terkenal, khususnya di sektor perdagangan.

    Dalam Tradisi Pemikiran Islam di Jawa (2006) diceritakan, Ratu Shima berhasil mengubah pelabuhan Jepara sebagai sentra perdagangan dan pertemuan para pedagang dari berbagai wilayah. Bahkan, disebutkan juga Kalingga sudah menjalin perdagangan dengan Dinasti Tang dari China.

    Mengacu pada naskah China kuno yang terhimpun di Nusantara dalam Catatan Tionghoa (2009), terungkap kalau para pedagang China sudah berdagang dan menyaksikan kejayaan Ratu Shima. Para pedagang bersaksi kalau Kerajaan Kalingga sangat kaya karena menjadikan garam yang mudah ditemukan sebagai komoditas ekspor.

    Ada juga beberapa utusan Ratu Shima yang pergi ke China menjalin relasi dengan kaisar. Lalu, para penduduknya pun sudah sangat maju karena mengenal aksara dan ilmu astronomi.

    Di Kalingga juga terdapat pusat agama Budha Hinayana, sehingga banyak penganut Buddha belajar agama bertahun-tahun di sana.

    Nama besar Ratu Shima pun viral sampai ke luar negeri. Bahkan hingga jazirah Arab yang semasa Kalingga eksis sudah memasuki era kekhalifahan. Popularitas tersebut terkait ketegasan Sang Ratu yang melarang warganya mencuri.

    Pernah ada cerita Raja Arab, Ta-Shih, penasaran datang ke Kalingga membawa karung emas. Karung emas akan ditaruh di jalanan supaya orang tergoda mengambilnya. Namun, beberapa bulan kemudian, tak ada orang yang mengambil. Bukti warganya sangat takut atas hukuman Ratu Shima.

    Sampai akhirnya, posisi karung emas tersebut bergeser sedikit karena anak Ratu Shima paling disayang, Pangeran Narayana, tak sengaja menyentuhnya. Pada titik ini, Ratu Shima langsung mengeluarkan aturan tegas, yakni hukuman mati.

    Singkat cerita, putusan hukuman mati berubah jadi pemotongan kaki. Sebab, kakinya dianggap bersalah karena menggeser karung emas. Alhasil, kaki Narayana pun dipotong sebagai hukuman.

    Hidup Ratu Shima berakhir pada 695 Masehi, sementara Kerajaan Kalingga runtuh pada tahun 752 M.

    Ketika situasi ini terjadi, Islam di Jazirah Arab sudah berkembang pesat. Sejarah mencatat di Arab sudah memasuki era Bani Umayyah yang eksis dari tahun 661-750 Masehi.

    (fab/fab)

  • Candi Mantup, Situs Cagar Budaya yang Ditemukan Warga

    Candi Mantup, Situs Cagar Budaya yang Ditemukan Warga

    Liputan6.com, Yogyakarta – Candi Mantup berlokasi di Dusun Mantup, Desa Baturetno, Kecamatan Banguntapan, Bantul, Yogyakarta. Bangunan suci bagi umat Hindu ini telah menjadi struktur cagar budaya yang harus dilestarikan.

    Mengutip dari laman Balai Pelestarian Cagar Budaya DIY, Candi Mantup ditemukan pada Juli 1991. Saat itu, para penduduk sedang mengadakan kegiatan penurunan permukaan tanah sawah untuk memudahkan pengairan.

    Konon, situs ini pernah terkena lahar akibat aktivitas Gunung Merapi. Hal itu terlihat dari stratigrafi tanah di lingkungan Candi Mantup yang menunjukkan adanya lapisan vulkanik.

    Candi Mantup berada di kedalaman sekitar 1,4 meter dari permukaan tanah yang sekarang. Bangunan candi ini terdiri dari tiga struktur berukuran kecil yang berjajar dari utara ke selatan dengan arah hadap ke barat.

    Posisi candi pertama berada di sisi utara dengan ukuran 2,5 meter x 2,5 meter. Bangunan candi pertama ini terbuat dari bata.

    Sementara itu, candi kedua posisinya berada di tengah. Terbuat dari batu putih, candi ini diperkirakan berukuran 2,16 meter x 2,16 meter.

    Adapun candi ketiga berada di sisi selatan dengan ukuran 2,28 meter x 2,28 meter. Sama seperti candi kedua, candi ketiga juga terbuat dari batu putih.

     

  • Agama Nyoman Paul Terkuak, Pria yang Jadi Pacar Keisya Levronka

    Agama Nyoman Paul Terkuak, Pria yang Jadi Pacar Keisya Levronka

    Jakarta, Beritasatu.com – Kabar kedekatan musisi Keisya Levronka dengan Nyoman Paul terus menjadi sorotan, setelah keduanya kedapatan mesra di pertandingan Voli sesama publik figur yaitu The Musicians vs D’Komika. Agama Nyoman Paul pun terkuak.

