Makin Chaos! Kabar Buruk Laut Merah Nambah Gegara AS

22 January 2024, 11:00

Jakarta, CNBC Indonesia – Laut Merah bakal makin chaos. Amerika Serikat (AS) dilaporkan mempersiapkan “kampanye pengeboman berkelanjutan” di Yaman.
Ini setelah serangan udara selama sepuluh hari masih belum bisa melemahkan serangan Houthi. Milisi bersenjata yang menguasai Yaman itu terus menargetkan kapal-kapal di Laut Merah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Rencana ini dilaporkan oleh Washington Post, akhir pekan. Ini mengutip pejabat yang tidak disebutkan namanya.
Pemerintahan Presiden Joe Biden disebut sempat “tidak memperkirakan operasi yang berlarut-larut seperti kampanye AS di Irak atau Afghanistan”. Namun pada saat yang sama tidak dapat memberikan kerangka waktu kapan kemampuan militer Houthi akan dikurangi secara memadai.
“Strategi Washington adalah mengekang kemampuan kelompok militan Syiah untuk menargetkan kapal-kapal di lepas pantai Yaman, atau setidaknya menciptakan kondisi aman bagi perusahaan pelayaran untuk melanjutkan pengiriman kapal melalui Laut Merah dan Teluk Aden,” menurut sumber tersebut, dikutip Senin (22/1/2024).

Sebelumnya kelompok Houthi telah melancarkan serangan drone dan rudal terhadap kapal-kapal komersial di wilayah tersebut dalam beberapa bulan terakhir. Ini dilakukan sebagai dukungan untuk Gaza di tengah operasi militer Israel di daerah kantong Palestina.
Para militan mengklaim kapal yang diserang terkait Israel. Mereka juga bersumpah akan membalas dendam terhadap AS dan Inggris, yang telah melancarkan serangan terhadap sasaran Houthi di Yaman selama lebih dari seminggu.
“Kami memahami dengan jelas siapa Houthi dan pandangan dunia mereka. Jadi kami tidak yakin mereka akan segera berhenti, tapi kami tentu saja berusaha menurunkan dan menghancurkan kemampuan mereka,” kata seorang pejabat AS kepada media tersebut.
Seorang diplomat AS juga mengatakan bahwa Washington tidak berusaha mengalahkan Houthi. Bahkan keinginan untuk menginvasi Yaman.
“Sebaliknya, AS ingin menurunkan kemampuan mereka dalam melancarkan serangan-serangan semacam ini di masa depan,” tambahnya.
“Dan itu melibatkan serangan terhadap infrastruktur yang memungkinkan terjadinya serangan-serangan semacam ini, dan menargetkan kemampuan tingkat tinggi mereka,” ujar sumber lagi.
Presiden Biden sebelumnya memerintahkan serangan terhadap Yaman karena alasan ideologis, bukan alasan ekonomi. Ini seiring upaya AS untuk mempertahankan statusnya sebagai “negara yang sangat diperlukan” di dunia, menurut klaim para pejabat.
Arab Saudi Sinyal Situasi Bahaya
Di sisi lain, Arab Saudi mengatakan bahwa situasi Timur Tengah kini berbahaya. Hal itu diungkap Menteri Luar Negeri Arab Saudi Pangeran Faisal bin Farhan, saat berbicara dengan CNN International, dimuat pula oleh The Guardian.
“Kita berada dalam masa yang sangat sulit dan berbahaya di kawasan ini,” katanya.
“Kami tentu saja sangat percaya pada kebebasan navigasi dan itu adalah sesuatu yang perlu dilindungi, namun kami juga perlu melindungi keamanan dan stabilitas kawasan,” tegasnya menyinggung Laut Merah.
“Sehingga kami sangat fokus untuk meredakan situasi sebisa mungkin,” tambahnya lagi.
Laut Merah sebenarnya menjadi rute terpendek jalur pelayaran logistik global dari Asia ke Eropa dan sebaliknya. Di mana kapal-kapal bisa mempersingkat waktu perjalanan dengan melewati Terusan Suez di Mesir.
Panasnya situasi membuat kapal-kapal kini menghindari wilayah itu dan menuju ke Tanjung Harapan, Afrika Selatan. Mengutip New York Times, perusahaan pelayaran telah menaikkan harga tiga kali lipat untuk membawa kontainer dari Asia ke Eropa, sebagian untuk menutupi biaya tambahan berlayar keliling Afrika.
Bila makin lama, kelangkaan diyakini akan terjadi. Inflasi juga melompat seiring kenaikan harga yang dibebankan ke konsumen.
Saat tereskalasi harga minyak sempat naik namun masih terukur. Jika ketegangan Laut Merah menyebar ke Selat Hormuz, Golman Sach sempat memperkirakan kenaikan signifikan harga minyak hingga 20-100%.

[Gambas:Video CNBC]

Artikel Selanjutnya

Biaya Logistik Naik Imbas Serangan Houthi Di Laut Merah

(sef/sef)

Partai

Institusi

K / L

BUMN

NGO

Organisasi

Perusahaan

Kab/Kota

Provinsi

Topik

Kasus

Agama

Brand

Club Sports

Event

Grup Musik

Hewan

Tanaman

Produk

Statement

Fasum

Transportasi