    Keisya Levronka terlihat menemani Nyoman Paul bertanding voli yang saat itu Nyoman Paul tergabung dalam grup The Musicians. Selain itu, ketika selesai bertanding, Keisya Levronka pun menghampiri pria berdarah Indonesia dan Swedia tersebut dan langsung memeluknya dengan mesra.

    Bahkan, sejak saat itu kedekatan keduanya membuat netizen terus menyoroti terkait perbedaan keyakinan keduanya. Netizen menyebut, Nyoman Paul beragama Hindu, sementara Keisya Levronka beragama Islam.

    Kini, agama dari Nyoman Paul pun diungkap oleh ayahanda Keisya Levronka, Havron Liebchen yang diunggah ulang akun TikTok @core.ppt yang memperlihatkan isi percakapan ayah Keisya Levronka dengan salah satu netizen.

    “Itu seriusan (Keisya Levronka dengan Nyoman Paul), om?” tanya netizen.

    “Iya,” jawab Havron Liebchen, Senin (2/6/2025).

    Mendengar jawaban tersebut, membuat netizen itu khawatir apabila hubungan asmara Keisya Levronka dengan Nyoman Paul tidak bisa berjalan lebih lama akibat perbedaan keyakinan.

    “Wah, tetapi tetap saja takut karena kan perbedaan agama. Namun, yang terbaik ya om buat mereka berdua,” balas netizen tersebut.

    Ayah Keisya Levronka itu langsung menegaskan bahwa hubungan putrinya dengan Nyoman Paul tidak ada terkendala terkait perbedaan keyakinan.

    “Paul itu sudah mualaf kak,” jawab Havron Liebchen.

    “Dia sudah lumayan lama jadi mualaf,” tutupnya lagi.

  • Ribuan Warga Nepal Tuntut Kembalinya Monarki

    Ribuan Warga Nepal Tuntut Kembalinya Monarki

    Jakarta

    Ribuan demonstran memadati ibu kota Nepal, Kathmandu, menyerukan agar sistem monarki dikembalikan ke negara Himalaya itu setelah dihapuskan pada 2008. Aksi demonstrasi ini berlangsung pada Kamis (29/05).

    Sejak berakhirnya monarki, Nepal telah menjadi negara yang menganut sistem republik yang dipimpin oleh presiden, namun sejumlah masyarakat kini menyerukan agar sistem kerajaan dikembalikan dan menetapkan Hindu sebagai agama resmi negara, di tengah kekecewaan terhadap pemerintahan terpilih saat ini.

    ‘Kami mencintai Raja kami lebih dari nyawa Kami’

    Gyanedra Shah, mantan raja yang kaya raya dan masih menetap di Kathmandu, kini berusia 77 tahun. Sistem Monarki telah berlangsung selama 239 tahun di Nepal sebelum Shah digulingkan.

    “Kembalikan raja ke tahtanya dan selamatkan negara. Kami mencintai raja kami lebih daripada nyawa kami” seru para demonstran.

    Para demonstran tidak hanya merasa frustrasi terhadap para elit politik Nepal, tetapi juga terhadap kondisi ekonomi negara tersebut.

    Banyak masyarakat Nepal mencari peluang lapangan pekerjaan lebih baik ke luar negeri, seperti Uni Emirat Arab, Korea Selatan, dan Malaysia, dan mereka mengirimkan uang hasil kerja mereka kembali ke kampung halaman dalam bentuk remitansi.

    Ayo berlangganan newsletter mingguan Wednesday Bite. Recharge pengetahuanmu di tengah minggu, biar topik obrolan makin seru!

    Monarki tak mungkin kembali

    Ada juga yang mendukung status Nepal saat ini sebagai Negara Republik dan Perdana Menteri Khadga Prasad Oli di Kathmandu, hanya beberapa meter dari demonstrasi pro-monarki.

    Ratusan polisi pengendali massa dikerahkan untuk memisahkan massa pro-monarki dan pro-republik di ibu kota Nepal. Unjuk rasa serupa yang berlangsung pada Maret kemudian berujung pada kematian beberapa orang.

    Meskipun sebagian masyarakat Nepal menginginkan kembalinya sistem monarki, namun 3 partai politik utama di Nepal yang menguasai sebagian besar kursi di parlemen, menolak ide tersebut.

    Selain itu, Partai Rastriya Prajatantra yang mendukung monarki hanya memiliki 13 kursi dari 275 kursi di parlemen, sehingga memiliki pengaruh yang sangat terbatas dalam arah politik nasional.

    Artikel in pertama kali terbit dalam Bahasa Inggris

    Diadaptasi oleh: Ausirio Sangga Ndolu

    Editor: Rahka Susanto

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini